UPDATE PENEMBAKAN LETKOL CPM DONO, Kronologi, Dipicu Serempetan hingga Pengaruh Alkohol

Kristomei menyebut pelaku dan korban sempat kejar-kejaran selama sekitar 15 menit akibat terserempetnya kedua kendaraan mereka.

Editor: Tariden Turnip
tribunnews
Pelaku penembakan Letkol CPM Dono Kuspriyanto, Serda Jhoni Risdianto 

Satuan Polisi Militer juga menyelidiki penyebab JR keluar dari kesatuannya.

"Pistolnya sudah diketahui dengan pistol dinas, kenapa dibawa keluar, terus keluar menggunakan pakaian preman. Nah itu saat ini biarkan tim penyelidik dari Pom AU (Polisi Militer Angkatan Udara)," ujar Kristomei.

Ia menambahkan, JR belum bisa diperiksa lebih lanjut karena masih dalam kondisi mabuk.

Pemeriksaan akan kembali dilakukan saat kondisi JR sudah pulih.

Di samping itu, penyidik juga masih menunggu hasil tes untuk mengetahui apakah JR juga mengonsumsi narkoba saat kejadian.

Yuris memastikan bahwa korban penembakan Letkol Cpm Dono Kuspriyanto dan pelaku Serda JR tidak saling kenal.

Hal ini diketahui saat Polisi Militer AU memeriksa pelaku beserta ponselnya.

"Sudah membuka HP pelaku tidak ada percakapan di messenger yang berhubungan dengan korban. Jadi tidak saling kenal," ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa saat olah TKP, kejadian ini murni penembakan spontan karena motor pelaku dan mobil korban yang saling menyerempet.

"Tidak satu pun saat olah TKP menunjukkan ini adalah direncanakan," ucap Yuris.

Yuris pun meminta bahwa kejadian ini tak disangkut pautkan dengan isu lainnya.

"Dan tolong jangan disangkut pautkan isu lainnya. Karena ini murni kriminal yang dilakukan oleh perorangan kebetulan pelakunya TNI AU," kata dia.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, polisi mengetahui peristiwa penembakan lewat laporan adanya pengendara yang terluka di dalam mobil yang masih hidup di Jalan Jatinegara Barat Raya, Selasa (25/12/2018) malam.

"Kepolisian menerima laporan informasi adanya kejadian atau penemuan sebuah mobil yang masih berbunyi atau masih hidup mesinnya tapi pengendaranya terluka," kata Argo dalam konferensi pers di Media Center Kodam Jaya, Rabu (26/12/2018).

Argo menuturkan, polisi yang berasal dari Polres Metro Jakarta Timur dan Direktorat Kriminal Umum Polda Metro Jaya langsung mendatangi lokasi kejadian dan menemukan adanya mobil berplat TNI yang dikendarai oleh Dono.

"Memang betul di sana kita mendapatkan sebuah mobil milik TNI yang mesinnya masih hidup kemudian ada driver-nya, pengemudinya tergeletak," kata Argo.

Petugas pun langsung mengevakuasi Dono ke RS Polri Kramat Jati menggunakan ambulans sebuah rumah sakit.

Namun, Dono sudah meninggal dunia.

Artikel ini dikompilasi dari beberapa artikel di Kompas.com 

Sumber: Kompas.com
Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved