Darurat Narkoba

Ibrahim Hasan Janjikan Rp 200 Juta untuk Kurir Sabusabu, Irjen Arman: Mereka tak Sayang Nyawa

Ibrahim Menjanjikan upah sebesar Rp 200 juta untuk mengantar barang dari perbatasan antara negara Malaysia dan Indonesia

Tribun Medan/M Fadli
Anggota DPRD Langkat Ibrahim Hasan alias Ibrahim Hongkong ditangkap BNN Karena memiliki 105 kilogram sabusabu dan 30 ribu ektasi. 

Laporan wartawan Tribun Medan / M Fadli

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN-BNN pusat kembali memberantas peredaran narkoba jaringan internasional, Malaysia-Indonesia.

Pada pengungkapan kasus kali ini, BNN berhasil amankan 105 narkotika jenis sabu dan 30 ribu pil ekstasi berwarna biru dengan cap mahkota.

Jaringan internasional tersebut melibatkan anggota DPRD Kabupaten Langkat, Ibrahim.

Pria bertubuh gempal ini tak mengucapkan sepatah katapun terkait paparan pengungkapan kasus narkotika yang dikendalikannya untuk beberapa wilayah Indonesia seperti Aceh, Sumut dan Kepulauan Riau.

Kepala Deputi Bagian Pemberantasan BNN Pusat, Irjen Arman Depari mengatakan, tersangka Ibrahim merupakan pengendali untuk beberapa wilayah di Indonesia.

"Ibrahim Menjanjikan upah sebesar Rp 200 juta untuk mengantar barang dari perbatasan antara negara Malaysia dan Indonesia. Pelaku-pelaku ini menggunakan perahu nelayan (kapal ikan) lalu membawanya ke darat," ujarnya, Selasa (21/8/2018).

Dalam pengakuannya, sambung Arman, Ibrahim sudah melakoni peredaran narkoba sebanyak dua kali.

"Ya biasalah dalam pengakuannya hanya dua kali. Untuk aset, semua akan kami selidiki dan jaringan lainnya. Mohon doanya dan saya ucapkan terimakasih kepada angkatan laut, polair, petugas dari negara Malaysia," kata Arman.

Anggota Dewan Ibrahim Hongkong Kendalikan Peredaran Narkoba di Tiga Provinsi

 Anggota DPRD yang Ternyata Gembong Narkoba Dibekuk BNN saat Sosialisasi Pencalonan

Irjen Arman Depari Sebut Anggota Dewan Gembong Narkoba Sudah Beraksi Dua Kali

Masih kata Arman, kurir-kurir narkotika ini tak takut mati, dengan uang mereka nekat menjadi transportasi narkotika.

Hotman Paris Sindir Orang Kaya Kikir di Restoran, Pembantu Melongo tak Ikut Makan, Nih Videonya

 Alasan Prabowo Subianto - Titiek Soeharto Cerai Diungkap Letjen (Purn) Suryo, tak Banyak yang Tahu

 Babak Baru Heboh Jenderal Kardus Mahar Politik Rp 500 M PAN dan PKS, Andi Arief Mangkir

"Mereka gak sayang nyawanya, karena uang mereka buta. Lebih takut tak punya uang daripada mati," tegas Arman.

Toko Buku Gramedia Gelar Kompetisi Matematika dan Projek Sains untuk Murid SD

 Punya Pelayanan Baik, Imigrasi Klas I Medan Digadang-gadang jadi Imigrasi Percontohan 

Baca: Forgamka Gelar Aksi di Taman Makan Pahlawan Kabanjahe, Kritisi Pungli di Sektor Pendidikan

Maraknya peredaran narkotika di wilayah Aceh, Sumut dan kepulauan Riau, BNN mengaku kesulitan dikarenakan Indonesia urutan kedua di dunia yang memiliki garis pantai terluas.

Namun, BNN tetap serius dalam memberantas narkoba jaringan internasional.

Hal tersebut langsung disampaikan oleh Deputi pemberantas BNN pusat, Irjen Arman Depari. Ia mengatakan, Indonesia merupakan negara yang pantainya terluas di dunia dengan urutan ke dua setelah Canada.

"Namun dengan begitu, kami akan terus berantas peredaran narkoba baik melalui jalur tikus, anak tikus dan saudara tikus. Tidak ada pandang bulu, semua diberantas," kata Arman Depari saat paparan pengungkapan sabu di dermaga Bea cukai Sumut, Selasa (21/8/2018).

(cr3/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved