Kapal Tenggelam
Kapten Doni Silalahi: Video Itu Tidak Benar, Aku Langsung Tancap Gas untuk Menolong Korban
Setelah itu, dirinya langsung menggeser tuas gas melaju lebih kencang, untuk menyelamatkan para penumpang kapal kayu tersebut.
Penulis: Satia |
Laporan Wartawan Tribun Medan/Satia
TRIBUNMEDAN.com, MEDAN - Ternyata Nakhoda KMP Sumut II, Kapten Doni Silalahi berniat menolong korban Kapal Motor (KM) Sinar Bangun yang terombang-ambing di perairan Danau Toba.
Doni menjelaskan kronologi kejadian, sebelumnya dirinya sempat viral di dunia maya lewat video berdurasi hampir 10 menit. Dalam video itu dirinya seolah sengaja membiarkan para korban karam kapal Sinar Bangun.
Baca: Polisi Harus Usut Nahkoda KMP II yang Meninggalkan Korban Minta Tolong sesaat Kapal Tenggelam
Baca: Ratna Sarumpaet Teriak di Posko: Semua Mayat Harus Diangkat, Jangan Ada yang Menghentikan Pencarian!
Baca: Minta Jasad Diangkat, Keluarga Korban: Jangankan Sepotong Tangan, Bajunya Pun Kami Perlu
Ia menjelaskan, pada saat kejadian dirinya yang menakhodai kapal KMP Sumut II dari Pelabuhan Simanindo menuju Tigaras.
Baca: Luhut Angkat Bicara Soal Nahkoda KMP SUMUT II, Tega Tinggalkan Korban KM Sinar Bangun
Baca: Dua Kurir Terciduk Gegana Bawa 20 Kg Ganja dari Aceh ke Medan
Baca: Berikut Link Pengumuman Hasil SBMPTN 2018, Diumumkan Besok!
Sebelumnya Anak Buah Kapal (ABK) telah mengatakan kepadanya ada kapal terbalik di tengah.
"Anak buah saya mengatakan ada kapal terbalik di tengah, dia datang langsung ke ruangan kemudi. Kemudian setelah itu saya melihat dari teropong ternyata benar ada kapal terbalik," ucap Doni Silalahi saat memberikan penjelasan ketika Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama dewan dan Pemrintah Provinsi Sumut, di gedung dewan, Jalan Imam Bonjol, Kota Medan, Senin (2/7/2018).
Setelah itu, dirinya langsung menggeser tuas gas melaju lebih kencang, untuk menyelamatkan para penumpang kapal kayu tersebut.
Sebelum menuju lokasi terbaliknya KM Sinar Bangun, ia mengatakan telah memberikan informasi melalui radio yang ada di KMP Sumut II, kepada KMP Sumut I dan petugas di daratan.
"Aku langsung tancap gas, untuk menolong mereka, kami dari Simanindo ke Tigaras, sebelum sampai saya langsung menkontek kapal KMP Sumut I dan petugas di daratan, untuk memberitaukan bahwa ada kapal kayu terbalik di tengah Danau Toba," ucapnya dengan wajah yang terlihat murung.
Sesudah sampainya KMP Sumut II yang dinakhodai oleh Doni Silalahi, ia langsung memberikan pertolongan pertama dengan memberikan beberapa pelampung.
Sambungnya, lantaran keadaan cuaca sedang tidak baik pada saat itu membuatnya harus menunggu bantuan datang.
"Pada saat itu ombaknya besar memang, angin pun kencang, tapi pas sampai di tengah, kami melemparkan semua pelampung untuk menyelamatkan mereka. Sambil menunggu bantuan datang, kapal kami pun hampir terbalik gara-gara anginnya kencang," ucapnya.
Pertolongan pertama yang ia berikan adalah melempar pelampung kepada penumpang yang KM Sinar Bangun yang terombang-ambing di tengah danau. Namun, beredar bahwa video yang menunjukan ia sengaja meninggalkan korban langsung dibantah.
"Saya tidak meninggalkan mereka bang, saya sudag berperan penuh dan semaksimal kami, kami lempar semua pelampung untuk menolong, tapi videonya itu salah," ucapnya.
Dengan keadaan cuaca yang tidak bersahabat pada saat kejadian terbaliknya kapal motor (KM) Sinar Bangun, membuat ia menunggu beberapa saat sampai bantuan datang.
"Saya mempertahaakan pertolongan itu, sampai kapal yang ada di pelabuhan untuk membantu, waktu itu kapal kayu Cinta Damai yang datang untuk membantu, lalu kemudia KMP Sumut I," ujar pria yang mengenakan kemeja putih tersebut.
Sempat bertahan, sampai datang kapal kayu Cinta Damai, ia masih mempertahankan posisinya sampai KMP Sumut I tiba di lokasi. Ia juga mengatakan pada saat bersamaan dirinya juga sedang membawa puluhan kendaraan dan penumpang.
"Setelah datang KMP Sumut I baru kami pergi, sekitar 15 menit lah waktu untuk sampai dari pelabuhan Simanindo ke lokasi kejadian. Saya juga sedang bawa penumpang ada 13 kendaraan dan sekitar lebih dari 40 manusia," ucapnya
Lalu dirinya memerintahkan para anak buah untuk membuang semua pelampung yang ada, masalah juga timbul dikarenakan kapal KMP Sumut II juga hampir tebalik karena angin yang kencang dan ombak besar.
"Kami juga hampir terbalik, namun setelah KMP Sumut I tiba saya langsung meninggalkan lokasi untuk mengantarkan penumpang kami agar tidak bertambah masalah. Jadi bukan saya sengaja meninggalkan mereka," ucapnya dengan suara yang terbata-bata.
Sempat bertahan untuk menolong korban, dari dalam kapal KMP Sumut II juga dihebohkan, di mana hampir seluruh penumpang histeris bahkan ada yang pingsan.
"Kami juga mengalami kendala, hampir setengah penumpang histeris, berteriak-teriak. Ada seorang Ibu menjumpai aku di ruangan dibilang, anaknya sudah pingsan," katanya.
Setelah keadaan semakin runyam, dirinya lantas menggeser tuas dengan kecepatan tinggi untuk mengantarkan penumpang yang di bawak dari Pelabuhan Simanindo ke Tigaras.
"Saya langsung tancap gas bang menuju Tigaras, tapi sebelum saya pergi sudah tiba di lokasi kejadian kapal kayu Cinta Damai dan KMP Sumut I untuk membantu," ucapnya.
Doni begegas langsung menuju Pelabuhan Tigaras untuk menurunkan penumpang dan kendaraan yang ia bawak dari Simanindo. Ia juga langsung berangkat untuk membantu para korban dengan berangkat secepatnya untuk tiba di lokasi kejadian.
"Saya langsung bongkar semua penumpang, langsung tancap gas menolong. Itu dia bang, kendalanya saat itu cuaca sangat buruk, butuh waktu 15 menit untuk sampai di lokasi kejadian," ucapnya.
Begitulah pengakuan kronologi dari Doni Silalahi Nakhoda kapal KMP Sumut II saat melintasi perairan Danau Toba tepat dengan waktu terbaliknya kapal motor kayu tersebut.
Marhan Simbolon Humas kapal fery KMP Sumut, yang juga hadir menemai Doni Silalahi untuk menjelaskan bagaimana kejadian sebenarnya kepada para dewan dan Pemerintah Sumut saat RDP itu.
Humas KMP Sumut ini mengatakan, setelah beredar video yang mengatasnamakan Kapten kapalnya yang tidak bertanggungjawab, keluarga Doni menerima tekanan mental cukup berat.
"Jadi begini ya bang, bukan kami meninggalkan mereka, tapi karena cuaca tidak bagus saat itu, Kapten Doni ini juga sudah memberitaukan kepada kapal lain dengan radio bahkan juga petugas yang ada di daratan. Jadi bukan dia meninggalkan, video yang beredar itu telah membuat tekanan mental berat bagi keluarga Doni," ucap Humas kapal fery KMP Sumut Marhan Simbolon.
Pada saat itu kecepatan angin berada di posisi 12knot sehingga membuat apa yang melintas di tengah danau menjadi terombang-ambing. Sambungnya kecepatan KMP ini hanya 10knot, membuat susah untuk melemparkan barang, pasti akan melayang.
"Lihatlah dalam video itu, ada kami melempar pelampung, tapi apa nyatanya terbang pelampungnya ke mana-mana, karena anginya kencang bang, saya ini diberi tau oleh BMKG," ucapnya.
"Jadi bukan kami tidak menolong bang, semua butuh proses, tidak bisa juga kami terlalu lama berada di tengah, kapal kami juga bisa terbalik, angin dan ombak yang dahsyat," ucapnya lagi.
Baca: Tujuh Perguruan Tinggi Ini Diusulkan Ditutup, Warning Lima Kampus yang Masuk Pemantauan Khusus!
Baca: Nazer Djoeli: Kami Lalai sebagai Anggota Dewan karena tak Tahu Kondisi Danau Toba
Baca: Anies Baswedan Mengaku Terkejut Saat Mendagri Menyebutnya Gubernur Indonesia
Baca: Saat Fahri Hamzah Sebut Dirinya Beda Kelas dengan Ahok, Jubir PSI: Anda Berisik Tanpa Isi!
Dirinya melalui kapal fery KMP Sumut yang berlayar di Danau Toba, memohon maaf untuk semua yang terjadi menimpah KM Sinar Bangun.
"Kami semua memohon maaf tidak bisa berbuat lebih, sudah semaksimal kami sudah melakukan perbuatan baik untuk menolong kapal kayu tersebut," ujarnya
Ia juga menjelaskan, untuk masalah tidak menurunkan kapal kecil (Sekoci) yang dimiliki KMP Sumut II, akan menambah masalah lebih lagi, karena perahu kecil ini bisa terbalik juga.
"Sekoci kami bisa kok bang, tidak ada masalah, tapi dengan keadaan seperti itu, sekocinya pun bisa terbalik juga. Butuh waktu lebih untuk menurunkan sebuah perahu kecil itu, makanya Kapten Doni langsung memberikan pertolongan pertama membuang jaket pelampung," ucapnya.
Berkat upaya yang dilakukan oleh Doni Silalahi selaku nakhoda KMP Sumut II yang telah membuag jaket pelampung kepada korban yang mengapung di tengah danau. Sambung Marhan setidaknya kami telah berhasil menyelamatkan beberapa nyawa untuk naik ke kapal kayu Cinta Damai.
"Kami sudah menolong, berkat upaya kami, puluhan nyawa telah berhasil naik ke kapal kayu Cinta Damai," ucapnya.
(cr19/tribun-medan.com)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/nakhoda-kmp-sumut-ii-kapten-doni-silalahi_20180702_205309.jpg)