Hotman Paris Blak-blakan Gara-gara Komentar Yusril Izha Mahendra soal Pengacara Capres, Nih Videonya
Benarkah Hotman Paris Hutapea menjadi pengacara satu di antara Calon Presiden (Capres)2019? Hotman Paris angkat bicara.
Simak video Hotman Paris Hutapea klarifikasi pernyataan Yusril Ihza Mahendra berikut ini.
Sementara itu, dalam pernyataan sebelumnya, Hotman Paris Hutapea pun membantah informasi yang berkembang di media sosial.
Menurut Hotman Paris Hutapea, informasi itu seolah-olah menggambarkan bahwa dirinya telah menyebut-nyebut nama Presiden Joko Widodo dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono serta Presiden Soeharto.
Bantahan Hotman Paris. Beredar di medos seolah-olah ada kalimat, ada kata-kata dari saya yang menyebut-nyebut ada nama Jokowi, nama Cikeas, nama Cendana. Itu hoax, dibuat oleh orang tolol. Kalimat saya tidak jelas," ujar Hotman Paris.
Yusril Pengacara Pasangan Joko Widodo-Maruf Amin
Sebelumnya diberitakan Wartakotalive.com, Sekjen Partai Bulan Bintang (PBB) Afriansyah Ferry Noor menjawab pernyataan Ketua DPP Partai Gerindra AS Kobalen yang telah menyinggung politik balas jasa karena dukungan partainya terhadap Kakak kandung Yusril Ihza Mahendra saat Pilkada di Belitung beberapa tahun yang lalu.
Menurutnya, pernyataan Kobalen itu tidak ada keterkaitan jika dikaitkan dengan ucapan Yusril yang menuntut calon presiden Prabowo Subianto dapat memberi jaminan agar Partai Gerindra tidak “menggergaji” atau menggerus suara partai koalisi termasuk suara PBB jika bergabung ke dalam tim sukses pasangan capres-cawapres nomor 02 itu di pemilu legislatif 2019 nanti.
"Saya mengkritik AS Kobalen karena telah mencampuradukan persoalan istilah gergaji dengan koalisi Gerindra bersama PBB saat Pilkada Belitung tahun 2016. Itu pernyataan ngaco karena tak ada korelasi antar dua hal tersebut," kata Ferry Noor kepada di kantor DPP PBB, minggu (11/11/2018).
PBB menurut Ferry sudah all out membantu Prabowo Hatta maju di Pilpres 2014.
Juga bantu Sadiaga dalam Pilgub DKI 2017.
Ia menjelaskan, soal istilah menggergaji yang dimaksud Yusril itu adalah pembagian zona dapil.
"Yakni bagaimana Ketum partai kami hanya meminta apa ada jaminan PBB bisa menang di dapil yang sama ada caleg Gerindranya, jika PBB berkoalisi di dalam Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi," tukasnya.
Sedangkan untuk persoalan dukungan Gerindra pada kakak kandung Yusril, Yuslih Ihza Mahendra di Pilkada Belitung 2016 lebih didasari karena figur calon kepala daerah itu.
"Karena partai-partai mendukung calon di Pilkada lihat elektabilitas. Dan Yuslih itu bagus, makanya Gerindra ikut berkoalisi," ucapnya.
Selain itu Ferry juga mengecam pernyataan Kobalen bahwa Gerindra tidak menerima dana sepeser pun atas dukungan Yuslih.