Viral Medsos
Fadli Zon Desain Kaos yang Bertuliskan Ini, Hingga Adakan Kontes Berhadiah Rp 112 Juta dan Umroh
Fadli Zon ingin mencari seseorang yang dapat membantunya mendesain kaos dan kontes nyanyi
Penulis: AbdiTumanggor | Editor: AbdiTumanggor
TRIBUN-MEDAN.COM - Pendukung calon presiden nomor urut dua, Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon ingin mencari seseorang yang dapat membantunya mendesain kaos.
Hal itu dia umumkan lewat akun Twitter pribadinya @FadliZon, yang terverifikasi pada Rabu (28/11/2018).
Rencananya desain kaos tersebut bertuliskan yang yang berhubungan dengan puisi-puisinya.
"Saya ingin buat kaos, perlu desain. Ada yang bisa bantu? Kata-kata-katanya:
No Sontoloyo
No Genderuwo
No Plonga Plongo
No Raisopopo
#2019GantiPresiden," tulis Fadli Zon.
Semua puisi dan tulisan kaos tersebut terinspirasi dari ucapan Presiden Joko Widodo.
Seperti kata Sontoloyo, didapat dari ucapan Presiden Joko Widodo yang sempat melontarkan pernyataan soal 'politik sontoloyo.'
Hal itu diungkapkan Jokowi untuk mengingatkan masyarakat agar tidak terpengaruh politikus yang berniat memecah belah bangsa.
"Hati-hati, banyak politik yang baik-baik tapi juga banyak sekali politik yang 'sontoloyo'. Ini saya ngomong apa adanya saja, sehingga mari kita saring, kita filter, mana yang betul dan mana yang tidak betul," ujar Jokowi.
Kemudian, Genderuwo. Politik genderuwo yang dimaksud Jokowi adalah propaganda yang menakut-nakuti.
"Cara-cara seperti ini adalah cara-cara politik yang tidak beretika. Masak masyarakatnya sendiri dibuat ketakutan? Nggak benar kan? itu sering saya sampaikan itu namanya politik genderuwo, nakut-nakuti," kata Jokowi saat berpidato di acara pembagian sertifikat tanah untuk masyarakat di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, pada Jumat (9/11/2018).
Selain desain kaos, ada kontes nyanyi berhadiah ratusan juta rupiah dan umroh
Sebelumnya juga, Wakil Ketua Umum Gerindra ini bersama musikus Ahmad Dhani membuat kontes bernyanyi lagu #2019GantiPresiden.
Bahkan, Fadli Zon dan Ahmad Dhani menjanjikan hadiah yang fantastis bagi sang pemenang.
Munculnya ide kontes nyanyi ini, berawal dari ajakan Ahmad Dhani bagi para pemuda Indonesia untuk mengirimkan video nyanyi lagu #2019GantiPresiden.
"Pemirsa di mana pun kalian berada generasi muda, jangan lupa kirim video kamu festival yang kita buat bulan lalu,"kata Ahamd Dhani dikutip dari laman Twitter Fadli Zon, pada Rabu (28/11/2018).
Di video unggahan Fadli Zon di Twitter itu tampak Ahmad Dhani dan rekannya menggunakan seragam kaos bertuliskan sontoloyo.
Ahmad Dhani dan rekannya mengatakan peserta kontes harus menyanyikan lagu #2019GantiPresiden.
"Lagunya apa?" tanya Ahmad Dhanui.
"2019 ganti presiden," jawab rekannya.
Ahmad Dhani menjelaskan bagi pemenang lomba, akan mendapatkan hadiah yang lumayan fantastis.
"Rekam kirim video kamu, hadiahnya lumayan," kata Ahmad Dhani.
"Percaya diri kirim sekeren mungkin, sesederhana mungkin seunik mungkin tapi oke," disambung rekannya.
Fadli Zon dan Ahmad Dhani lantas mengungkapkan hadiah bagi pemenang kontes bernyanyi lagu #2019GantiPresiden adalah uang Rp 112 juta.
Fadli Zon bahkan mengatakan akan ada tiga paket umrah untuk pemenang kontes tersebut. "Rp 112 juta, sebesar gaji BPIP," ucap Ahmad Dhani.
"Dan umrah," imbuh Fadli Zon.
"Tiga paket umrah," tambahnya.
Menurut Fadli Zon lagu #2019GantiPresiden amat penting. "Ini adalah lagu yang sangat penting di tahun 2019," katanya.
Ahmad Dhani, Fadli Zon, dan rekan mereka kemudian kompak menyerukan 2019 ganti presiden di akhir video. "Ingat April 2019 kita ganti presiden," ukar ketiganya lantas mengancungkan dua jari.
Prabowo minta bantuan dana pada relawan
Sebelumnya, calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto meminta bantuan dana dari para relawan, untuk kampanye pemenangannya di Pemilu Presiden 2019.
Hal tersebut disampaikan Prabowo Subianto saat memberikan pidato pembekalan relawan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Istora, Senayan, Jakarta, Kamis (21/11/2018).
"Kemudian tolong terpaksa aku minta bantuan dari kalian semua. Karena kita kekurangan dana perjuangan," kata Prabowo Subianto.
Ketua Umum Partai Gerindra tersebut mengaku memiliki keterbatasan dana dalam menghadapi pemilu. Oleh karena itu, ia meminta kerelaan relawan untuk menyumbang dana berapa pun besarannya.
"Kami minta kerelaan yang mau bantu 2 ribu, 5 ribu, 10 ribu, 20 ribu, silakan nanti kita umumkan sejumlah rekening," ujar Prabowo Subianto.
Mantan Danjen Kopassus tersebut mengaku saat ini tidak memiliki keleluasaan dalam mencari dana pemenangan. Di satu sisi, biaya yang dibutuhkan dalam pemilu sekarang ini tidaklah sedikit. Salah satunya untuk biaya saksi di TPS.
"Ada 800 ribu TPS, kalau 1 TPS ada 2 saksi, berarti ada 1,2 juta saksi. Kalau untuk makan butuh berapa? Ratusan miliar," ucapnya.
Meskipun sebagai anak mantan pejuang, yaitu Soemitro Djojohadikusumo, dan mantan Jenderal TNI, Prabowo Subianto mengaku sulit mengajukan pinjaman ke bank-bank di Indonesia.
"Saya minta kredit dari bank Indonesia saya enggak bisa-bisa dapat, apalagi kalian. Jangan kau kasih kredit ke itu-itu saja terus. Jangan kira kau bisa berkuasa seribu tahun. Ada Prabowo Subianto atau tidak ada Prabowo Subianto, rakyat akan selalu menuntut," tegasnya yang dikutip dari Wartakotalive.com.
Sandiaga Uno akui kekurangan Dana
Senada dengan dengan Cawapres Nomor Urut 02 Sandiaga Uno mengaku telah kekurangan dana untuk kampanye di 5 bulan jelang Pilpres 2019.
Kekurangan dana itu terutama soal memenuhi kebutuhan pembuatan alat peraga kampanye.
Hal itu dikatakan Sandiaga Uno disela kunjungannya di Bandung, Jawa Barat, Rabu (14/11/2018).
Sandiaga menyebut kebutuhan untuk pembuatan dan distribusi alat peraga kampanye mencapai 20 hingga 30 persen dari dana kampanye yang ada.
Kondisi keuangan pasangan capres dan cawapres nomor urut 02 membuat mereka mengusung paket hemat.
"Kesulitan biaya untuk kampanye, karena belum adanya dukungan dari donatur skala besar," ujarnya.
Hal itu menyebabkan, ia tidak bisa mencetak banyak alat peraga kampanye semisal poster untuk beberapa wilayah.
“Iya di desa-desa itu tidak ada poster Sandi dan Prabowo, banyak yang mengadu di pelosok enggak ada (poster Prabowo-Sandiaga Uno). Saya pontang-panting nyariin, poster itu enggak ada,” ujarnya ketika ditemui di Posko Relawan Komunitas Teman Sandi (Kata Sandi), Jalan Waspada, Bandung, Jawa Barat, yang dikutip dari Tribun Jabar, Rabu (14/11/2018).
Ia mengaku memerlukan poster sebagai alat peraga kampanye karena masih banyak orang yang tidak mengenalinya.
Jika ada uang lebih, kata Sandiaga Uno, timnya akan fokus untuk mencetak alat peraga kampanye dan pendistribusiannya.
Namun, katanya, dana kampanye untuk kunjungan ke berbagai daerah untuk saat ini, pihaknya masih memiliki dana cukup.
Ia juga mengatakan, dalam waktu dekat akan mengumumkan secara resmi bahwa Tim Pasangan Prabowo - Sandiaga Uno kekurangan dana kampanye.
Kekurangan dana tersebut dikarenakan belum adanya sponsor yang mendanai kampanyenya.
“Kami secara resmi mengakui bahwa penggalangan dana terkendala luar biasa, karena belum ada dunia usaha yang besar memberikan support kepada kami,” ujar Sandiaga Uno. (Tribun-Medan.com/Twitter.com)