Breaking News

Viral Medsos

Mengulik 5 Fakta Oknum Guru Hukum Murid dengan Menjilat WC karena Tak Membawa Tugas

Guru perempuan tersebut diketahui menyuruh salah satu siswanya untuk menjilat WC karena tak membawa tugas.

Tribun Medan/Array A Argus
MB, siswa SD Cempedak Lobang, Kecamatan Sei Rampah, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara, dihukum gurunya menjilati WC karena tak membawa tanah kompos, Rabu (14/3/2018). (Tribun Medan/Array A Argus) 

TRIBUN-MEDAN.com - Aksi seorang guru SD yang memberikan hukuman ke muridnya viral di media sosial.

Tindakan guru tersebut membuat netizen geram.

Bagaimana tidak, guru yang seharusnya mendidik murid malah memberi hukuman yang tak masuk akal.

Dirangkum dari beberapa artikel TribunMedan dan Kompas.com, berikut fakta-fakta terkait kejadian tersebut:

Baca: Menyasar Kedekatan SBY dan Jokowi, Ruhut Sitompul Ingatkan 3 Parpol yang Berniat Bikin Poros Baru

Baca: Reaksi Sandiaga Uno bila Prabowo Menggandeng Anies Baswedan sebagai Cawapres

Baca: Sudjiwo Tedjo Ajak Warganet Membully Mahfud MD, Siapa Tahu Tak Bisa Lagi usai Pilpres 2019

Baca: Ferdinand Hutahaean akan Dihukum Partai Demokrat karena Walk Out saat Jokowi Pidato

Baca: Istri Dede Kusnandar Mengendus Perselingkuhan, Wanti-wanti bakal Sawer Pelakor Serupa Bu Dendi

Baca: Kuasa Hukum Roro Fitria Pilih Mengundurkan Diri, Ternyata Ini Alasannya

1. Terjadi di Sumatera Utara

Guru perempuan yang diketahui berinisial M tersebut mengajar di SD Negeri Cempedak Lobang, Kecamatan Sei Rampah, Kabupaten Serdangbedagai, Sumatera Utara.

2. Reaksi orang tua murid dan penyebab hukuman

Ilustrasi
Ilustrasi (Today)

Kasus ini kemudian mendapat reaksi keras dari orang tua siswa berinisial SH.

Menurutnya, sang anak bernama MB tidak membawa tanah kompos yang disuruh oleh gurunya itu.

Karena alasan tersebut, sang guru berinisial M memaksa anaknya menjilat WC.

Baca: Masih Ingat Sonya Depari? Begini Kabar Terkininya dan Dia Baru Saja Berduka

Baca: Duh, Leher Guru Mengaji Ditusuk saat Jadi Imam Salat Subuh, Ternyata Pelakunya . .

Baca: Panglima TNI Marsekal Hadi Kembali Mutasi Puluhan Perwira TNI, Berikut Daftar Nama Mereka  

Baca: Video Viral, Istri Sah yang Menghajar Pelakor justru Dipukuli Suami

Baca: Jokowi Sanggup Bikin Kader Partai Demokrat Tertawa Ngakak, Ingatkan Komentar Ruhut soal SBY

Baca: Reaksi Sandiaga Uno bila Prabowo Menggandeng Anies Baswedan sebagai Cawapres

"Anak saya disuruh jilat WC sebanyak 12 kali. Tapi baru empat kali dijilatnya, dia muntah," katanya saat diwawancarai sejumlah jurnalis di kediamannya di Desa Cempedak Lobang, Rabu (14/3/2018), dikutip dari TribunMedan.

Menurutnya, kasus ini terjadi pada pekan lalu.

Ia mendapat kabar tak mengenakkan ini dari temannya.

Mendapat kabar tersebut, suami SH mendatangi pihak sekolah.

"Suami saya datang ke sekolah melabrak guru itu. Marah, sakit hati. Campur aduk perasaan saya. Apa enggak ada hukuman lain selain itu," katanya.

Baca: Sang Ibu Kaget Bukan Kepalang Bayinya Lahir di Laut Merah

Baca: Tak Dinyana, Diam-diam Indadari Sudah Menikah, Ini Sosok Sang Pria yang Mampu Lumerkan Hatinya

Baca: Menilik Kondisi Terbaru Rumah Roro Fitria setelah Sang Artis Mendekam di Penjara

Baca: Vicky Rayu Angel Lelga yang sedang Ngambek Melalui Nyanyian, Reaksi Sang Istri Malah Jadi Sorotan

Baca: Taufik: Pak Prabowo Belum Ngapa-ngapain, Saya Kira Lewat Tuh Pak Jokowi

Baca: Inul Daratista Unggah Video Kamar Sang Anak, Netizen Kaget Lihat Isinya

Ia menambahkan, kalaupun anaknya harus dihukum membersihkan WC, itu tidak masalah.

Ia menerimanya asal jangan menjilat WC seperti itu.

Terkait kasus ini, orang tua meminta pihak terkait memberi hukuman pada sang guru.

Mengingat tindakan itu dinilai terlalu keji.

3. Tanggapan Kepala Dinas Pendidikan

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Serdang Bedagai, Joni Walker sempat mengatakan masih menindaklanjuti kasus tersebut.

Ia menyebut pertama kali mendapat informasi serupa dari salah satu anggotanya yang menjabat sebagai Kepala Bidang.

Atas informasi itu ia pun kemudian memerintahkan agar Dinas memanggil Kepala Sekolah dan guru tersebut.

4. Guru mengaku khilaf

Usai dilakukan penyelidikan, guru tersebut akhirnya mengakui perbuatannya.

"Kami mendapat laporan dan sudah memanggil guru tersebut pada Senin dan Selasa. Kami sudah mintai keterangan. Dia mengaku memberikan hukuman karena murid tidak membawa bahan tugas sekolah," ujar Joni Walker, Rabu (14/3/2018), dikutip dari Kompas.com.

Joni mengatakan, guru RM mengaku khilaf dengan tindakannya.

Namun, pihak Dinas Pendidikan akan memberikan sanksi dan pembinaan khusus kepadanya.

"Namanya manusia, pasti ada kesilapan. Namun, kami tidak bela guru tersebut. Kami melakukan pembinaan dan memberikan sanksi atas tindakannya," ujarnya.

5. Guru dimutasi

Sanksi untuk si gurupun sudah ditetapkan.

"Berdasarkan hasil pemeriksaan yang kami lakukan, guru tersebut memberikan hukuman kepada murid karena tidak mengerjakan tugas. Kami sudah memberikan sanksi terhadap guru RM berupa mutasi ke salah satu SD Negeri di Tebing Tinggi," ujar Joni.


Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved