Viral Medsos
Mengulik 5 Fakta Oknum Guru Hukum Murid dengan Menjilat WC karena Tak Membawa Tugas
Guru perempuan tersebut diketahui menyuruh salah satu siswanya untuk menjilat WC karena tak membawa tugas.
Penulis: Randy P.F Hutagaol | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN-MEDAN.com - Aksi seorang guru SD yang memberikan hukuman ke muridnya viral di media sosial.
Tindakan guru tersebut membuat netizen geram.
Bagaimana tidak, guru yang seharusnya mendidik murid malah memberi hukuman yang tak masuk akal.
Dirangkum dari beberapa artikel TribunMedan dan Kompas.com, berikut fakta-fakta terkait kejadian tersebut:
Baca: Menyasar Kedekatan SBY dan Jokowi, Ruhut Sitompul Ingatkan 3 Parpol yang Berniat Bikin Poros Baru
Baca: Reaksi Sandiaga Uno bila Prabowo Menggandeng Anies Baswedan sebagai Cawapres
Baca: Sudjiwo Tedjo Ajak Warganet Membully Mahfud MD, Siapa Tahu Tak Bisa Lagi usai Pilpres 2019
Baca: Ferdinand Hutahaean akan Dihukum Partai Demokrat karena Walk Out saat Jokowi Pidato
Baca: Istri Dede Kusnandar Mengendus Perselingkuhan, Wanti-wanti bakal Sawer Pelakor Serupa Bu Dendi
Baca: Kuasa Hukum Roro Fitria Pilih Mengundurkan Diri, Ternyata Ini Alasannya
1. Terjadi di Sumatera Utara
Guru perempuan yang diketahui berinisial M tersebut mengajar di SD Negeri Cempedak Lobang, Kecamatan Sei Rampah, Kabupaten Serdangbedagai, Sumatera Utara.
2. Reaksi orang tua murid dan penyebab hukuman

Kasus ini kemudian mendapat reaksi keras dari orang tua siswa berinisial SH.
Menurutnya, sang anak bernama MB tidak membawa tanah kompos yang disuruh oleh gurunya itu.
Karena alasan tersebut, sang guru berinisial M memaksa anaknya menjilat WC.
Baca: Masih Ingat Sonya Depari? Begini Kabar Terkininya dan Dia Baru Saja Berduka
Baca: Duh, Leher Guru Mengaji Ditusuk saat Jadi Imam Salat Subuh, Ternyata Pelakunya . .
Baca: Panglima TNI Marsekal Hadi Kembali Mutasi Puluhan Perwira TNI, Berikut Daftar Nama Mereka
Baca: Video Viral, Istri Sah yang Menghajar Pelakor justru Dipukuli Suami
Baca: Jokowi Sanggup Bikin Kader Partai Demokrat Tertawa Ngakak, Ingatkan Komentar Ruhut soal SBY
Baca: Reaksi Sandiaga Uno bila Prabowo Menggandeng Anies Baswedan sebagai Cawapres
"Anak saya disuruh jilat WC sebanyak 12 kali. Tapi baru empat kali dijilatnya, dia muntah," katanya saat diwawancarai sejumlah jurnalis di kediamannya di Desa Cempedak Lobang, Rabu (14/3/2018), dikutip dari TribunMedan.
Menurutnya, kasus ini terjadi pada pekan lalu.
Ia mendapat kabar tak mengenakkan ini dari temannya.
Mendapat kabar tersebut, suami SH mendatangi pihak sekolah.
"Suami saya datang ke sekolah melabrak guru itu. Marah, sakit hati. Campur aduk perasaan saya. Apa enggak ada hukuman lain selain itu," katanya.
Baca: Sang Ibu Kaget Bukan Kepalang Bayinya Lahir di Laut Merah
Baca: Tak Dinyana, Diam-diam Indadari Sudah Menikah, Ini Sosok Sang Pria yang Mampu Lumerkan Hatinya
Baca: Menilik Kondisi Terbaru Rumah Roro Fitria setelah Sang Artis Mendekam di Penjara
Baca: Vicky Rayu Angel Lelga yang sedang Ngambek Melalui Nyanyian, Reaksi Sang Istri Malah Jadi Sorotan
Baca: Taufik: Pak Prabowo Belum Ngapa-ngapain, Saya Kira Lewat Tuh Pak Jokowi
Baca: Inul Daratista Unggah Video Kamar Sang Anak, Netizen Kaget Lihat Isinya
Ia menambahkan, kalaupun anaknya harus dihukum membersihkan WC, itu tidak masalah.
Ia menerimanya asal jangan menjilat WC seperti itu.
Terkait kasus ini, orang tua meminta pihak terkait memberi hukuman pada sang guru.
Mengingat tindakan itu dinilai terlalu keji.
3. Tanggapan Kepala Dinas Pendidikan
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Serdang Bedagai, Joni Walker sempat mengatakan masih menindaklanjuti kasus tersebut.
Ia menyebut pertama kali mendapat informasi serupa dari salah satu anggotanya yang menjabat sebagai Kepala Bidang.
Atas informasi itu ia pun kemudian memerintahkan agar Dinas memanggil Kepala Sekolah dan guru tersebut.
4. Guru mengaku khilaf
Usai dilakukan penyelidikan, guru tersebut akhirnya mengakui perbuatannya.
"Kami mendapat laporan dan sudah memanggil guru tersebut pada Senin dan Selasa. Kami sudah mintai keterangan. Dia mengaku memberikan hukuman karena murid tidak membawa bahan tugas sekolah," ujar Joni Walker, Rabu (14/3/2018), dikutip dari Kompas.com.
Joni mengatakan, guru RM mengaku khilaf dengan tindakannya.
Namun, pihak Dinas Pendidikan akan memberikan sanksi dan pembinaan khusus kepadanya.
"Namanya manusia, pasti ada kesilapan. Namun, kami tidak bela guru tersebut. Kami melakukan pembinaan dan memberikan sanksi atas tindakannya," ujarnya.
5. Guru dimutasi
Sanksi untuk si gurupun sudah ditetapkan.
"Berdasarkan hasil pemeriksaan yang kami lakukan, guru tersebut memberikan hukuman kepada murid karena tidak mengerjakan tugas. Kami sudah memberikan sanksi terhadap guru RM berupa mutasi ke salah satu SD Negeri di Tebing Tinggi," ujar Joni.