Pileg 2019
Namanya Disebut Jadi Caleg dari PDIP, Pengacara Habib Rizieq Kapitra Ampera Kaget dan Bingung
Penasihat hukum tokoh Front Pembela Islam (FPI), Rizieq Shihab kaget namanya disebut maju menjadi calon anggota legislatif
"Sehingga yang bersangkutan memang dicalonkan oleh PDI P dari dapil Sumbar. Ada masukan proses komunikasi PDI Perjuangan harus ditingkatkan. Karena itu kami merekrut tokoh dari Sumbar tersebut," katanya seperti yang dikutip dari Tribunnews.com.
Dia menjelaskan, PDI P membangun jati diri partai sebagai rumah kebangsaan untuk Indonesia raya.
Sehingga, mereka yang bergabung dan menyatakan PDI P partai berdiri kokoh dengan Pancasila maka dialog dilakukan dengan baik.
"Apapun dengan aliran politik mereka adalah warga bangsa yang harus diajak dialog sesuai kepemimpinan Pak Jokowi," katanya.
Fahri Hamzah Tanggapi PKS
Sementara itu terkait partai politik, melansir Kompas.com yang berjudul; Fahri Hamzah: Kami Deklarasi PKS 1998, 2018 Mungkin Innalillahi..., Politisi Fahri Hamzah khawatir PKS tidak akan lolos ambang batas parlemen.
Kekhawatirannya itu didasarkan pada sedikitnya kader yang mendaftar sebagai caleg.
Padahal, lanjut Fahri, saat didera kasus korupsi Luthfi Hasan Ishaaq, PKS tidak seterpuruk sekarang.
"Enggak pernah. PKS itu dalam titik nadir keadaannya sekarang ini. Padahal, keadaan baik. Dulu ya kami kena kasus LHI (Luthfi Hasan Ishaaq), ditangkap dia, tapi kami bisa dapat Jawa Barat, Maluku Utara, Sumatera Utara, kami bisa dapat dalam keadaan sulit," kata Fahri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (17/7/2018).
"Mungkin inilah umur PKS. 20 tahun selesai tahun inilah. Kan kami dulu deklarasi 1998, ini 2018, mungkin ini innalillahi wa innailaihi rojiun. Kalau caranya begini ya selesai dan mana mungkin orang mau jadi caleg kalau nyawanya udah dipegang partai dari awal," lanjut Fahri.
Menurut Fahri, saat ini PKS dipimpin dengan sewenang-wenang sehingga banyak kader yang enggan menjadi caleg.
Kesewenang-wenangan itu dilihat dari surat kesiapan pengunduran di tengah jalan bagi caleg PKS yang terpilih agar bisa diberhentikan sewaktu-waktu.
Hal itulah yang membuat para kader malas mendaftar sebagai caleg.
Fahri mengatakan hal tersebut berkaca dari perseteruan Fahri dengan para petinggi PKS yang memecatnya dari partai dan posisi pimpinan DPR.
"Anda boleh jadi pimpinan, tapi jangan zalim gitu dong. Kan gitu," kata Fahri.(*)