Tujuh Orang Tewas, termasuk sang Dalang dan Anaknya, saat Sanggar Roboh, Ini Foto dan Videonya

Tujuh orang meninggal dunia dan satu orang luka-luka akibat tertimpa bangunan yang sudah ada sejak tahun 1945.

Editor: Tariden Turnip
facebook
Evakuasi korban sanggar ambruk, tujuh orang tewas. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Siti Masithoh

TRIBUN-MEDAN.COM - Bangunan Sanggar Kesenian Wayang Kulit Hidayat Jati di Desa Gegesik Wetan, Kecamatan Gegesik, Kabupaten Cirebon roboh sekitar pukul 10.30 WIB, Senin (16/4/2018).

Tujuh orang meninggal dunia dan satu orang luka-luka akibat tertimpa bangunan yang sudah ada sejak tahun 1945.

Dua di antara korban adalah dalang beserta anaknya.

Suherman (48) yang diketahui sebagai seorang dalang dan anak laki-lakinya bernama Arid (22) yang berperan sebagai pembimbing kesenian di sanggar tersebut. 

Keduanya meninggal saat dinding bangunan gudang walet yang tingginya 30 meter runtuh dan menimpa bangunan sanggar.

"Kami berduka cita atas meninggalnya seniman di Cirebon, yaitu Suherman," ujar Kepala Disbudparpora Kabupaten Cirebon, Hartono saat ditemui di Desa Gegesik Wetan, Senin (16/4/2018).

Semasa hidupnya, Suherman merupakan seniman yang yang aktif melatih para siswa di beberapa sekolah.

Berdasarkan data yang berhasil dihimpun Tribun Jabar, bangunan sanggar seni tersebut sudah berdiri sejak lima tahun yang lalu.

Sedangkan bangunan gudang walet, sudah berdiri sejak ratusan tahun yang lalu.

Hingga saat ini, jenazah Suherman dan Arid masih berada di rumahnya dan akan segera dimandikan.

Pantauan Tribun Jabar, suasana di rumah duka dipenuhi warga sekitar.

Rencananya, jenazah akan dikebumikan di pemakaman setempat.

Tri Intan Apriani (13), seorang korban luka, terbaring lemah di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Arjawinangun, Kabupaten Cirebon, Senin (15/4/2018).

Warga Desa Gegesik Lor, Kecamatan Gegesik, Kabupaten Cirebonitu tertimpa reruntuhan bangunan sarang burung walet tua di Sanggar Kesenian Hidayat Jati, Desa Gegesik Wetan, Kecamatan Gegesik, Kabupaten Cirebon.

Siswi SMPN 1 Gegesik itu mendapat luka patah tulang kaki kanan dan rahang.

"Kondisinya masih sadar, dari tadi bisa diajak ngobrol," kata Elisa Rahma (26), sepupu Tri Intan Apriani, saat ditemui di RSUD Arjawinangun, Kabupaten Cirebon, Senin (16/4/2018).

Ia mengatakan, luka yang dialami Tri Intan Apriani tergolong parah.

Namun, pihak keluarga belum mendapat keterangan resmi dari dokter yang menanganinya.

"Katanya mau dirujuk ke RSUD Gunung Jati, Kota Cirebon, untuk dioperasi rahangnya," ujar Elisa Rahma.

Saat ditemui, Elisa bersama beberapa pihak keluarganya.

Mereka tampak panik menanti kabar mengenai Intan yang merupakan anak bungsu dari 3 bersaudara itu.

Petugas RSUD Arjawinangun tidak mengizinkan selain keluarga korban memasuki IGD.

Ini info, foto dan videonya yang dishare netizen:

Mhn ijin melaporkan Pada hari Senin tanggal 16 April 2018 sekitar pkl 10.25 wib, di Rumah Sdr. Herman Basari Desa Gegesik Wetan blok 3 Rt/Rw 01/03 Kec. Gegesik Kab Cirebon, telah terjadi kecelakaan robohnya tembok bangunan tua stinggi kl 12M yg menimpah sanggar seni sanggar HIDAYAT HATI milik bpk HERMAN BASARI yg digunakan anak anak sekolah Dlm melaksanakan latihan kesenian Gamelan diduga tembok menimpah skitar 10 org anak sekolah SMP N 1 Gegesik.
Kejadian kcelakaan tsb dpat dilapotkan sbb :

A. Nama2 korban meninggal dunia sbb :
1. bpk herman basari 48 thn
guru dalang seni
2. sdr Arid SMP N 1
3. sdr A Zikri SMP N1
4.sdr Andra SMP N 1
5.sdr ferdi SMP N 1
6 sdri Suprapti SMP N 1
7. sdr Fada SMP N 1

B. Yg di rawat RUmah sakit
1. satu anak di RS ciremai
2. satu org di RS AWN
3. Satu org di puskesmas ggsk

C. Kronolgis kejadian :
1 Sekitar pkl. 09.45 Wib, di rmh Sdr. Herman Basari desa Gegesik wetan kec. Gegesik kab. Cirebon, ada kegiatan latihan gamelan hidayat jati yg diikuti 13 org yg berlatih di sanggar seni mililk bpk herman basari
2. Sekitar Pkl. 10.25 Wib, pada saat latihan gamelan tersebut berjalan tiba tiba rumah tembok setinggi 12M roboh menimpah rumah sanggar milik bpk hernan basari dan menimpah anak2 sekolah yg sdg melalsabakan latihan semi gamelan, yang tertimpah langsung meninggal dunia sbanyak 7, dan 3 luka parah di larikan ke rumah sakit yang selamat 2 orang karena segera berlari.
jumlah anak yg sdg latihan sbanyak 12 org

Perkembangan dilapangan msh diminitor dan akan dlporkan kmbali pd kesempatan pertama.

Demikian, ump.

sumber: tribun jabar/facebook

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved