Guru Honorer Dipecat
Viral Video Siswa SMK Galang Menangis Massal Akibat 10 Guru 'Dipecat', Ini Komentar Kepsek
Kepala SMK Negeri 1 Galang Kabupaten Deliserdang, Tiopan Saragih menampik tudingan kalau ia sengaja memecat 10 orang guru
Penulis: Indra Gunawan |
Laporan Wartawan Tribun Medan / Indra Gunawan Sipahutar
TRIBUN-MEDAN.com, LUBUKPAKAM - Kepala SMK Negeri 1 Galang Kabupaten Deliserdang, Tiopan Saragih menampik tudingan kalau ia sengaja memecat 10 orang tenaga guru honorer di sekolah yang ia pimpin.
Padahal 10 orang guru tersebut sudah mengabdi selama bertahun-tahun. Bukannya apresiasi mereka dapatkan namun pemberhentian.
Meski membantah ada pemberhentian para guru tersebut namun pria yang baru enam bulan menjabat sebagai Kasek di tempat ini mengakui kalau ia sudah dapat pengganti guru yang keluar.
"Penggantinya sudah ada saya siapkan karena kenalan saya jugakan banyak. Penggantinya dibuat supaya jangan terganggu aktivitas belajar mengajar, inikan sudah mau ujian nanti," ujar Tiopan Kamis, (17/1/2019).
Ia menyebut awalnya hanya ada 5 guru yang mengundurkan diri dari jabatan karena mengaku tidak sanggup untuk mengikuti sistem yang ia buat.
Ia mengaku setelah kelimanya mengundurkan diri dari jabatan kemudian kelimanya pun mengundurkan diri sebagai tenaga pengajar.

" Sempatnya saya tanya kenapa mengundurkan diri dari jabatan? Dibilang mereka enggak sanggup ikuti sistem yang bapak buat. Saya hargai itu kemudian saya suruh masuk tanggal 8 Januari rupanya mereka tidak masuk dan kemudian ada lima lagi GTT (guru tidak tetap) yang ikut menyusul,"kata Tiopan.
Ia merasa heran mengapa bisa 10 orang tersebut mengundurkan diri bersamaan.
Ia pun mengaku bertanya-tanya mengapa hal itu bisa dilakukan karena secara pribadi ia juga mengaku terkejut.
" Sekarang sekolah sudah kondusif tidak ada masalah lagi. Kemarin itu (siswa/siswi) menangis karena diprovokasi guru-guru itu. Saya kecewa kali sama mereka (para guru honorer) mengapa siswa diprovokasi," katanya.
Sebelumnya Puluhan siswa/siswi SMK Negeri 1 Galang Kabupaten Deliserdang diberitakan menangis histeris setelah mengetahui 10 orang gurunya mengundurkan diri dan tidak lagi bekerja di sekolah itu.
Isak tangis para pelajar ini pun kemudian beredar di media sosial setelah diunggah oleh pemilik akun Facebook Widia Sri Rabu, (16/1/2019).
Saat itu Widia Sri mengunggah tiga video yang berbeda. Para siswa sempat bermohon agar guru-guru mereka itu bisa kembali lagi mengajar.
Tribun medan sempat mendatangi SMKN 1 Galang Kamis, (17/1/2018). Terlihat kalau aktivitas belajar mengajar berjalan seperti biasanya.
Kepala SMKN 1 Galang, Tiopan Saragih yang dikonfirmasi membenarkan ada 10 orang guru yang mengundurkan diri dari sekolah.
Disebut kalau semuanya berstatus sebagai guru honorer.
"Mereka mengundurkan diri bukan dipecat. Ada ini surat pengunduran dirinya sama saya. Awalnya mereka hanya mengundurkan diri dari jabatan tapi kemudian mereka mengundurkan diri dan tidak lagi bersedia bekerja di sini. Katanya mereka tidak bisa lagi mengikuti sistem yang saya buat. Kalau sama saya di sini kalau terlambat saya suruh pulang," kata Tiopan yang baru enam bulan menjabat di sekolah ini.
Ia menyebut selama ini para pengajar seluruhnya wajib untuk datang tepat waktu pukul 07.15 WIB. Ia tidak pernah membeda-bedakan peraturan untuk guru yang berstatus PNS ataupun yang honorer.
SMKN 1 Galang yang berada di area perkebunan PT Timbang Deli Galang, Kabupaten Deliserdang Kamis, (17/1/2019).
"Yang PNS pun kalau terlambat ya saya suruh pulang juga. Ya memang kemarin seperti itu (siswa menangis-nangis) tapi sekarang sudah tidak ada masalah lagi. Sudah selesai. Saya kecewa lihat mereka yang mengundurkan diri itu kenapa mereka memprovokasi anak-anak ini. Inikan generasi penerus," kata Tiopan.
(dra/tribun-medan.com).