Buah Balakka dari Paluta, Kini Bisa Diolah Jadi Panganan yang Nikmat
Padang Lawas Utara (Paluta) adalah satu kabupaten dari hasil pemekaran Tapanuli Selatan.
Laporan Wartawan Tribun Medan / Nanda Rizka S Nasution
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Padang Lawas Utara (Paluta) adalah satu kabupaten dari hasil pemekaran Tapanuli Selatan.
Beribukotakan di Gunung Tua, Paluta punya buah khas yang saat ini hanya tumbuh di Padang Bolak yaitu Buah Balakka. Buah ini, kini diolah menjadi panganan yang dapat dinikmati banyak orang.
Sebagai seorang mahasiswa yang berasal dari Paluta, tentunya, Perhimpunan Pemuda dan Mahasiswa (PPM) Paluta Komisariat Universitas Negeri Medan (Unimed) punya kewajiban untuk memperkenalkan buah balakka.
"Balakka itu buahnya mirip anggur atau cermai. Buahnya keras dan bewarna hijau. Ada kandungan air di dalamnya. Rasanya ada sepat, asam dan manis," ungkap Ketua Umum PPM Paluta Unimed Zul Fadli Satia Nasution, Selasa (18/12).
Buah Balakka saat ini sudah banyak diolah menjadi dodol dan sirup. Tanaman khas Paluta ini hingga kini sedang dikembangkan untuk memajukan hasil perekonomian masyarakat sekitar.
"Awalnya diinisiasi oleh kepala desa Gunung Baringin. Akhirnya mulai dipublikasikan secara luas. Tetapi, Balakka tidak ada di semua desa-desa di Paluta," tutur laki-laki yang akrab disapa Fadli ini.
Saat ini, buah Balakka yang telah diolah menjadi dodol dan sirup pernah diperkenalkan di pameran Pekan Inovasi Sumatera Utara 2018 yang digelar di Kota Medan November lalu.
"Alhamdulillah dengan adanya hal tersebut meningkatkan pelaku ekonomi UMKM. Buah Balakka memang harus dikembangkan karena petani tidak bisa bergantung dengan karet dan sawit saja," ungkap mahasiswa jurusan Olahraga ini.
Tanaman Balakka ternyata tidak hanya berguna di buahnya saja. Holat, makanan tradisional Paluta juga adalah hasil irisan dari kulit kayu Balakka.
Yang paling terkenal adalah Holat Ikan Mas. Kulit Balakka yang telah dipisah dari kulit luarnya dicampur dengan irisan jahe, bawang, beras yang telah ditumbuk halus dan air mendidih. Kemudian, ikan mas yang telah dipanggang dimasukkan ke dalam kuah. Setelahd dingin, bisa dicampurkan perasan jeruk nipis dan sambal.
Di PPM Paluta Unimedn sendiri, Fadly menceritakan mereka pernah membuat Holat Ikan Mas untuk mengobati rindu dan melestarikan kebudayaan Paluta.
Fadly menambahkan tugas mereka sebagai anak asli Paluta yang berkuliah di Medan adalah memperkenalkan ke-khasan Paluta agar semakin dikenal oleh masyarakat banyak khususnya Sumatera Utara.
"PPM Paluta ini pastinya mendukung visi misi pemerintah Paluta. Kami bekerja sama dengan pemerintah untuk memajukan Paluta, baik dari segi eknonomi, budaya maupun pendidikan," ujarnya.
Menghidupi Organisasi
Kabupaten Tapanuli Selatan pada 2008 mekar menghasilkan Padang Lawas Utara (Paluta) dan Madina. Setelah pemekaran terbentuk, Perhimpunan Pemuda dan Mahasiswa (PPM) Paluta berdiri pada 2016.
"Prinsip PPM ini kitalah yang menghidupi organisasi dengan mengabdi ke Paluta dengan kegiatan-kegiatan yang dilalukan. Komisariat di Unimed sendiri lahir pada 16 April 2017," kata Ketua Umum PPM Paluta Unimed Zul Fadli Satia Nasution.
Berbagai kegiatan kecil maupun yang melibatkan banyak orang pernah dilakukan PPM Paluta Unimed. Mulai dari membuka stand kewirausahaan saat pegelaran, menggelar diskusi mengenai pemuda yang tidak berkembang karena narkoba, hingga mengadakan seminar narkoba yang dilakukan di Kantor Serbaguna Bupati Paluta dengan mengundang seluruh siswa SMA sederajat.
"Kita juga mengadakan pengajian rutin, futsal bareng, diskusi rutin membahas isu berkembang. Hal yang akan terus berlanjut adalah PPM Paluta Goes to School mengajari materi tentang karakter dan kepemimpinan," tuturnya.
Maret 2019 nanti, Fadly menungkapkan mereka ingin membuat seminar ekonomi sebagai refleksi ekonomi untuk Paluta selanjutnya.
"Kita ingin menghidupi organisasi dan mengabdi untuk kebermanfaatkan Paluta. Saya pribadi menginginkan kami membuat gebyar pelajar. Menggelar acara seni, sastra dan karya tulis ilmiah. Futsal, badminton, sepakbola. Kaligrafi, lomba adzan, MTQ. Semuanya digabungkan dalam gebyar pelajar Paluta," jelasnya.
Kedepannya, PPM Paluta Unimed ingin terus berbuat untuk Paluta. Menjadi barometer organisasi di Paluta dan mewujudkan visi Bupati Paluta sebagai daerah yang cerdas, beriman, maju dan beradat.
(cr17/tribun-medan.com)