Buaya Empat Meter Mangsa Manusia yang Memberinya Makan, Tubuhnya Tinggal Separuh Ditemukan
AKBP Raswin Sirait mengatakan, pihaknya sudah lakukan olah TKP dan korban saat ini sudah dibawah ke RSUP Kandou Malalayang.
Pantauan tribunmanado.co.id , Jumat (11/1/2019), lautan manusia memenuhi lokasi tersebut. Police line sudah dipasang dan pintu masuk di lokasi perusahaan pembibitan mutiara sudah terkunci.
Satu di antara warga yakni, Nasrah mengatakan, ia mengetahui korban sudah sekitar 15 tahun bekerja di perusahaan pembibitan mutiara tersebut.
"Dia (korban) belum menikah dan setahu saya dia sudah lama bekerja disitu, selain menjaga perusahaan pembibitan mutiara, dia juga ditugaskan memberi makan buaya tersebut," kata warga setempat.
Sementara Endi saat ditemui dilokasi kejadian mengatakan, buaya tersebut ia ketahui sudah ada sejak tahun 1990-an.
"Waktu itu saya masih SMA dan buaya ini sudah ada, dulu kecil dan sekarang saya lihat sudah sangat besar," katanya.
Ia mengetahui, pemilik perusahaan tersebut merupakan warga Negara Jepang. "Setahu saya yang punya orang Jepang," katanya.

Korban yang dimangsa buaya tersebut adalah Kepala Laboratorium CV Yosiki tempat pembibitan mutiara, buaya tersebut merupakan buaya peliharaan pimpinan perusahaan tersebut.
Amantan Tribunmanado.com Buaya sepanjang empat meter yang tampak sangat gemuk itu masih berada di kandangnya.
Sejumlah warga tampak antusias mengamati pergerakan buayaitu. Bahkan ada yang melemparinya batu sehingga buaya meronta dan membuka mulut.
Pengakuan Pengasuh Buaya
Merry Supit (36) terkejut mendengar kabar kematian Deysi Tuwo (44) yang diterkam buaya milik pemimpin perusahaan pembibitan mutiara
Pasalnya selama 18 tahun, Merry pernah bekerja di tempat itu dan mengundurkan diri pada 2005 silam.
"Saya sebagai pegawai pembibitan mutiara. Saat itu buaya yang juga diberi nama seperti nama saya ini, masih berukuran sama seperti kayu ini," kata Merry sembari menunjuk batang pohon berukuran panjang 1,50 meter yang tergeletak di sampingnya.
Sejak dahulu, lanjut dia, buaya itu sering diberi makan ayam, tongkol, dan ikan tuna.
"Semuanya harus fresh, dia tak mau makan bila sudah dibekukan atau sudah mati beberapa hari," kata warga Jaga X Ranowangko.