Sandiaga Raup Rp 194 Miliar setelah Lego 51 Juta Lembar Sahamnya di Saratoga (SRTG)
Transaksi pertama dilakukan pada 2 Oktober 2018 sebanyak 12 juta saham dan pada 3 Oktober 2018 pada 39,4 juta saham.
TRIBUN-MEDAN.com - Pemilik PT Saratoga Investama Sedaya Tbk, Sandiaga Uno menjual saham perusahaan berkode SRTG itu.
Total saham yang dijual sebanyak 51,4 juta lembar saham dengan harga penjualan Rp 3.776 per lembar saham atau total senilai Rp 194,09 miliar.
Hal tersebut diketahui dari pengumuman keterbukaan Bursa Efek Indonesia pada Kamis (4/10/2018).
Surat tersebut ditulis dan bertandatangan Sandiaga ditujukan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan tembusan kepada Direktur Penilaian Keuangan Sektor Jasa OJK, Direktur Penilaian Perusahaan Sektor Jasa BEI, dan Direksi PT Saratoga Investama Sedaya.
Dalam surat tersebut, tertulis jumlah saham sebelum transaksi sebanyak 754.115.429 saham atau 27,7967 persen.
Sedangkan jumlah saham sesudah transaksi sebanyak 702.715,429 saham atau 25,9 persen.
Transaksi pertama dilakukan pada 2 Oktober 2018 sebanyak 12 juta saham dan pada 3 Oktober 2018 pada 39,4 juta saham.
Dalam laporan tersebut, tertulis tujuan transaksi untuk divestasi.
Analis sarankan wait and see
Harga saham PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) anjlok cukup dalam pada perdagangan Kamis (4/10/2018), padahal investor asing tengah melakukan net buy.
Pada pukul 13.57, harga saham SRTG turun 10,59% ke level Rp 3.790 per saham.
Analis Panin Sekuritas William Hartanto mengatakan, penyebab jatuhnya harga saham SRTG dalam karena kinerja fundamentalnya kurang bagus.
"Selain itu, dibeli investor asing bukan sebuah jaminan harga saham akan naik. Tapi kalau investor asing berani tampung, berarti memang mereka melihat kelayakan saham ini untuk investasi," ujarnya, Kamis (4/10).
William melanjutkan, agar lebih meyakinkan maka perlu melihat konsistensi investor asing ke depannya.
"Apakah masih akan lakukan aksi beli atau hanya sehari, kalau hanya sehari maka dibeli asing pun tidak menjadi sentimen positif," imbuhnya.
Ia menambahkan, saham tersebut tentu bisa rebound karena trennya selama dua tahun terakhir menguat.
"Dan kalau bicara sentimen tentunya yang paling berpotensi menjadi sentimen positif bagi saham ini adalah jika pasangan Prabowo dan Sadiaga Uno menang dalam Pilpres 2019 nanti. Jika tidak maka akan jadi sentimen negatif atau akan stagnan seperti sebelumnya," kata William.
Selain itu, William menambahkan, kinerja keuangan SRTG pada kuartal III 2018 nanti juga menentukan arah jangka pendek saham tersebut.
"Jadi jika membaik, pasti harga sahamnya naik lagi dan jika tidak pasti akan stagnan seperti dulu," lanjutnya.
Wiliam merekomendasikan wait and see saham SRTG.
"Alasannya karena Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) lagi melemah sehingga investor disarankan untuk tidak gegabah membeli saham tersebut karena memang lagi turun dalam," imbuhnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sandiaga Uno Jual Saham Saratoga 51,4 Juta Lembar Senilai Rp 194 Miliar"
Penulis : Ambaranie Nadia Kemala Movanita