73 Tahun Indonesia

Aksi Mendebarkan Anak Kecil Panjat Tiang Selamatkan Upacara Bendera, Ditonton Jutaan Kali

Pemandangan mendebarkan pun disaksikan oleh ratusan peserta upacara. Remaja itu pun perlahan-lahan memanjat tiang tinggi itu.

Facebook/Ika Silalahi
Aksi panjat tiang di Atambua. 

"Naluri saya sebagai seorang prajurit harus tanggap dan cekatan untuk memuluskan kejadian tadi (tali bendera lepas)," kata Serma Timbul kepada Kompas.com.

Serma Timbul yang saat itu menjadi perwira upacara dan berada tak jauh dari tiang bendera, spontan memanjat tiang bendera setinggi 9 meter itu untuk meraih tali yang terlepas.

"Talinya saya tarik ke bawah saya kaitkan lagi ke bendera. Petugas Paskibraka kemudian menaikkan lagi sampai di unjung tiang bendera. Tepat lagu Indonesia Raya selesai bendera merah putih berkibar di ujung tiang," kata dia.

Berkat kesigapannya, upacara pengibaran bendera peringatan HUT ke-73 Kemerdekaan RI akhirnya dapat dilanjutkan tepat lagu kebangsaan Indonesia Raya selesai. Bendera merah putih pun bisa berkibar sampai di tiang tertinggi.

"Intinya itu, saya harus menyelamatkan bendera merah putih itu harus berkibar. Tidak tahu nanti tiang itu bagaimana kejadiannya, pokoknya saya harus mengambil tali itu kembali," ucap Serma Timbul.

Komandan Kodim 0723/Klaten Letkol Inf Eko Setyawan mengapresiasi sikap Serma Timbul yang tanggap dan cekatan memanjat tiang bendera sehingga pelaksanaan upacara bendera peringatan HUT ke-73 Kemerdekaan RI tetap berlangsung.

"Serma Timbul Prawoto ini merupakan prajurit yang cakap dan cerdas. Di saat kondisi seperti itu (tali bendera lepas) dia langsung memanjat tiang dan mengambil talinya. Saya mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada dia," kata Eko.

"Ini yang selalu kami tekankan kepada anggota. Harus bisa memberikan solusi suatu permasalahan di tengah-tengah masyarakat," ujarnya lagi.

 

Masih ada juga aksi  Serka Yonatan Duil, yang juga memanjat tiang bendera karena tali bendera sangkut.

Kejadian ini Lapangan Sepak Bola Marilonga Desa Watunggere Kecamatan Detukeli , Kabupaten Ende dilaksanakan Upacara Penurunan Bendera dalam rangka HUT Ke 73 Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, Jumat (17/8/2018) sekitar pukul 17.45 WIB.

Pejabat Inspektur Upacara, Camat Detukeli, Drs Maximus Sensi Perwira Upacara Bripka Defrit Raja dan Komandan Upacara Kopda Anselmus Pendo. 

Pada pukul 17.45 Wita Pasukan Paskibra Tingkat Kecamatan Detukeli melaksanakan penurunan bendera, tiba-tiba tali bendera nyangkut di tiang bendera sehingga bendera tidak dapat diturunkan oleh Pasukan Paskibra.

Informasi yang diterima Pos Kupang.Com dari Dandim 1602 Ende, Letkol Kav Suteja menyebutkan bahwa melihat hal tersebut, Serka Yonatan Duil selaku Babinsa Koramil 1602-04/Maurole, dengan spotan memanjat tiang bendera untuk membantu menurunkan bendera . 

Setelah diturunkan upacara penurunan bendera selanjutnya dapat dilaksanakan sesuai ketentuan dengan aman, tertib dan lancar.

Serka Yonatan Duil memanjat tiang bendera saat tali bendera nyangkut dalam upacara penurunan bendera HUT Ke-73 Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia di Lapangan Sepak Bola Marilonga Desa Watunggere Kecamatan Detukeli, Kabupaten Ende, Jumat (17/8/2018) pukul 17.00 Wita.

Serka Yonatan Duil memanjat tiang bendera saat tali bendera nyangkut dalam upacara penurunan bendera HUT Ke-73 Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia di Lapangan Sepak Bola Marilonga Desa Watunggere Kecamatan Detukeli, Kabupaten Ende, Jumat (17/8/2018) pukul 17.00 Wita. (handout)

Sebelumnya ada 8 insiden menyedihkan Paskibraka saat menjalankan tugas, mulai bendera terbalik, tali putus, bendera gagal mencapai puncak, sampai insiden rok melorot.Yang pasti, prosesi pengibaran Sang Saka Merah Putih merupakan prosesi inti upacara dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus 1945, setiap tahun.

Namun siapa sangka, dalam prosesi yang bisa dikatakan sakral itu, ada-ada saja terjadi kesalahan fatal.

Padahal, Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) menjadi elemen sangat diperhatikan, baik saat upacara pengibaran maupun penurunan bendera.

Paskibra sudah dipersiapkan melalui latihan fisik yang berat agar penampilan mereka sempurna.

Namun, persiapan mereka kadang gagal karena insiden tak terduga terjadi saat upacara berlangsung.

Apa saja insiden tersebut?

Berikut 8 Insiden Menyedihkan Paskibraka 2017 Seperti TribunStyle.com lansir dari berbagai sumber: 

1. Bendera Terbalik di Manokwari

Insiden ini terjadi saat upacara pengibaran bendera pada 17 Agustus 2010 di Manokwari, Papua Barat.

Saat hendak dikibarkan oleh Pasukan 8, tak disangka bendera terbalik menjadi warna putih merah.

Kejadian ini membuat Gubernur Papua Barat, Abraham Octavianus Atururi kecewa.

2. Sepatu Terlepas di Bima

Insiden ini terjadi saat menjelang pengibaran bendera pada tanggal 17 Agustus 2010 di Bima, Nusa Tenggara Barat.

Seorang anggota Paskibra bernama Ayu Muslimah terlepas sepatunya saat mengiringi pengibaran bendera merah putih.

Namun, insiden ini tak menganggu konsentrasi Ayu.

Dia tetap mengikuti aba-aba barisan dengan baik saat mengiringi dan mengantarkan pengibaran bendera.

3. Tali Putus

Insiden ini terjadi saat upacara pengibaran bendera, 17 Agustus 2013 di Kotabumi, Lampung Utara.

Kejadian ini mengecewakan para anggota Paskibra.

Bahkan, banyak dari mereka menangis karena merasa tidak bisa menjalankan tugas secara baik.

4. Hampir Terjatuh di Istana

Insiden ini terjadi saat upacara peringatan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke-69, tahun 2014 di Istana Merdeka.

Seorang anggota Pasukan 17 hampir terjatuh saat berbaris.

Dikabarkan, hal itu terjadi karena dia menginjak kakinya sendiri.

5. Pingsan

Insiden ini terjadi saat upacara pengibaran bendera, 17 Agustus 2014 di Binjai, Sumatera Utara.

Tiba-tiba seorang anggota Paskibra jatuh pingsan sesaat sebelum bendera dikibarkan.

Pengibar tersebut segera dibopong oleh beberapa pria berseragam batik merah dan dibawa ke mobil ambulans.

6. Gagal Naik di Pematangsiantar

Ada tragedi saat perayaan HUT RI ke-71, tahun 2016, di Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara, tepatnya di Lapangan Adam Malik, Rabu (17/8/2016).

Paskibra penarik bendera gagal menaikkan bendera Merah Putih sampai puncak tiang hingga lagu Indonesia Raya selesai berkumandang.

Sontak para anggota Paskibraka menangis pilu.

Banyak alasan yang beredar menjadi penyebab insiden tidak naiknya bendera tersebut.

Apa yang menjadi penyebab kenapa bendera sempat gagal sempat banyak diperdebatkan.

Seperti kesalahan disebut-sebut karena tiang bendera yang bermasalah, kancing pengikat bendera yang rusak.

Bahkan isu mulai berkembang karena adanya kesalahan dari anggota Paskibra yang salah ikat, sehingga jika dipaksakan menaikkan bendera, maka benderanya akan terbalik.

Kehebohan anggota paskibra merasa bersalah sehingga menangis usai gagal kibarkan bendera sang saka merah putih
Kehebohan anggota paskibra merasa bersalah sehingga menangis usai gagal kibarkan bendera sang saka merah putih (Youtube)

Namun berdasarkan keterangan dari Pembina dan Pelatih Paskibra Siantar, Hotlin Siahaan, penyebab insiden tersebut terjadi karena kendala dalam pengait bendera.

Hotlin menuturkan bahwa anggota Paskibra yang bertugas menggerek bendera enggan mengambil resiko yang lebih besar jika dipaksakan menaikkan bendera dengan pengait bendera yang rusak.

Kata Hotlin jika bendera terpaksa dinaikkan akan berakibat bendera lepas atau malah tidak berkibar sempurna.

Karena satu pengaitnya rusak.

"Jadi tindakan dari adik-adik itu sudah benar. Kalaupun dipaksakan dinaikkan bisa berdampak yang lebih parah lagi, bisa saja benderanya lepas atau berkibarnya tidak sempurna, karena salah satu pengaitnya rusak," kata Hotlin.

Kata Hotlin beruntung para pelatih dan Senior Paskibramenyiapkan pengait cadangan.

Sehingga saat kejadian, mereka langsung bisa mengatasi permasalahan tersebut.

7. Tali Putus di Toraja

Insiden ini terjadi saat bendera Merah Putih hendak dikibarkan di Lapangan Kecamatan Saluputti, Kabaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan, Kamis (17/8/2017).

"Putus tali bendera," teriak peserta upacara di jajaran panggung undangan.

Paskibra sontak kaget, hingga menangkap ujung bendera agar tidak memyentuh tanah.

Akibat insiden ini, bendera Merah Putih dapat dikibarkan setelah lagu Indonesia Raya dikumandangkan.

Paskibra melaksanakan pengibaran bendera merah putih pada Upacara peringatan hari ulang tahun (HUT) Proklamasi RI ke-72, di Lapangan Bakti, Kecamatan Rantepao, Toraja Utara, Kamis (17/8/2017).


Paskibra melaksanakan pengibaran bendera Merah Putih pada Upacara peringatan HUT Proklamasi Kemerdekaan RI ke-72, di Lapangan Bakti, Kecamatan Rantepao, Toraja Utara, Kamis (17/8/2017). (TRIBUN TIMUR/YULTIN RANTE)

8. Rok Melorot di Medan

Proses pelaksanaan upacara peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-69 di Lapangan Merdeka, Medan, Sumatera Utara, Minggu (17/8/2014), tak berjalan maksimal.

Pasalnya ada insiden kecil dimana rok seorang anggota Paskibrayaris lepas ketika sedang membentuk formasi.

Dari pantauan Tribun-Medan.com, setelah bendera merah putih dinaikkan, dan komandan Paskibra melapor kepada inspektur upacara, seorang anggota Paskibra perempuan, memegang rok dengan menggunakan kedua tangannya.

Aksi janggal ini pun membuat masyarakat serta awak jurnalis memperhatikannya.

Tepat setelah tim Paskibra akan kembali ke posisi awal di sisi kanan pendopo, terlihat secara jelas rok perempuan tersebut nyaris lepas.

Siswi ini terus memegang rok sambil berjalan agar tak terus melorot.

Namun, stocking berwarna putih yang ia kenakan sudah terlihat secara jelas.


Rok anggota Paskibra melorot

Beberapa pembina tim Paskibra langsung membawa perempuan tersebut ke toilet. (kompas.com/pos kupang/facebook)

Sumber: Tribun Medan
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved