Rifai Pamone Jurnalis Metro TV Meninggal Dunia, Sakit Keras Sejak Agustus

Saat dirawat di Jakarta pada bulan Agustus lalu kondisi Rifai sempat membaik dan kembali bertugas.

Instagram/robetbet
Rifai Pamone, jurnalis Metro TV 

Saat dirawat di Jakarta pada bulan Agustus lalu kondisi Rifai sempat membaik dan kembali bertugas.

TRIBUN-MEDAN.com-Keluarga mengkonfirmasi kabar duka meninggalnya presenter Metro TV Rifai Pamone.

Ika Purwati, istri dari kakak almarhum yang dihubungi Tribunsumsel.com mengatakan Rifai Pamone meninggal dunia pukul 05.50 WITA di Kendari, Sulawesi Tenggara.

"Tadinya waktu di Jakarta sudah masuk di RS Siloam. Sudah lama," kata Ika, Jumat (28/12).

Penuturan Ika, Rifai meninggal dunia di Kendari, Sulawesi Tenggara, pukul 05.50 WITA.

Penyebab kematiannya dikarenakan penyakit Tuberkolosis atau TB Kelenjar yang dideritanya sejak Agustus 2018 lalu.

"Hari itu, saya yang menjaganya," katanya.

Sekitar satu bulan setengah terakhir kondisi kesehatan Rifai kembali memburuk.

Hingga akhirnya seminggu lalu ia dibawa pulang ke kampung halaman di Kendari.

"Lalu pulang ke Kendari baru masuk rumah sakit kemarin sore. Sudah agak bagus saya lihat. Jam 4 subuh tadi drop lagi. Pukul 6 kurang 10 menit, sudah pergi," kata Ika.

Baca: RUSUH Boxing Day Liga Italia, Tifosi Ultra Inter Tewas Ditabrak Mobil Fans Napoli, Ini Videonya

Baca: Hotman Paris Jadi Kasir di Mc Donald, Sebut untuk Nambah Uang Saku Liburan. .

Ika mengatakan, jenazah akan dimakamkan sehabis waktu salat Ashar nanti. Sambil menunggu keluarga lainnya tiba.

Rifai kelahiran tahun 1981 sekitar 38 tahun usianya saat meninggal dunia.

"Kami keluarga mohon maaf jika ada salah dari almarhum selama ini," katanya.

Informasi meninggal Rifai beredar usai rekan satu kerjanya membagikan kabar duka tersebut lewat instagram.

Salah satunya Danish Anisha yang mengunggah foto Rifai Pamone ke instastory miliknya.

Baca: Saya Tak Punya Bakat Penjilat: Said Didu Didepak dari Jabatan Komisaris Bukit Asam

Baca: Detik-detik Ombak Tinggi Terjang Manado, Videonya Beredar Luas di Media Sosial. .

Dalam keterangannya Danish menuliskan kata ucapan duka.

" Innalihi wainna ilahi rojiun "

Selamat jalan kawan baik Rifai Pamone

Semoga allah menempaktmu di tempat terbaiknya.

Orang baik yang dicintai banyak orang," tulis Danish 

Baca: Lionel Messi Angkat Bicara soal Persaingan Sengitnya dengan Cristiano Ronaldo, Ungkap Hal Menohok

Kabar meninggalnya jurnalis metro TV Rifai Pamone
Kabar meninggalnya jurnalis metro TV Rifai Pamone (Instagram Danisha)

Sampai berita ini diturunkan belum diketahui penyebab pasti kematian Rifai Pamone.

Sementara itu pada instagram almarhum Rifai Pamone netizen memberikan ucapan duka.

@e_satria_rInnalillahi...slamat jalan kak @rifai.pamone....jenasah alamarhum di semayamkan di rmh duka BTN Kendari Permai blok M Kendari

@rasafitriSebagai teman aku sangat kehilangan, sebagai pemirsa aku bakalan luar bisa rindu ‘cakapnya’ pembawaan Rifai Pamone. Terima kasih ka pai... kamu orang baik sekali. Innalillahiwainailaihirojiun... semoga kebaikanmu jadi amalmu menuju surga. Amin...

@fanimaulanainnalilahiwainailaihi rojiun ... insya allah khusnul khotimah bang fai ...

Sosok Rifai Pamone, Sempat Viral Usai Diintimidasi di Aksi 212

Nama Rifai Pamone dikenal sebagai salah satu jurnalis sekaligus presenter kawakan Metro TV.

Sepak terjangnya di dunia jurnalistik tak bisa dianggap remeh.

Banyak hasil liputan besar yang telah disiarkan oleh Rifai Pamone sebagai seorang jurnalis.

Sempat viral adalah kasus intimidasi yang dialami Rifai Pamone saat meliput aksi damai 212.

Dalam sebuah video yang diunggah akun Twitter @dmvst terlihat detik-detik kejadian ini.
Saat itu Rifai Pamone tengah melaporkan secara langsung jalannya aksi di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta.

Di tengah laporan, tiba-tiba beberapa orang di belakang Rifai Pamone mulai berteriak sebuah kalimat.

"Metro tipu... Metro tipu."

Beberapa diantara mereka juga mengacungkan jempol terbalik hingga ke depan wajah sang repoter.

Orang tersebut juga berteriak "Tipu" dengan keras tepat di telinga Rifai.

Rifai tetap mencoba tenang.

Diintimidasi Pendemo, <a href='https://medan.tribunnews.com/tag/wartawan-metro-tv' title='Wartawan Metro TV'>Wartawan Metro TV</a> Ini Tak Terprovokasi. Salut

Ada pula peserta yang mencoba mengabadikan momen saat Rifai diganggu menggunakan ponsel.

Teriakan "Metro tipu... metro tipu..." semakin terdengar.

Tiba-tiba, suara seseorang terdengar dari pengeras suara.

"Bukan 50 ribu, tapi jutaan umat ada di sini."

Setelah itu, massa kembali berteriak "Tipu" sambil mendorong badan Rifai.'

Mengenal TB Kelenjar Getah Bening

Tuberkulosis atau disingkat TB memang merupakan salah satu penyakit yang mudah ditemui di Indonesia.

Bahkan, penyakit ini disebut sebagai infeksi penyebab kematian nomor satu di negara ini.

Tuberkulosis disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis.

Umumnya bakteri ini menyerang paru-paru.

Tapi setelah masuk ke dalam paru-paru, bakteri ini bisa menjalar ke bagian tubuh lainnya.

Salah satunya kelenjar getah bening.

Kelenjar getah bening sendiri adalah sebuah sistem jaringan yang terletak di leher, ketiak, dan selangkangan.

Fungsinya antara lain menjaga kekebalan tubuh manusia.

Dilansir dari Hello Sehat, jika bagian ini mengalami infeksi maka berisiko terjadi pembengkakan atau munculnya benjolan di leher, ketiak, atau selangkangan.

Tak hanya itu, kekebalan tubuh juga akan melemah cukup drastis. Tidak Menular Banyak orang takut jika penyakit ini menular.

Apalagi, bakteri penyebab tuberkulosis memang bisa ditularkan melalui udara. Meski begitu, itu hanya terjadi pada TB paru saja.

Sedangkan TB kelenjar getah bening tidak bisa menular lewat udara.

Hal ini ditegaskan oleh Irwin Ziment, okter spesialis penyakit dalam dari University of California, Los Angeles (UCLA). Menurutnya, bakteri TB kelenjar getah bening tidak akan "terdorong" keluar lewat batuk atau bersin layaknya bakteri yang bersarang di saluran pernapasan.

Gejala TB Kelenjar

TB kelenjar getah bening memiliki gejala berbeda-beda. Untuk itu, kita perlu mewaspadai berbagai gejala dari penyakit ini.

Beberapa gejala yang mungkin timbul akibat infeksi TB di kelenjar getah bening adalah:

1. Muncul benjolan di leher bagian depan, tepatnya di bawah rahang.

2. Benjolan juga bisa terjadi di selangkangan atau ketiak, meski jarang ada laporan mengenai hal ini.

3. Benjolan mulanya kecil dan tidak terasa sakit, tapi lama kelamaan bisa membesar dan kulit di sekitarnya akan kemerahan.

4. Beberapa orang melaporkan rasa nyeri di sekitar benjolan.

Perlu diingat pula, untuk beberapa kasusu, gejala TB kelenjar getah bening tidak terdeteksi meski bakteri sudah menyebar ke seluruh tubuh.

Padahal, penanganan yang terlambat bisa berakibat fatal.

Untuk itu, ketika muncul benjolan di beberapa lokasi tadi, sebaiknya segera periksakan diri Anda ke dokter.

(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunsumsel.com dengan judul Rifai Pamone Meninggal Dunia, Keluarga Ceritakan Almarhum Jatuh Sakit Sejak Bulan Agustus

Sumber: Tribun Sumsel
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved