Kapal Tenggelam
Sebulan Tragedi KM Sinar Bangun, Ratna Sarumpaet Ungkit Kasus Kapal Tenggelam di Italia
"Satu bulan mayat 164 orang saudara-saudara kita sebangsa kita biarkan di dasar danau Toba, tanpa pembelaan," kata Ratna.
TRIBUN-MEDAN.com-Aktivis Ratna Sarumpaet mengajak publik untuk mengenang tragedi tenggelamnya Kapal Motor Sinar Bangun, 18 Juni lalu atau tepat sebulan yang lalu.
Ratna yang sempat datang ke Posko Tigaras sebelum pencarian korban dinyatakan selesai ternyata tetap menuntut pemerintah untuk mengangkat bangkai kapal dan mencari para korban yang tenggelam.
“18 Juli 2018, Satu Bulan Paska Tragedi Danau Toba; Satu bulan mayat 164 orang saudara-saudara kita sebangsa kita biarkan di dasar danau Toba, tanpa pembelaan. Siapa kita sebenarnya? Kenapa semua bungkam? Kenapa media mainstream memilih bungkam dan tidak melakukan investigasi?” tulisnya di akun Twitter.
Ratna juga mengaku prihatin karena tak lama setelah penghentian pencarian korban, Menteri Luhut Panjaitan bersama pejabat lainnya dan investor manortor menyongsong pembangunan Danau Toba.
“Sakit! Wisatawan mana yang masih akan datang ke Danau Toba yang sudah jadi kuburan massal itu?” tulisnya.
Orang tua aktris Atiqah Hasiholan ini juga menampilkan artikel yang terbit Kompas.com tahun 2016 silam tentang Angkatan Laut Italia yang berhasil mengangkat bangkai kapal yang tenggelam April 2015, dan diyakini mengangkut sedikitnya 700 imigran dari Afrika.
Banyak penumpang, termasuk perempuan dan anak-anak, diduga terjebak di bawah geladak kapal.
Kapal itu terbalik sekitar 193 kilometer dari selatan Pulau Lampedusa, Italia selatan, 18 April 2015. Bangkai kapal ini diangkat dari kedalaman 1.200 kaki atau 365,76 meter di dasar laut, Selasa (28/6/2016).
Ratna Sarumpaet mengatakan bahwa ia sudah berusaha melakukan yang terbaik, walaupun tidak ada yang menggubris.
"Kalau dibilang ya saya cukup kecewa, tapi saya tidak berhenti. Saya menyurati lembaga Internasional dan Rabu (25/7/2018) kita akan mengadakan Toba Informal di Medan," kata Ratna Sarumpaet kepada tribun-medan.com melalui sambungan telepon seluler, Rabu (18/7/2018).
Ratna mendesak bahwa KM Sinar Bangun yang masih hilang tenggelam tetap harus diangkat. Karena tidak bisa dibiarkan, sebab dunia pasti akan mencerca Indonesia kalau dibiarkan begitu saja.
"Ini kan sebenarnya tidak ada persoalan, kita alatnya ada cuma berada di Jawa Timur. Terus titik koordinat sudah ketahuan, jadi apalagi, kan tinggal kemauan," ujar Ratna.
UPDATE KM Lintas Timur Pencarian Korban Kapal Tenggelam Dihantam Cuaca Buruk, 17 Orang Hilang |
![]() |
---|
Dimintai Keterangan Soal Penggunaan Dana Rp 5 Miliar, Camat Dolok Pardamean Minta Ijin Makan Siang |
![]() |
---|
Kejari Simalungun Panggil Kepala BPBD Terkait Biaya Penanggulangan KM Sinar Bangun |
![]() |
---|
Kepala Desa Simanindo Sebut Ratna Sarumpaet Belum Pernah Serahkan Sumbangan KM Sinar Bangun |
![]() |
---|
Kapolres Samosir Imbau Pengusaha Kapal Penyeberangan Berkaca Pada Tragedi KM Sinar Bangun |
![]() |
---|