Alamak

Banyak yang Enggak Suka Sama Dirinya, Prabowo: Emang Gue Pikirin, Hingga Spanduknya Salah Cetak!

Prabowo Subianto mengatakan, banyak elite politik di Indonesia yang membenci dirinya.

Editor: AbdiTumanggor
dok.Twitter
Foto spanduk penyambutan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, dalam kunjungan ke Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Sabtu (5/5/2018), viral di media sosial. 

TRIBUN-MEDAN.COM - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengatakan, banyak elite politik di Indonesia yang membenci dirinya.

Kebencian tersebut disebutnya, karenadia selalu memprotes kebijakan-kebijakan pemerintah yang tidak pro-rakyat.

“Saya diprotes elite politik di Jakarta. Elite di Jakarta enggak ada yang suka sama Prabowo. Emang gue pikirin,” kata Prabowo dalam orasinya saat menghadiri Kampanye Akbar pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat Sudrajat- Ahmad Syaikhu atau yang dikenal dengan nama Asyik di Monumen Perjuangan, Dipatiukur, Kota Bandung, Sabtu (12/5/2018).

Prabowo menambahkan, salah satu pernyataandirinya yang mengundang kontroversi hingga akhirnya menjadi pangkal kebencian elite politik kepadanya adalah tentang kekayaan Indonesia yang tidak dinikmati bangsa sendiri.

“Saya, Prabowo Subianto, belasan tahun mengatakan, kekayaan bangsa Indonesia dicuri, mengalir keluar, tidak tinggal di Indonesia. Dikuasai 1 persen saja tidak,” tuturnya.

Selain itu, Prabowo juga kembali mengkritik pemerintah yang belakangan ini membuka pintu untuk tenaga kerja asing masuk ke Indonesia.

“Kita tidak boleh benci sama orang asing. Kita harus belajar dari negara yang sukses. Tapi kalau orang asing jutaan datang mau ambil usaha kita, tanah kita, anak-anak kita mau hidup dari apa,” tuturnya.

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menghadiri Kampanye Akbar pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat Mayjen TNI Purnawirawan Sudrajat- Ahmad Syaikhu atau yang dikenal dengan nama Asyik di Monumen Perjuangan, Jalan Dipatiukur, Kota Bandung, Sabtu (12/5/2018).
KOMPAS.com/Putra Prima Perdana | Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menghadiri Kampanye Akbar pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat Mayjen TNI Purnawirawan Sudrajat- Ahmad Syaikhu atau yang dikenal dengan nama Asyik di Monumen Perjuangan, Jalan Dipatiukur, Kota Bandung, Sabtu (12/5/2018).

Tidak hanya itu saja, lanjut Prabowo, dia mengatakan jika belakangan ini banyak yang mengatakan dirinya telah bangkrut dan tidak pantas lagi untuk maju sebagai bakal calon presiden RI di ajang Pilpres 2019.

“Saya diejek, oleh orang yang saya bantu selama hidup. Dia bilang dia tidak didukung Prabowo karena Prabowo sudah bangkrut, tidak punya uang. Tapi saya tidak merasa kecil hati. Biar rakyat tahu, biar saya tidak punya uang, jiwa raga saya diberikan untuk negara ini,” ujarnya.

Spanduk Prabowo dengan tulisan Bergeraklah Merebut Kenangan viral di media sosial dan banyak dibagikan oleh warganet. Tampak bidik layar dari seorang warganet yang membagikan foto dan berita dari Jawa Pos di Twitter.
Bidik layar Twitter/SinarNKRI | Spanduk Prabowo dengan tulisan Bergeraklah Merebut Kenangan viral di media sosial dan banyak dibagikan oleh warganet. Tampak bidik layar dari seorang warganet yang membagikan foto dan berita dari Jawa Pos di Twitter.

Salah Cetak Spanduk

Safari politik Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto ke Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, mendadak ramai diperbincangkan gara-gara sebuah spanduk.

Spanduk dengan foto Prabowo dan bertuliskan "Bergeraklah Merebut Kenangan" itu terpajang bersama spanduk-spanduk lainnya di tribune Gedung Olahraga Dabonsia, Desa Ngumpakdalem, Kecamatan Dander, Sabtu (5/5/2018).

Saat itu, Prabowo sedang menggelar pertemuan dengan kader dan para relawan dalam rangka kampanye pemenangan untuk pasangan calon bupati dan wakil bupati Bojonegoro, Basuki-Puji Dewanto.

Wakil Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Timur Hendro Subianto mengatakan, panitia langsung menurunkan spanduk sesaat setelah diketahui ada tulisan salah cetak.

Hendro mengonfirmasi bahwa ada kesalahan cetak tulisan pada spanduk tersebut. Sesuai draf awal, tulisan "kenangan" yang tercetak seharusnya adalah "kemenangan".

"Tulisan lengkapnya (seharusnya) 'Bergeraklah Merebut Kemenangan'," tuturnya, Minggu (6/5/2018) malam.

Mewakili DPD Partai Gerindra Jatim, Hendro pun meminta maaf atas kesalahan tersebut.

"Kami minta maaf, spanduk di acara Bojonegoro salah cetak," ungkap Hendro.

Dia tak heran  akhirnya spanduk itu menjadi viral. Menurut dia, viralnya foto spanduk salah cetak tulisan tersebut sudah berbau politis.

Kesalahan apa pun, lanjut Hendro, bisa dimanfaatkan pihak lain dengan kepentingannya sendiri-sendiri, apalagi menjelang Pilkada dan Pilpres 2019.

"Apa pun sekarang bisa digoreng," ujarnya.

Pembuat spanduk minta maaf

Sesaat setelah foto spanduk itu viral, pembuat spanduk tersebut dicari-cari oleh banyak pihak, termasuk oleh pengurus DPC Partai Gerindra Bojonegoro dan DPD Gerindra Jawa Timur.

Menurut Sekretaris DPD Partai Gerindra Jawa Timur Anwar Sadad, spanduk tidak dibuat sendiri oleh panitia, melainkan jasa pembuat spanduk.

Anwar pun menuturkan bahwa pembuat spanduk tersebut sudah menyampaikan permintaan maaf kepada Partai Gerindra yang ditulis dalam sebuah surat, lengkap dengan materai. Surat tersebut dibuat tertanggal 7 Mei 2018.

"Pembuat dan pencetak spanduk sudah meminta maaf kepada Gerindra," kata Sekretaris DPD Partai Gerindra Jawa Timur Anwar Sadad, yang dikonfirmasi pada Senin (7/5/2018).

Pencetak spanduk, lanjut Anwar, di surat itu bernama Rini Kustia, pemilik percetakan spanduk, menujukkan surat tersebut kepada lima pihak, yaitu Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, jajaran pengurus DPP, PDD Jatim, dan DPC Bojonegoro, serta kader dan simpatisan partai serta media massa peliput acara tempat spanduk salah cetak itu dipasang.

Dalam surat tersebut, pembuat spanduk mengakui kekeliruan dalam mencetak tulisan spanduk yang seharusnya "Bergeraklah Merebut Kemenangan" menjadi "Bergeraklah Merebut Kenangan".(*)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved