Asian Games 2018
Ramalan INDONESIA vs Uni Emirat Arab (AEA) dan 4 Fakta Laga, Timnas Pernah Menang 5-2 di Malaysia
Hari ini ajang pembuktian timnas U-23 Indonesia sekaligus laga hidup mati melawan timnas Uni Emirat Arab
Fungsi playmaker di Timnas U-23 UEA tampaknya akan digantikan oleh Abdulla Al Hammadi atau Abdalla Alnaqbi.
Tapi kemampuan dan pengalaman 2 pemain itu jauh dibawah Oman Abdulrahman yang dijuluki sebagai 'Messi Arab'.
Bahkan Abdulla Al Hammadi tak punya pengalaman yang cukup di level klub apabila dibandingkan dengan Muhammad Hargianto dan Evan Dimas.
Namun Abdalla Alnaqbi memang memiliki pengalaman yang cukup baik karena sering dimainkan di level klub.
Abdalla Alnaqbi tercatat sudah bermain di 66 laga bersama klubnya dan menciptakan 4 assist berbuah gol, dan 2 gol.
Sedangkan Hargianto berdasarkan transfermarkt.com, tercatat sudah 30 kali berlaga di liga 1 dengan catatan 1.972 menit bermain, dan mencetak 1 gol.
Ya, UEA memang tak terlalu istimewa. Timnas U-23 Indonesia pasti mampu meredam dan mengalahkan UEA.
Fakta Positif
Sementara itu, Timnas U-23 juga punya sejumlah fakta lain yang membuat memenangkan pertandingan melawan UEA bukanlah hal rumit.
UEA merupakan peringkat ketiga grup C yang bermain tak terlalu bagus di setiap pertandingan di grup C.
Hal ini tentunya membuat Timnas U-23 punya peluang menghancurkan UEA di laga 16 besar Asian Games 2018 nanti.
Inilah beberapa fakta buruknya UEA sehingga amat mungkin dikalahkan Timnas U-23 di laga 16 besar Asian Games 2018 :
1. Kiper muda yang sering blunder

Dalam 3 laga di fase grup, UEA selalu memasang kiper Mohammed Al-Shamsi di bawah mistar gawang.
Tapi dari 2 pertandingan, yakni melawan China dan Suriah, dimana UEA kerap ditekan, Mohammed Al-Shamsi kelihatan kerap melakukan blunder dalam penempatan posisi.
Bahkan dari 4 gol yang tercipta ke gawang UEA di fase grup, 2 diantaranya disebabkan blunder dan kesalahan antisipasi dari Mohammed Al-Shamsi.
Di pertandingan melawan Suriah, Mohammed Al-Shamsi yang sudah berada di posisi yang tepat justru gagal menahan sundulan pelan dari pemain suriah.
Bola sebenarnya sudah melekat di tangan Mohammed Al-Shamsi, tetapi kemudian terlepas dari tangannya.
Begitu pula di laga melawan China dimana UEA dikalahkan dengan skor 2-1.
Gol kedua China terjadi karena Mohammed Al-Shamsi berdiri terlalu jauh dari gawangnya, sehingga pemain depan China menendang bola lambung pelan dan membuat gol terjadi.
2. UEA gagal hadapi tim pelapis

Di fase grup, UEA hanya lolos karena berhasil mengatasi tim terlemah di grup C, yakni Timor Leste.
Atas kemenangan 4-1 melawan Timor Leste, UEA pun melaju ke babak 16 besar dengan terseok-seok.
Layak disebut terseok-seok lantaran UEA selalu kalah di 2 laga sebelumnya.
Seperti di laga lawan Suriah UEA dikalahkan 1-0. Padahal tim Suriah tak punya persiapan panjang.
Kemudian di laga melawan China, UEA juga kalah 2-1 melawan tim pelapis.
Dalam laga tersebut pelatih China memang memasang pemain pelapis karena sudah memastikan lolos ke-16 besar.
Walau melawan tim pelapis, tetap saja UEA kalah dari China.
3. Selalu kebobolan

Uni Emirat Arab juga tercatat sebagai klub yang selalu kebobolan di setiap laga di fase grup Asian Games 2018.
Bahkan oleh tim terlemah di grup C, yakni Timor Leste, UEA pun bisa dibobol lewat serangan balik.
Padahal Timor Leste merupakan tim yang tidak memiliki penyerang setajam Stefano Lilipaly, apalagi pemain-pemain sayap cepat seperti yang dimiliki Timnas U-23.
Hal ini tentu menjadi amat mungkin Timnas U-23 membobol gawang UEA tanpa ampun di laga 16 besar pada Kamis (23/8/2018).
4. Selalu positif

Sementara itu dari catatan hasil statistik 4 pertandingan antara Indonesia Vs UEA yang pernah terjadi tahun-tahun sebelumnya, Indonesia ternyata punya catatan bagus setiap menghadapi UEA.
Berdasarkan FIFA 'A' Match, dari 4 kali pertemuan, Indonesia 2 kali mengalahkan UEA, bahkan salah satunya menang telak.
Sementara itu UEA 2 kali mengalahkan Indonesia dengan kemenangan tipis.
2 kemenangan Indonesia atas UEA diraih pada 2 September 1981 dan 1 Oktober 1986.
Pada September 1981 Indonesia mengalahkan UEA dengan skor telak 5-2 di Kuala Lumpur, Malaysia.
Berikutnya pada 1 Oktober 1986, Indonesia mengalahkan UEA lewat drama adu penalti dengan skor tipis 5-6, setelah bermain seri 3-3 di 2 babak normal dan 2 babak perpanjangan waktu.
Sementara itu UEA 2 kali mengalahkan Indonesia pada 14 Agustus 1982 dan 10 Desember 1996.
Pada 14 Agustus 1982 UEA mengalahkan Indonesia dengan skor tipis 2-1 di kuala lumpur, Malaysia.
Berikutnya pada 10 Desember 1996 di Abu Dhabi, kandang UEA yang jadi pertemuan terakhir Indonesia Vs UEA, UEA mengalahkan Indonesia 2-0.
Ya, setidaknya UEA belum pernah berhadapan dengan Timnas di Indonesia. Berarti UEA belum pernah menghadapi teror dari suporter Indonesia yang tergolong ganas.
Baca: MotoGP 2018 - Kabar Yamaha Uji Coba Mesin Baru Rossi - Vinales Jelang Balapan di Inggris Terjawab
Baca: Viral, Inilah Foto Anak Muda Punk Mirip Jokowi dan Kisah di Baliknya
Baca: Siaran Langsung INDONESIA vs UNI EMIRAT ARAB Sore Ini, Berikut Prediksi Susuan Pemain
TAUTAN: Ramalan Kartu Tarot Jelaskan Nasib Timnas U-23 Saat Lawan UEA di 16 Besar Asian Games 2018