Chat Richard Sebelum Tewas Dibacok Pada Gadis Pujaannya: Aku Tulus Suka Samamu
Banjir ucapan dukacita yang disampaikan rekan-rekan Richard Vanes Pakpahan, pelajar SMA yang tewas dibacok
TRIBUN-MEDAN.com - Banjir ucapan dukacita yang disampaikan keluarga dan rekan-rekan yang pernah mengenal Richard Vanes Pakpahan, pelajar SMA yang tewas usai dibacok oleh orang yang tidak dikenal.
Richard siswa SMA Roma Katolik (RK) Serdang Murni, Lubukpakam, Deliserdang, meninggal kena bacok pria, yang diduga kerabat orangtuanya.
Richard disebut-sebut memergoki pria itu mencuri di rumah orangtuanya, Jalan Lintas Sumatera, Tanjungmorawa, Deliserdang, Selasa (14/11/2017).
Nyawa remaja tersebut pun tidak tertolong. Ia meninggal dunia sekitar pukul 20.30 WIB akibat luka bacok pada bagian leher.
Teman-teman Richard ramai-ramai memposting kalimat berbelasungkawa pada dinding Facebooknya.
Tidak terkecuali gadis pujaan Richard yang pernah jadi tempat curahan hati pelajar yang dikenal teman-temannya cukup periang.
Satu diantaranya adalah Valentinee Vivaseka. Gadis ini sepertinya bersekolah di tempat yang sama dengan Richard.

Tidak pernah disangka tanpa sepengetahuan Richard, gadis itu juga menyayangi remaja yang baru menghembuskan nafas terakhirnya kemarin.
Diam-diam dia juga menaruh perasaan yang sama seperti halnya yang diungkapkan Richard melalui pesan chat via aplikasi messenger.
Valentinee pun menyampaikan perasaan cintanya kepada Richard begini dalam postingannya:
Gak nyangka secepat itu kau pergi lek
Oh ia makasih untuk semua motivasi yg udah kau kasi sama ku chard.
Walaupun kau sering buat aku jengkel, tapi aku tetap sayang sama mu chard, aku tetap gak rela kau meninggal chard, kau teman terjahil dan terbaik yg pernah ku knl chard.
Semoga Tuhan Yesus menerima mu di surga chard
Love you
Padahal Richard hanya dianggap parasit oleh Valentinee karena ia telah memiliki pacar bernama Jimmy di sekolah.
Ini diketahui melalui chat yang dikirim Richard kepada kekasihnya itu dari tanggal 15-27 Oktober yang lalu.
Setelah Richard meninggal baru Valentinee menyatakan cintanya.
Sayangnya dia hanya meratap kesedihan, pasalnya Richard sudah pergi untuk selama-lamanya usai tewas secara mengenaskan dibacok di bagian leher.
Chat 1
Chat 2
Chat 3
Chat 4
Chat 5
Chat 6
Chat 7
Chat 8
Chat 9
Chat 10
Sekarat Saat Tiba di UGD
Menurut dokter jaga UGD, yang menangani Richard, dr Triase, kondisi korban sudah kejang‑kejang saat tiba di RS Pirngadi. Tim dokter langsung melakukan penanganan awal.
"Kondisi korban memang sudah sekarat. Kita lakukan pompa jantung manual, tapi nyawanya tak tertolong," ujar Triase.
Setelah dinyatakan meninggal, pihak keluarga membawa jenazah Richard pulang menggunakan ambulans RS GL Tobing.
Pembacokan terhadap Richard diperkirakan terjadi pukul 18.00 WIB. "Kaus warna merah itu, punya pelaku Pak, begitu juga topi yang tertinggal di ruang tengah. Saya tadi di dapur saat pembacokan itu," ujar Ibu Richard, Boru Sitorus, saat ditanya dua penyidik berpakaian preman di rumah tetangganya.
Setelah itu, penyidik, yang mengenakan kemeja putih membawa Boru Sitorus ke rumahnya.
Ia bersama seorang warga diinterogasi tiga penyidik di ruang tamu. Beberapa penyidik lainnya berdiri di pelataran rumah.
Mereka berdiskusi sambil meletakkan berbagai barang, seperti tas milik korban di di atas meja. Sedangkan, pagar rumah dan pintu masuk sudah diberi garis polisi.
Sebelumnya, Boru Sitorus menceritakan, saat terjadi pembacokan, ia sedang memasak di dapur. Ia berlari ke ruang tamu, saat mendengar suara gaduh.
Kala itu, J Pakpahan, suami Boru Sitorus, tidak di rumah. Pakpahan masih mengajar di sekolah swasta di Batangkuis.
Namun, Boru Sitorus belum sempat menyebutkan identitas pembunuh anaknya, karena Refles Pakpahan, putra ketiganya meratap histeris. Ia terlihat berupaya memenangkan anak ketiganya, yang masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Setelah itu, petugas kepolisian langsung memintanya untuk memberi keterangan terkait pembunuhan itu. Apalagi, dari pemeriksaan sementara, enggak ada barang berharga atau uang yang hilang dari rumah tersebut.