Fakta Kasus Dua Pekerja Tiongkok Diduga Lecehkan & Pegang Bokong Juru Masak PLTA Sipirok

Kasus dugaan pelecehan seksual terhadap dua pekerja oleh dua TKA asal Tiongkok pada proyek pembangunan PLTA Sipirok

Penulis: Tulus IT |
TRIBUN MEDAN/NANDA F BATUBARA
Terduga pelaku pelecehan seksual yang merupakan TKA asal Tiongkok, GJ (54), saat diperiksa penyidik di ruangan Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Polres Tapanuli Selatan, Jumat (25/1/2019). 

Kasat Reskrim Polres Tapanuli Selatan AKP Alexander Piliang membenarkan bahwa dua pekerja lokal yang mengadukan dugaan pelecehan seksual oleh dua TKA asal Tiongkok pada proyek pembangunan PLTA Sipirok telah berdamai.

"Mereka sudah melakukan perdamaian. Kedua pihak, kedua korban, sudah damai," kata Alex.

Hingga berita ini diturunkan, pihak PT Sinohydro selaku penyedia TKA pada proyek pembangunan PLTA itu belum dapat dimintai keterangannya.

Begitu pun dengan Bupati Tapanuli Selatan Syahrul Pasaribu serta Menteri Ketenagakerjaan RI Hanif Dhakiri. Keduanya tidak membalas membalas pesan seluler serta menjawab panggilan telepon.

Sebelumnya, dua warga Tapanuli Selatan yang bekerja pada proyek pembangunan PLTA Sipirok, melaporkan dugaan tindak pelecehan seksual oleh dua oknum TKA asal Tiongkok ke Mapolres Tapanuli Selatan, Jumat (25/1/2019).

Berdasarkan informasi yang diperoleh dari pihak Polres Tapanuli Selatan, korban pertama dugaan pelecehan seksual ini berinisial LKH (24), warga Dusun Gunung Hasahatan, Desa Aek Batang Paya, Tapanuli Selatan. Ia diduga dilecehkan oleh seorang TKA asal Tiongkok berinial GJ (54).

LKH diketahui bekerja sebagai juru masak pada pembangunan PLTA Sipirok. LKH mengaku mengalami pelecehan seksual pada Kamis (24/1/2019) sekitar pukul 13.00 WIB. Saat itu, ia sedang berada di dapur. Tiba-tiba, GJ datang dan langsung memukul bokongnya sebanyak dua kali.

Informasi yang diperoleh, perlakuan ini tidak hanya dirasakan LKH sekali. Ia diduga sudah berulang-ulang kali mengalami pelecehan seksual. Karana tidak tahan, akhirnya ia pun melapor.

Selain LKH, seorang perempuan lainnya berinisial LH (36) juga melaporkan hal yang sama. Warga Banjar Toba, Kelurahan Sipirok Godang, Kecamatan Sipirok, Tapanuli Selatan ini mengaku telah mendapat pelecehan seksual oleh oknum TKA asal Tiongkok berinisial CWW (32). Terduga pelaku diketahui juga bekerja pada proyek pembangunan PLTA Sipirok.

Pada Jumat (11/1/2019) sekitar pukul 13.00 WIB, LH yang berkerja sebagai house keeper sedang mengantar cabai ke camp pekerja. Karena alasan yang belum diketahui, CWW dikabarkan sempat marah-marah. Namun kemudian, CWW diduga merangkul pundak LH dan diduga memegang payudaranya.

Hingga Jumat (25/1/2019) pukul 21.40 WIB, LKH beserta LH terlihat masih melapor di Mapolres Tapanuli Selatan.

Di lokasi ini, Seorang wanita berkerudung membenarkan bahwa LH sedang melapor terkait dugaan pelecehan seksual. Perempuan ini diketahui merupakan kerabat LH.

"Iya. Kalau LH ini kemarin itu. Tapi kalau si LKH itu kabarnya sudah berulang kali, makanya dia tidak tahan dan melapor," katanya.

Sekitar pukul 22.50 WIB, satu di antara dua korban dugaan pelecehan seksual ini, yakni LKH, keluar dari ruangan penyidik Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Polres Tapanuli Selatan.

Sedangkan satu korban lainnya, LH, terlihat masih diperiksa.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved