Warnet Jadi Tempat Mesum Siswa, Terungkap saat Petugas Melakukan Razia
Warung internet kerap jadi tempat mangkal pelajar bikin petugas curiga hingga terungkap, tempat tersebut jadi lokasi mesum.
TRIBUN-MEDAN.COM - Warung internet (warnet) kerap dijadikan tempat mangkal pelajar bikin petugas curiga.
Belakangan petugas melakukan razia, hingga terungkap, tempat tersebut jadi lokasi mesum.
//
Kepala Dinas Pendidikan Kota Tanjungpinang HZ Dadang membenarkan adanya warung internet yang dijadikan tempat prostitusi oleh kelompok siswa
Kasus warnet di jalan Sumatera Tanjungpinang Barat disampaikan oleh Kepala Satpol PP Kota Tanjungpinang.
Dirinya mengancam akan mencabut izin usaha warnet bila masih membiarkan.
Menurut Dadang belum lama ini pihaknya melakukan rapat bersama baik dengan Satpol-PP dinas Sosial dan pihak terkait lainnya tentang masalah tersebut.
Diakui Dadang berdasarkan keyakinan hasil investigasi dan bukti yang didapat memang warnet Jalan Sumatera digunakan untuk prostitusi anak SMP.
"Menurut Satpol-PP yang berwenang memang ada seperti itu. Menurutnya dan diyakini dijadikan kegiatan tersebut. Kemarin kita sudah kumpul bersama membahas permasalahan ini untuk diambil sikapnya," kata Dadang saat dikonfirmasi Tribun, Jumat (7/9/2018).
Baca: Klarifikasi Ahok Kabar Nikahi Polwan Cantik, Btp: Ahok Masih Sama seperti Dulu
Baca: Kurs Dollar - Intervensi Bank Indonesia (BI) Bikin Rupiah Kembali Menguat, Begini Proyeksi Sepekan
Dalam rapat tersebut diambil kesimpulan bahwa memang ada kegiatan menyimpang yang terjadi disana. Untuk menyelamatkan dunia pendidikan Tanjungpinang dari generasi yang dapat mengakibatkan efek buruk, pihaknya meminta untuk ditutup.
"Satpol-PP yakin karena memang ada kegiatan. Menyimpan mereka juga menunjukan (bukti cukup) bahwa ada kegiatan menyimpang," kata Dadang.
Demi menyelamatkan itu pihaknya meminta juga untuk dicabut izin usaha. Saat ini warnet tersebut juga tidak lagi membuka operasi usahanya.
Lebih lanjut, seperti apa jenis prostitusi yang terjadi ia enggan menjelaskan karena itu wewenang dari Satpol-PP.
"Kita dari Disdik hanya ingin menyelamatkan anak-anak kita. Seperti apa yang terjadi gak semua bisa dipublis. Dan itu juga kewenangan dari Satpol-PP untuk menjawab" katanya.
Kejadian saat terjaring razia pelajar yang disebut-sebut ada pesta seks bebas di warnet terjadi pada sore pukul 03.00 WIB.
Ia mengaku kegiatan tersebut terjadi diluar jam sekolah yang mana sudah menjadi kewenangan orang tua dalam hal pengawasan.
"Kita akan evaluasi. Dengan lebih komunikasi dengan orang tua untuk melakukan pengawasan kepada anaknya," ungkapnya.
Sebelumnya Satpol-PP Kota Tanjungpinang mengeluarkan surat edaran yang berbunyi adanya pesta seks anak SMP komunitas 'Cucumbah'. Dalam surat edaran akan dilakukan pencabutan izin usaha warnet tersebut.
Sementara Kasatpol PP Dan Dinas Pemadaman Kebakaran Kota Tanjungpinang Efendi belum bisa dikonfirmasi lewat sambungan telepon.
Baca: Ustaz Abdul Somad (UAS) Batal Ceramah, GP Ansor Ungkap Peserta Terlarang, Begini Reaksi MUI
Baca: Kurs Dollar - Intervensi Bank Indonesia (BI) Bikin Rupiah Kembali Menguat, Begini Proyeksi Sepekan
Baca: Sandiaga Uno Dibully Gara-gara Sebut Dolar Naik, Rp 100 Ribu Cuma dapat Bawang dan Cabai Saja