Viral Medsos
Cantiknya Sophia Latjuba Pakai Suntiang Minang, Sayang Munculkan Polemik
Ia menyerukan agar suntiang tidak dipakai di luar acara adat untuk merawat maknanya.
TRIBUN-MEDAN.COM - Belum selesai polemik puisi Sukmawati Soekarnoputri, acara pagelaran busana Anne Avantie di Indonesia Fashion Week 2018 kembali menuai kontroversi.
Penampilan Sophia Latjuba dengan baju Minang rancangan Anne Avantie diprotes oleh beberapa lembaga adat Minangkabau.
Namun seorang aktris berdarah Minang, Jajang Pamuntjak menganggap protes itu berlebihan.
Melalui akun Facebooknya, 6 April 2018, Bundo Kanduang Gebu Minang menulis, "Atas penampilan baju pengantin Minang yang berlainan dari kaidah, dalam waktu dekat akan kami lakukan somasi." Bundo Kanduang adalah sebuah lembaga perempuan di Sumatera Barat.
Berikut postingan lengkapnya:
Pemberitahuan dari
Biro Hukum Bundo Kanduang Gebu Minang
_________________
Kepada masyarakat dimanapun berada;
_ Baju Pengantin Minang, anak daro marapulai yang benar adalah yang pakai baju kurung, seperti terlihat dalam 2 foto pengantin. Sedangkan yg disebelahnya nya bukan baju penganten Minang.
_ Atas penampilan baju Pengantin Minang yang berlainan dari kaedah yang tersebut di atas, dalam waktu dekat akan kami lakukan somasi, konfirmasi hingga tindakan hukum, baik secara hukum adat Minang maupun hukum positif Indonesia, kepada yg bersangkutan.
_ Pemberitahuan ini mendesak dan darurat penting disampaikan kepada masyarakat; Sehubungan dengan untuk kesekian kalinya terjadi penyalah gunaan pemakaian dan penampilan busana adat /pengantin Minang yang mencemari atau melecehkan keanggunan padusi minang dalam berbusana adat.
_ Harap masalah ini utk menjadi perhatian pihak penyelenggara acara atau para empunya hajad.
_Demikian untuk diperhatikan.
Jakarta, 5 April 2018.
Ttd
Uni Marni Malay
Postingan ini disertai lampiran foto pengantin Minang mengenakan suntiang disandingkan dengan foto Sophia Latjuba mengenakan suntiang di acara busana Anne Avantie.
Pengantin minang mengenakan suntiang/facebook
Sophia Latjuba mengenakan suntiang di acara busana Anne Avantie/facebook
Guru Besar Sosiologi dan Antropologi Universitas Andalas, Nursyirwan Effendi, menyebut urusan ini tak perlu sampai jadi masalah hukum, namun mengatakan bahwa suntiang harus diperlakukan secara khusus, karena simbol penting untuk perempuan Minang, bagai mahkota untuk seorang ratu.
Pemakaian di luar acara adat dikhawatirkan melemahkan makna suntiang, katanya.