Curhat Arif Muhammad Pencipta Mak Beti, Dianggap Waria Sampai Dikasih Daster Ibu
“Kenapa harus melambai gitu di depan aku? Aku merasa tersinggung," kata Arif.
TRIBUN-MEDAN.com-Kreator video asal Binjai, Arif Muhammad, menceritakan tantangannya dalam membuat video Mak Beti yang saat ini sangat populer di Instagram dan Youtube.
Arif bercerita kepada vlogger terkenal asal Jakarta yang namanya serupa dengannya, Arief Muhammad yang menciptakan karakter poconggg.
Arif bercerita, ia mulai membuat video pendek untuk dimuat di Instagramnya sejak tahun 2013.
Waktu itu, jebolan sekolah pariwisata ini masih bekerja di Abu Dhabi, sebagai house keeper.
“Aku bikin video itu karena kangen dengan suasana di kampung halaman. Waktu itu aku bikin video masih pakai Blackberry,” ujarnya.
Kata Arif, Mak Beti adalah murni fiktif dan bukanlah gambaran dari ibu kandungnya.
Ia mengaku punya tetangga yang sedikit seperti Mak Beti, namun tidak “se-lebay” perempuan rekaan-nya itu.
Arif menggambarkan Mak Beti sebagai sosok yang cerewet sekaligus sayang kepada keluarga.
"Dia juga pelit ke orang yang tak dikenal," tuturnya.
Video Mak Beti istimewa karena meskipun ada banyak karakter, yang memerankan hanya Arif.
Sebenarnya, konsep ini dipilih karena ia tidak ingin keluar biaya untuk membayar talent. Namun, akhirnya konsep itu berlanjut hingga sekarang.
Karena tidak memiliki tim, akhirnya Arif pun kerepotan membuat video. Untuk membuat satu video Instagram saja ia mengaku butuh waktu empat jam.
“Kalau video series butuh waktu dua hari,” katanya.
Awalnya Arif mendapat sedikit penentangan dari orang tua karena kerap menggunakan pakaian untuk perempuan.
Arif mengatakan, berkali-kali ibunya menelpon dia saat di Abu Dhabi untuk protes. Ibunya mengaku merinding melihat Arif memakai jilbab.
Namun, karena orang tua melihat Arif bisa produktif dengan karyanya, mereka pun mendukung penuh pilihan Arif untuk menjadi kreator konten.
“Mamak aku sampai kasih dasternya untuk properti Mak Beti,” katanya tertawa.
Tahun 2017, Arif yang pernah ditolak menjadi resepsionis hotel karena kemampuan bahasa Inggrisnya pas-pasan ini pun memutuskan untuk kembali ke Tanah Air.
Ia mengaku kini mendapat penghasilan lima kali lebih besar dibandingkan saat bekerja di Abu Dhabi.
Selain itu, ia juga lebih semangat bekerja karena dekat dengan keluarga.
“Aku merasa lebih nyaman karena dekat dengan keluarga, terutama Mamak,” ujar pria kelahiran 1992 itu.
Arif bercerita, awalnya merasa tidak nyaman memerankan Mak Beti karena sebagian orang menganggapnya wanita pria.
Awal-awal sih sebenarnya aku jijik memerankan Mak Beti. Karena orang tuh memandang aku banci,” ujarnya.
Arif bercerita, ia pernah hendak masuk restoran khas Jepang bersama temannya. Namun, pelayan di restoran itu bergaya melambai menyambut Arif.
“Kenapa harus melambai gitu di depan aku? Aku merasa tersinggung. Walaupun itu memang sudah risiko, enggak disalahkan juga kepada mereka. Tapi dari diriku enggak terima. Kami akhirnya enggak jadi masuk restoran itu. Langsung pergi,” ucapnya.
Di sisi lain, Arif mengaku terkadang cemburu dengan Mak Beti karena karakter ciptaannya itu jauh lebih populer.
"Pernah itu ada satu acara pas aku jadi Arif, penonton biasa aja. Tapi pas Mak Beti dipanggil, mereka jadi heboj," katanya.
Pada akhir sesi wawancara, Arif berpesan kepada orang-orang di luar daerah Ibu Kota untuk terus berkreasi dan bangga menjadi diri sendiri.
“Jangan pernah malu datang dari kampung. Yakinlah. Percayalah orang kampung itu pemikirannya enggak kampungan,” kata pria yang mengaku akan menikah awal tahun 2019 ini.
Arif mengatakan, dirinya yakin setiap orang punya keunikan masing-masing yang dapat menjadi keunggulan.
(ton/tribun-medan.com)