Kapal Tenggelam
Inilah Fakta Robot ROV Temukan Jasad dan Bangkai Kapal di Kedalaman 454 Meter Danau Toba
Pencarian terhadap korban tenggelamnya KM Sinar Bangun di Danau Toba, Sumatera Utara, Senin (18/6/2018) lalu terus berlanjut.
Dugaan itu diungkapkan Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono.
Soerjanto mengaku, dari informasi yang diperolehnya dari penduduk setempat tanaman sejenis ganggang atau rumput laut itu tegak lurus dari dasar danau.
Tanaman ini, kata dia, berdiri tegak menuju permukaan karena mencari sinar matahari.
''Ganggang ini setinggi 40-60 meter dari dasar danau. Jadi kalau ada penumpang meninggal dan seharusnya mengapung tetapi tak bisa karena terhalang ganggang dan dia terllilit,'' katanya, Jumat (22/6/2018).
Ucapan masyarakat tersebut bukan isapan jempol belaka.
Soenarjo pernah membuktikan sendiri keberadaan ganggang ini.
Ia menceritakan, saat tengah mencari dan menyisir helikopter yang juga pernah tenggelam di danau ini, pihaknya sempat kesulitan dengan keberadaan ganggang tersebut.
Helikopter itu juga tak terlihat dari permukaan air danau.
Kemudian KNKT menarik helikopter ini menggunakan semacam jangkar dan ditarik menggunakan kapal boat ternyata ada tanaman itu yang terbawa dengan panjang sekitar 60 meter.
''Ada yang batangnya mencapai sebesar jempol,'' katanya.
Belum lagi kendala luasnya danau.
Ia menyebut luas Danau Toba jika diukur jarak ibarat satu mobil melakukan perjalanan darat mengelilingi tempat ini dan kembali ke tempat yang sama membutuhkan waktu sekitar 14 jam.
Disinggung mengenai mengangkat semua ganggang ini untuk mempermudah penemuan mayat dan bangkai kapal, ia menyebut mustahil.
Menurutnya tanaman ini ada di banyak sudut Danau Toba.
Mengenai kemungkinan menyelam dan mencari mayat penumpang atau bangkai kapal, ia juga pesimistis.