Kisah 'Horas Amang' akan Diangkat ke Layar Lebar, Cok Simbara sebagai 'Amang'
Cerita Horas Amang, yang pertunjukan teaternya digelar pada 2016 dan dinilai sukses, akan diangkat ke layar lebar.
TRIBUN-MEDAN.com, JAKARTA -- Cerita Horas Amang, yang pertunjukan teaternya digelar pada 2016 dan dinilai sukses, akan diangkat ke layar lebar.
Film itu masih akan berkisah tentang seorang ayah, yang dalam budaya Batak disebut amang, yang merasa sedih karena ketiga anaknya tak lagi mengenal budaya Batak.
Produser film Horas Amang, Jufriaman Saragih, mengatakan bahwa film itu memang akan kental dengan budaya Batak. Bahkan, para pemeran utamanya juga benar-benar berdarah Batak.
"Om Cok Simbara sebagai Amang. Yang membedakan film ini dengan film Batak lainnya, ini kami menggunakan pemeran yang memang orang Batak."
"Banyak film yang (para pemainnya) bukan otang Batak, jadi logatnya dibikin-bikin. Jadi, di sini dialegnya tidak dibikin-bikin, natural," ujar Jufri dalam jumpa pers film Horas Amang di Wasita Graha Gatra, Kembangan, Jakarta Barat, Kamis (31/1/2019).
Selain itu, film yang disutradarai oleh Irham Acho dan Steve Wantania tersebut akan pula menggunakan lagu latar berbahasa Batak.
"Kami menggunakan soundtrack 'Anakku Naburju'. Ada juga beberapa lagu asli Batak, dengan musik gondang. Kami akan menjaga betul-betul khas Bataknya," ucap Steve Wantania.

Jufriaman Saragih menambahkan bahwa film yang diangkat dari naskah milik Ibas Aragi itu diharapkan akan mampu mengajak generasi muda untuk kembali kepada keluarga dan budaya.
"Melalui film ini akan bangkit generasi yang cinta keluarga, menghargai dan menyayangi orangtua. Back to family, kembali kepada budaya yang diajarkan orangtua," kata Jufri.
Shooting film Horas Amang akan dimulai di Danau Toba dan Pulau Samosir, Sumatera Utara, pada 3 Februari 2019.
Shooting tersebut akan dilanjutkan di Jakarta.
Film yang dibintangi oleh Cok Simbara, Piet Pagau, Novita Dewi, Tanta Ginting, dan Jack Marpaung itu dijadwalkan akan mulai dipertontonkan di bioskop-bioskop pada pertengahan 2019.

Aktor senior Cok Simbara sebagai tokoh utama di film Horas Amang. Perannya, yakni ayah tiga orang anak yang tinggal di Kampung Toba, sebuah wilayah di Jakarta.
"Film ini tentang ayah yang mendidik anaknya. Jangan sampai sudah hidup di kota besar terus lupa sama sopan santun adat istiadat dan tugas, Amang itu untuk mengingatkan itu ke anak-anaknya," kata Cok Simbara dalam jumpa pers film Horas Amang di kawasan Kembangan Jakarta Barat, Kamis (31/1/2019).
Meski kental nuansa Batak, ia menuturkan film tersebut bukan hanya ditujukan untuk orang Batak.
Alasannya, karena pesan moral mengenai nilai adat dan budaya bersifat universal, cocok untuk semua masyarakat Indonesia. Khususnya perantauan.
"Kita menyampaikan bahwa film ini memiliki pesan moral yang bisa diterima oleh beragam kalangan. Jadi enggak cuma Batak, tapi film ini adalah film nusantara," kata Steve Wantania selaku co produser film Horas Amang.
Rencananya, film Horas Amang tayang pada pertengahan tahun 2019.
Piet Pagau adalah aktor senior lain yang terlibat dalam produksi film Horas Amang.
Ia mendapat peran sebagai Wiliam, seorang dokter yang bersifat Antogonis.
"Perannya antagonis, namanya Willam, Sebagai yang berseberangan bukan antagonis banget," kata Piet Pagau saat ditemui dalam press conference film Horas Amang di kawasan Kembangan, Jakarta Barat, Kamis (31/1/2019).
"Ini pertama kali saya main film bernuansa budaya suku Bataknya," tutur Piet Pagau.
(Kompas.com/Tribunnews)