Viral Medsos

Goenawan Mohammad: Anak-anak Soeharto Kaya bukan Karena Kerja Keras, tapi Monopoli

Sastrawan Goenawan Mohammad menyindir anak-anak Presiden ke-2 Indonesia, Soeharto.

Editor: Tariden Turnip
Andreas Fitri Atmoko
Ketua Umum Partai Berkarya Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto (kiri bawah), Sekjen Partai Berkarya Priyo Budi Santoso (kanan bawah) dan kader baru Partai Berkarya Titiek Soerharto (tengah bawah) di Museum Memorial Jenderal Besar HM Soeharto, Kemusuk, Argomulyo, Sedayu, Bantul, DI Yogyakarta, Senin (11/6). 

TRIBUN-MEDAN.COM - Sastrawan Goenawan Mohammad menyindir anak-anak Presiden ke-2 Indonesia, Soeharto.

Dilansir TribunWow.com, melalui akun Twitter @gm_gm yang ia tuliskan pada Selasa (12/6/2018).

Mulanya, ia menuliskan anak-anak Soeharto yang memiliki sejumlah bisnis.

 

Bahkan ia membandingkan anak Soeharto dengan anak Presiden Jokowi yaitu Kaesang dan Gibran yang jualan martabak dan pisang goreng.

Goenawan Mohammad menyebut jika anak Soeharto kaya karena memiliki kekuasaan menopoli bisnis.

Goenawan Mohamad
Goenawan Mohamad (TRIBUNNEWS.COM)

Setelah itu, Goenawan Mohammad menyebutkan berbagai bisnis anak Soeharto.

Lantaran, anak Soeharto memegang kekuasaan, maka pesaing lainnya harus memilih untuk bergabung.

Kemudian, Goenawan Mohammad juga menarik peristiwa tersebut dnegan kejadian di zaman VOC.

"1. Bagaimana putra-putri Suharto bisa sedemikian kaya raya? Bukan karena jualan martabak dan pisang goreng dan kerja keras. Tapi karena punya kekuasaan monopoli bisnis. 

2. Dari jeruk sampai dengan industri otomotif, dari cengkih sampai dgn kayu dan terigu: keluarga Suharto pegang dan/atau dapat bagian.

3. Pebisnis dan industrialis lain harus menyingkir —atau bergabung. Apa yg kemudian disebut “nepotisme” dan “kroniisme” (konco-isme) dlm bisnis merajalela.

4. Pada dasarnya, monopoli — yg dipraktekkan VOC, serikat dagang Belanda di abad ke-17 di Indonesia — menyingkirkan persaingan sehat dgn brutal. 

5. Ketika menghadapi krisis ekonomi di tahun 1998, perekonomian yg bertopang pada kekuasaan semata tak mampu bekerja. Rezim jatuh. Tapi anak2 Suharto terlanjur super kaya — sampai sekarang,"tulis Goenawan Mohamad.

Diketahui, presiden ke-2 Indonesia iyu memiliki 6 anak, yaitu Siti Hardijanti Rukmana, Sigit Harjojudanto (Sigit), Bambang Trihatmodjo (Bambang), Siti Hediati Hariyadi (Titiek), Hutomo Mandala Putra (Tommy), Siti Hutami Endang Adiningsih.

Sindir Anak Soeharto, Goenawan Mohammad: Kaya karena Kekuasaan Monopoli Bisnis, Bukan Kerja Keras

Anak-anak Presiden Soeharto

Semua anak Soeharto itu menjalani sejumlah bisnis.

Kabar terbaru dari keluarga Cendana kini memiliki sebuah Partai Berkarya.

Titik Soeharto mundur dari  Partai Golkar sekaligus pernyataan bergabung dengan Partai Berkarya 

Siti Hediati Hariyadi alias Titiek Soeharto resmi keluar dari Partai Golkar dan bergabung ke Partai Berkarya pimpinan adik kandungnya, Hutomo Mandala Putra.

Ia mengatakan alasan utama keluar dari Golkar lantaran partai tersebut berstatus sebagai pendukung pemerintah.

Di sisi lain, ia merasa gerah dengan pemerintahan Presiden Joko Widodo karena dinilai gagal menyejahterakan masyarakat.

Namun, karena dulunya berstatus sebagai kader Golkar, ia tak bisa mengkritik pemerintah.

Ia mencontohkan kegagalan pemerintah salah satunya adalah tak bisa mengontrol masuknya tenaga kerja asing, padahal menurut Titiek, masih banyak pengangguran di Indonesia.

"Saya ingin menjerit untuk protes dan menyuarakan hati nurani rakyat. Tapi saya tidak dapat melakukan hal itu karena saya sebagai orang Golkar, partai pendukung Pemerintah," kata Titiek melalui keterangan tertulis, Senin (11/6/2018).

Titiek menambahkan, semestinya Golkar berani memberikan masukan kepada pemerintah sebagai sahabat.

"Seharusnya Golkar sebagai partai besar, sebagai pendukung dan sahabat yang baik harus bisa memberi masukan. Mana hal-hal yang baik dan yang buruk kepada pemerintah, tidak hanya sekadar mengekor dan asal bapak senang," lanjut dia.

Diberitakan sebelumnya, Titiek Soeharto mengundurkan diri dari Partai Golkar dan bergabung dengan saudaranya, Hutomo Mandala Putra, di Partai Berkarya.

Deklarasi dilakukan Konsolidasi Pemenangan Partai Berkarya di Memorial Jenderal Besar Soeharto atau Museum Soeharto di Dusun Kemusuk, Desa Argomulyo, Kecamatan Sedayu, Bantul, Yogyakarta, Senin (11/6/2018).

Dalam kesempatan itu hadir Ketua Partai Berkarya Hutomo Mandala Putra dan Sekjen Partai Berkarya Priyo Budi Santoso.

"Saya putuskan keluar dari Partai Golkar dan saya memilih memperjuangkan kepentingan rakyat melalui Partai Berkarya," kata Titiek yang juga adalah Anggota DPR RI di Komisi IV.

Titik mengaku keputusan tersebut didasari atas keprihatinannya terhadap keadaan bangsa saat ini.

Ketua DPP Partai Berkarya Badaruddin Andi Picunang membenarkan informasi mengenai kepindahan Titiek Soeharto ke partainya.

Menurutnya, kepindahan Titiek lebih kepada alasan keluarga.

Partai Berkarya, menurutnya, selama ini identik dengan keluarga Soeharto.

"Sudah sewajarnya keluarga berkumpul di Partai Berkaya, lebih fokus dan lebih terarah memenangkan Pemilu 2019," katanya.

Menurut Badaruddin tidak menutup kemungkinan keluarga Soeharto lainnya akan ikut bergabung.

"Mereka yang akan melanjutkan visi misi dan cita cita dari Pak Harto. Jadi, selain keluarga Cendana kami ajak juga tokoh tokoh lain yang ingin melihat Indonesia sesuai visi misi Pak Harto," katanya. (TribunWow.com/Woro Seto/kompas.com)

Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved