Kurs Dollar, Nilai Tukar Rupiah Tembus Rp 15.029 Per Dolar AS, Jokowi Panggil Menteri
Kondisi nilai tukar rupiah terus tergerus terhadap Dolar Amerika Serikat (AS). Kemarin malam mencapai Rp 15.029 per dolar AS.
Kendati begitu, rupiah masih rentan terpapar sentimen eksternal.
Rilis data PMI China di bulan Agustus yang turun menjadi 50,6 berpotensi mempengaruhi pergerakan rupiah hari ini.
"Dari data tersebut ada kekhawatiran bahwa ekonomi China terancam melambat. Alhasil, nilai ekspor Indonesia ke China berpotensi berkurang," ungkapnya.
Akan tetapi, inflasi Indonesia di bulan Agustus yang masih rendah atau di level 3,20% (yoy) dapat menjadi sentimen positif bagi rupiah di hari ini.
Setidaknya, data tersebut mencerminkan daya beli masyarakat Indonesia tetap terjaga di tengah tren pelemahan rupiah.
Menurut Putu, hingga penutupan nanti rupiah masih akan berada di kisaran Rp 14.750—Rp 14.845 per dolar AS.
Jokowi Panggil Menteri
Presiden Joko Widodo kembali memanggil para menteri ekonomi ke Istana Kepresidenan.
Berdasarkan pantauan KONTAN, para menteri telah hadir sejak pukul 09.00 WIB.
Menteri yang hadir adalah Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut B. Pandjaitan, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, dan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto.
Kemudian juga ada Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Menteri ESDM Ignasius Jonan, Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso, dan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo.
Meski begitu, hingga saat ini masih belum diketahui pertemuan ini membahas soal apa.
Tapi banyak berspekulasi hal ini membahas soal rupiah yang semakin tertekan oleh dollar AS.
Sama dengan Krisis ekonomi 1998?
Sejarah mencatat, Indonsia pernah mengalami krisis moneter (krismon) di era jaman Soeharto, tahun 1998.