Raditya Dika Bahas Soal 'Begu Ganjang', Dokter Riva: Ini Begu yang Paling Jahat
Dr Riva mengaku tidak percaya dengan takhayul. Ia meyakini bahwa peristiwa-peristiwa aneh seperti kesurupan bisa dijelaskan.
TRIBUN-MEDAN.com-Komedian Raditya Dika mewawancarai Ferdiriva Hamzah seorang dokter yang baru meluncurkan buku.
Ferdiriva Hamzah mengaku pernah mengalami beberapa kejadian ganjil yang sampai saat ini belum dapat ia jelaskan.
Namun, sebagai orang yang bekerja di bidang medis, Ferdiriva mengaku tidak percaya dengan takhayul. Ia meyakini bahwa peristiwa-peristiwa aneh seperti kesurupan dan "ketindihan" bisa dijelaskan secara ilmiah.
Mengenai bukunya, Riva bercerita bahwa selain pocong, kuntilanak, gunderuo, dan tuyul yang sudah sering diangkat ceritanya, ada satu legenda mistis di daerah Sumatera Utara yang belum banyak orang tahu, yaitu begu ganjang.
Legenda mistis dari tanah leluhur Riva ini dijadikan buku oleh dirinya.
"Begu ganjang. Begu itu artinya hantu, ganjang itu artinya panjang. Begu ganjang itu istilah dari Batak Karo. Jadi, hantu yang bisa dipelihara manusia, untuk mengganggu orang yang tidak disukai."
"Oh kaya dikirim gitu?" kata Raditya.
"Iya, tapi bisa dipelihara. Dan harus ada yang ditumbalkan."
Riva mengatakan, menurut legenda, tumbal untuk beghu ganjang adalah nyawa manusia.
Baca: Ada-ada Saja! Warga Melapor Diganggu Begu Ganjang ke Kantor Polisi
Baca: Tiga Tewas Akibat Isu Begu Ganjang
"Cara dapat begu ganjang gimana?" kata Radit.
Menurut Riva, cerita tentang Begu ganjang sudah lama. Menurut cerita, begu ganjang dipelihara oleh petani supaya ladangnya tidak dicuri orang.
"Saya sendiri enggak tahu di mana dapatnya. Makluk halus itu biasanya dipanggil. Ritual.
"Cuma kalau ada orang batak di Sumut yang dengar kata begu ganjang itu kaya dengar voldemort, seseorang yang namanya enggak boleh disebutin."

Radit pun bertanya apakah Riva punya teman, atau saudara yang pernah berhubungan dengan begu ganjang.
"Gue sebagai orang medis itu nggak percaya sama yang begituan. Cuma itukan legenda. Tapi menurut gue yang gue baca literaturnya di mana-mana, begu ganjang itu adalah ketidaktahuan orang zaman dulu tentang penyakit."
"Jadi kalau misalnya ada orang yang meninggal karena kulitnya busuk, misalkan. Orang zaman dulu bilangnya itu kena begu nur-nur. Menurut gue itu diabetes."
"Terus ada lagi begu atuk. Itu yang meninggal secara tiba-tiba. Itu menurut gue bisa aja stroke atau jantung. Mereka nggak punya penjelasan itu dulu. Jadi menurut mereka itu adalah perbuatan mahluk halus."
"Tapi begu ganjang ini, begu yang paling jahat, paling ditakuti. Bisa dipelihara dan nakutin orang lain."
"Gue udah tahu sejak dulu. Waktu kecil kalau keluar magrib, nyokap gue bilang, 'awas lu, nanti ditangkap begu.' Itu lari langsung ke rumah karena takut."
"Begu ini, makin dilihat ke atas makin tinggi. Yang akhirnya mencekik leher atau apa."
Radit pun kembali memberikan kesimpulan.
"Jadi kalau lu ngalami kejadian mistis, bisa jadi jangan-jangan bukan hantu. Tapi ada penjelasan di baliknya."
"Betul," kata Riva. (cr12/tribun-medan.com)