Gempa Lombok

Detik-detik Gempa di Puncak Rinjani, Ratusan Pendaki tak Bisa Turun, 1 Orang Tewas, Ini Videonya

Gempa yang mengguncang Lombok, Nusa Tenggara Barat, Minggu (29/7/2018) mengakibatkan longsor di puncak Gunung Rinjani.

Editor: Tariden Turnip
Detik-detik Gempa di Puncak Rinjani, Ratusan Pendaki tak Bisa Turun, 1 Orang Tewas, Ini Videonya - gn-rinjani.jpg
KOMPAS IMAGES / FIKRIA HIDAYAT
Awan menyelimuti puncak Gunung Rinjani (3.726 m) di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Gempa menguncang Lombok membuat ratusan pendaki terjebak tak bisa turun. Satu orang dinyatakan tewas.
Detik-detik Gempa di Puncak Rinjani, Ratusan Pendaki tak Bisa Turun, 1 Orang Tewas, Ini Videonya - gunung-rinjani_20180729_224144.jpg
facebook
Pendaki Gunung Rinjani berhamburan turun saat gempa menguncang Lombok, Minggu (29/7/2018)

TRIBUN-MEDAN.COM - Gempa yang mengguncang Lombok, Nusa Tenggara Barat, Minggu (29/7/2018) mengakibatkan longsor di puncak Gunung Rinjani.

Di media sosial beredar beberapa video yang merekam kondisi pendaki baik saat gempa mengguncang Lombok, maupun saat terjadi longsor yang akhirnya memakan korban.

Seorang pendaki asal Makassar dilaporkan tewas terkena longsor dan ratusan pendaki lainnya masih terjebak tak bisa turun akibat jalur pendakian tertutup bebatuan.

Lombok

Humas Kantor Pencarian dan Pertolongan Mataram, I Gusti Lanang Wiswananda mengatakan, ratusan pendaki saat ini juga masih terjebak di kawasan Gunung Rinjani.

"Berdasarkan informasi sisanya masih 266 orang dengan satu korban meninggal dunia asal Makassar. Posisi masih di atas (Gunung Rinjani)," terang Lanang, Minggu.

"Kronologis korban panik saat gempa. Korban dan teman-temannya lari saat gempa. Usai gempa, teman korban menemukan korban sudah meninggal dunia dengan luka di kepala," ujar Lanang.

Lanang menjelaskan, menurut data yang diterima Kantor SAR ada sebanyak 820 pendaki masuk ke kawasan Gunung Rinjani sejak Jumat (27/7/2018).

Gempa bumi bermagnitudo 6,4 mengguncang wilayah <a href='https://medan.tribunnews.com/tag/lombok' title='Lombok'>Lombok</a>, Nusa Tenggara Barat, Minggu (29/7/2018) pukul 05.47 WIB. Gempa menyebabka korban jiwa dan luka serta rusaknya rumah warga.

Pintu masuk pendakian Gunung Rinjani dari Senaru, yang rusak akibat bermagnitudo 6,4 mengguncang wilayah Lombok, Nusa Tenggara Barat, Minggu (29/7/2018) pukul 05.47 WIB. Gempa menyebabkan korban jiwa dan luka serta rusaknya rumah warga.(dok. BNPB)

Sebanyak 125 pendaki telah turun melalui jalur Senaru. Sementara di jalur Sembalun, hingga pukul 16.40 WITA tercatat 429 orang turun melewati jalur ini. 

Lanang mengatakan saat ini seluruh personil Basarnas telah diturunkan ke lokasi bencana. Selanjutnya pihaknya akan berkoordinasi dengan TNGR, TNI dan Polri untuk proses evakuasi pendaki yang rencananya akan dilakukan besok.

Akibat gempa Lombok, jalur pendakian gunung Rinjani ditutup sementara. Penutupan jalur pendakian dilakukan sampai ada evaluasi TNGR, jalur mana yang aman digunakan untuk pendakian.

Saat ini, pihak TNGR bersama Pemda, TNI, Polri, Basarnas dan unsur-unsur lain mendirikan posko di Sembalun. 
Hingga pukul 15.00 wita ada 333 pendaki Gunung Rinjani yang masih terjebak di atas.

"Kita minta mereka ambil posisi yang aman saja dulu karena jalan tertutup oleh longsor," kata Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) Sudiyono, di Lombok, Nusa Tenggara Barat, Minggu, seperti dikutip Kantor Berita Antara.

TNGR, kata dia, telah berkoordinasi dengan Basarnas Mataram, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan TNI/Polri guna melakukan evakuasi. Hingga saat ini, Balai TNGR telah menerjunkan tiga personel untuk melakukan penjajakan evakuasi.

Sebagai antisipasi, seluruh jalur pendakian ditutup untuk sementara waktu sejak pagi hingga batas waktu yang belum ditentukan. Keputusan ini diambil mengingat aspek keselamatan para pendaki.

Terjebak di Segara Anak

Uspi, salah seorang porter menceritakan, saat gempa terjadi ada sekitar 1.000-an pendaki di atas. Mereka berada di sekitar Segara Anak.

"Ada ratusan yang masih belum bisa keluar. Karena saat kami di atas ada 1.000-an pendaki masih berada di atas Gunung Rinjani," tutur Uspi yang berhasil turun pada Minggu sore. 

Menurut Uspi, jalur pintu Senaru di Kabupaten Lombok Utara dan pintu Sembalun di Kabupaten Lombok Timur sudah tidak bisa dilewati karena tertutup material longsor dan bongkahan batu.

"Sudah enggak bisa lewat, kalau dari danau," ujarnya.

Gempa di tengah pendakian

Ia mengungkapkan, saat terjadi gempa, dirinya bersama para pendaki lainnya sedang menuju puncak Rinjani. Namun, menjelang puncak mereka dikejutkan dengan getaran hebat, sehingga seluruh pendaki menjadi panik dan langsung memutuskan kembali dengan buru-buru turun ke bawah.

"Getarannya besar sekali di atas, semua pendaki juga lagi tiarap, enggak ada yang berani berdiri, bahkan sejumlah pendaki bule-bule sampai ikut teriak-teriak Allahu akbar saat di atas minta keselamatan," tutur Uspi.

Ia mengaku bersyukur bisa tiba dengan selamat bersama pendaki asal Thailand yang jumlahnya enam orang hingga jalur pintu masuk Bawak Nao Desa Sembalun.

"Alhamdulilah, kami bisa selamat sampai di bawah," katanya.

Foto Lex <a href='https://medan.tribunnews.com/tag/lombok' title='Lombok'>Lombok</a>.

Suasana Gunung Rinjani dari kejauhan, pascagempa, Minggu (29/7/2018)  

Ini video pendaki Rinjani saat gempa:

Pemerintah Malaysiaakan membawa pulang jenazah warga negaranya yang tewas dalam gempa bumi di Lombok pada Minggu (29/7/2018). Hal itu disampaikan Wakil Perdana Menteri Malaysia, Azizah Wan Ismail.

Korban tewas diidentifikasi sebagai Siti Nur Ismawida (30),satu dari 18 warga Malaysia yang berada di sebuah misi pendakian Gunung Rinjani.

Korban tersebut meninggal dunia terkena reruntuhan puing bangunan, sementara enam orang lain dilaporkan terluka.

Wan Azizah, yang juga Presiden Parti Keadilan Rakyat (PKR), mengatakan, Siti adalah anggota PKR dari Desa Pandan, Kuala Lumpur.

"Pemerintah Malaysia akan berusaha untuk segera membawa pulang jenazahnya," katanya dalam unggahan di Twitter, Minggu (29/7/2018).

Wan Azizah juga menyampaikan belasungkawanya kepada keluarga korban.

Ia mengatakan dia berdoa bahwa mereka akan diberi kekuatan untuk dapatkan melalui tragedi ini.

Diberitakan, korban jiwa bertambah menjadi 14 orang meninggal dunia dalam gempabumi dengan kekuatan 6,4 SR mengguncang wilayah Lombok, Bali dan Sumbawa pada Minggu (29/7/2018) pukul 05.47 WIB.

Hal itu diungkap Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho kepada wartawan Minggu (29/7/2018). 

Selain memakan korban jiwa, sedikitnya 162 jiwa luka-luka dan ribuan unit rumah rusak.

Dampak terparah dari gempa terdapat di Kabupaten Lombok Timur. Di kawasan ini terdapat 10 orang meninggal, yakni yaitu Isma Wida (30) warga negara Malaysia, Ina Marah (60), Ina Rumenah (58), Aditatul Aini (27), Herniwati (30), Ina Hikmah (60), Fatin (80), Egi (17), Wisnu (8) dan Hajratul (8).

Selain itu, 67 orang luka berat dan ratusan jiwa luka sedang dan luka ringan.

"Kerusakan rumah lebih dari 1.000 unit rumah baik rusak berat, rusak sedang dan rusak ringan. Pendataan masih dilakukan," ujar Sutopo melalui pesan tertulis, Minggu (29/2/2018).

Sementara di Kabupaten Lombok Utara terdapat 4 orang meninggal dunia yaitu Juniarto (8), Rusdin (34), Sandi (20), dan Nutranep (13).

Sebanyak 38 jiwa luka berat yaitu 12 orang luka-luka dirawat di Puskesmas Senaru, 15 orang di Postu Sambikelen, 1 orang di RSUD Tanjung, dan 10 orang di Puskesmas Anyar.

Data sementara kerusakan rumah terdapat 41 unit rusak berat, 74 unit rusak sedang dan 148 unit rusak ringan.

Sebanyak 6.237 KK terdampak gempa. Beberapa laporan kerusakan rumah juga terdapat di Kabupaten Lombok Barat, Kabupaten Sumbawa Barat, dan Kota Mataram. Sampai saat ini pendataan masih dilakukan oleh BPBD.

Sutopo menambahkan, evakuasi pendaki di Gunung Rinjani juga masih dilakukan.

Berdasarkan data dari Balai Taman nasional Gunung Rinjani (BTNGR), jumlah pendaki ke Gunung Rinjani tercatat 826 jiwa, baik wisatawan asing dan nusantara.

Laporan dari BTNGR Resor Senaru sebanyak 115 orang wisatawan asing sudah turun di Senaru Kabupaten Lombok Utara.

Proses evakuasi pendaki masih dilakukan oleh petugas BTNGR, Kantor SAR Mataram, Brimob Polri NTB dan relawan.

Gempa susulan terus terjadi di wilayah Lombok, Bali dan Sumbawa. Hingga pukul 14.00 WIB, BMKG mencatat telah terjadi 124 kali gempa susulan. Gempanya dengan kekuatan yang lebih kecil dan tidak berpotensi tsunami. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Gempa Lombok, Seorang Pendaki di Gunung Rinjani Tewas"
Penulis : Kontributor Mataram, Karnia Septia

sumber: Bernama/Channel News Asia/The Star

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved