Kesehatan

Berita Kesehatan - Mahasiwa Meninggal Gara-gara Doyan Makan Mie Instan, Perut Kembung dan Mual

Ini bisa jadi warning bagi ANda yang suka, apalagi doyan makan mie instan dan sosis. Simak fakta berikut dan penjelasannya.

Editor: Salomo Tarigan
ist/ilustrasi/tribun
Berita Kesehatan - Mahasiwa Meninggal Gara-gara Doyan Makan Mie Instan, Perut Kembung dan Mual 

Setelah dilarikan ke rumah sakit, ia divonis dokter menderita kanker lambung stadium akhir dan harapannya untuk hidup sangat kecil.

Setahun divonis kanker lambung, pemuda itu meninggal dunia karena sel kankernya sudah menggerogoti setiap bagian tubuh.

Ahli onkologi rumah sakit terkait, Dr Gan telah memperingatkan masyarakat untuk mengurangi konsumsi sosis, daging asap serta mie instan karena makanan ini kerap dikaitkan penyebab kanker.

Selain mie instan, sosis dan daging memang sering juga dijadikan alternatif atau konsumsi harian rumah tangga.

Mungkin banyak yang mengira sosis daging dan daging asap lebih baik dikonsumsi daripada mie instan.

Sosis Picu Kanker Usus

Faktanya, World Health Organization (WHO) menganggap sosis adalah salah satu makanan yang memiliki dampak buruk bagi kesehatan pada 2015 lalu.

Jauh sebelum WHO menyatakan hal tersebut, seorang ilmuwan di Queen's University di Belfast juga mengatakan hal serupa.

Ilmuwan tersebut mengatakan sosis mengandung bahan kimia berbahaya yang menyebabkan penyakit kanker, khususnya sosis Inggris.

Meski menyoroti sosis Inggris, tetapi berbagai sosis dibuat dari bahan yang kurang higienis.

Bahkan beberapa pabrik pembuatan sosis mencampur bahan-bahan yang seharusnya tak boleh dicampurkan menjadi satu.

Baca: MotoGP 2018 Terbaru - Marc Marquez Juara MotoGP 2018? Strategi Baru Rossi & Dovizioso di Jepang

Selain sosis Inggris, sosis Bratwurst, sosis andalan masyarakat Indonesia ini juga berbahaya.

Sosis Bratwurst mengandung bahan kimia yang berisiko tak jauh berbeda.

"Sosis mengandung zat nitrat atau nitrit yang sama kandungannya dengan makanan berpengawet lain," ungkap Dr. Marie Cantwell, peneliti kesehatan.

Para peneliti telah memeringatkan hal ini pada para konsumen, sayangnya mereka tak terlalu memerdulikannya.

Sumber: Nakita
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved