Saran Mahfud MD untuk Pemilih di Pilpres dan Pileg 2019 hingga soal Kandidat
Sebelumnya, Mahfud juga menyinggung terkait pernyataan-pernyataannya yang kerap dipotong dan disebar di dunia maya.
Saran Mahfud MD untuk Pemilih di Pilpres dan Pileg 2019 hingga soal Kandidat
TRIBUN-MEDAN.COM - Mahfud MD memberikan saran untuk para pemilih di Pilpres dan Pemilu 2019.
Hal itu disampaikan oleh Mahfud ketika dimintai pendapat oleh seorang netizen bernama @Asep_Ebiet69 di Twitter, Jumat (23/11/2018).
Netizen itu mengungkapkan bahwa para politisi tidak pernah percaya pada ucapannya sendiri.
Para politisi justru terkejut jika rakyat mempercayai ucapan mereka, imbuh @Asep_Ebiet69.
Baca: Update Klasemen Liga 1 & Peluang Persib Bandung Piala AFF, Usai Imbang Kontra PSIS
Baca: Terkuak Motivasi Vicky Prasetyo di Balik Penggerebekan Istri Angel Lelga, Kejanggalan dan Settingan
Oleh sebab itu, @Asep_Ebiet69 bertanya kepada Mahfud MD, harus dibawa ke mana suaranya nanti di bilik Pilpres dan Pemilu 2019?
"Semua bebas berkata, bebas melepas dan mengumbarnya.
Ssorg pernah berkata: "Politisi tdk pernah percaya atas ucapannya sendiri. Mereka justru terkejut bila rakyat memercayainya".
Jadi kemanakah hak konstitusional kami titipkan Prof @mohmahfudmd. (Mohon Pencerahan)," kata @Asep_Ebiet69.
Menanggapi hal tersebut Mahfud memberikan saran kepada @Asep_Ebiet69.
Mahfud MD menyarankan agar memilih kandidat yang berpihak kepada rakyat.
Selain itu juga harus berpihak kepada kelangsungan NKRI.
Mahfud MD juga menyarankan untuk memilih kandidat yang bagus.
Jika pun tidak ada yang bagus, Mahfud MD meminta untuk menghitung dan mencari kandidat yang paling banyak sisi baiknya dari pada sisi buruknya.
Terlepas dari siapa kandidat tersebut, Mahfud MD memberikan kebebasan untuk memilih.
"Asep, pilihlah di Pilpres dan Pileg kandidat2 yg pro rakyat dan pro kelangsungan NKRI.
Pilihlah yg bagus. Atau, kalkulasi dulu kemudian pilihlah yg lbh banyak baik (positif)-nya, pilihlah yg lbh sedikit jelek (negatif)-nya.
Asep pasti bisa mengalkukasi sendiri. Salam," jawab Mahfud MD.
Baca: Respons Sandiaga Uno, Dahnil Anzhar Kembalikan Rp 2 Miliar Dana Kegiatan Kemah Pemuda Islam
Mahfud MD Klarifikasi Terkait Videonya yang Dipotong Dijadikan Alat Kampanye Kubu Jokowi dan Prabowo
Sebelumnya, Mahfud juga menyinggung terkait pernyataan-pernyataannya yang kerap dipotong dan disebar di dunia maya.
Potongan pernyataan tersebut kemudian diolah dan dijadikan bahan kampanye oleh sekelompok orang.
Mahfud menceritakan, setelah subuh dirinya membuka pesan WhatsApp dan melihat media sosial.
Di situ, Mahfud menemukan banyak pernyataannya yang dipotong untuk bahan kampanye dari kedua kubu yang bersaing di Pilpres 2019.
Pernyataan yang dipotong tersebut berasal dari video Mahfud MD ketika memaparkan pandangan hukumnya di acaraIndonesia Lawyers Club (ILC) Tv One.
Baca: Babak Baru Dugaan Pelecehan Seksual Mahasiswi UGM, 7 Orang Diperiksa Ombudsman
Baca: Update Klasemen Liga 1 & Peluang Persib Bandung Piala AFF, Usai Imbang Kontra PSIS
Misalnya, bagi para pendukung pasangan Prabowo-Sandiaga, yang memotong pernyataan Mahfud tentang Presiden Soeharto.
Juga bagi pendukung Jokowi-Ma'ruf yang memotong video Mahfud saat menjelaskan tentang Freeport.
Mahfud menegaskan, bahwa pernyataan-pernyataannya tersebut adalah pernyataan lama.
Berikut ini penjelasan lengkap Mahfud MD.
"Ba'da subuh buka pesan2 WA & lht medsos. Bnyk statement lama sy di ILC yg dimutilasi utk kampanye.
Msl: yg pro Prasan nyebar dosa kita kpd Pak Harto krn KKN trs marak; yg pro Jokoma masang statement sy soal Freeport.
Ingat, itu adl statement2 lama sy soal hukum, bkn kampanye skrg," kicau Mahfud MD, Jumat (23/11/2018).
Ingat, itu adl statement2 lama sy soal hukum, bkn kampanye skrg," kicau Mahfud MD, Jumat (23/11/2018).
(*)
Baca: Babak Baru Dugaan Pelecehan Seksual Mahasiswi UGM, 7 Orang Diperiksa Ombudsman
Baca: Update Klasemen Liga 1 & Peluang Persib Bandung Piala AFF, Usai Imbang Kontra PSIS\
Saran Mahfud MD untuk Pemilih di Pilpres dan Pileg 2019 hingga soal Kandidat
TAUTAN: Jawaban Mahfud MD saat Ditanya Harus Memilih Siapa di Pilpres dan Pemilu 2019,