News Video
2 Tahun Pembunuhan Anaknya, Kristina Sembiring: Pak Jokowi Tolong Saya. .
Dua Tahun Kasus Pembunuhan Anaknya Tidak Terungkap, Kristina : Pak Jokowi Tolong Saya Pak
TRIBUN-MEDAN.COM - Kristina Sembiring (48) warga Jalan Perhubungan, Desa Laut Dendang, Kabupaten Delisersang, memohon kepada Presiden Jokowi agar kasus pembunuhan anaknya, Johannes Logoswi Gultom (15), bisa diungkap.
Johannes ditemukan tewas di lahan garapan Pondok Rowo Dusun XXII Desa Sampali pada 10 Mei 2017.
Hingga kini, kasus pembunuhan ini tak mengalami titik terang.
"Kasus pembunuhan yang dialami anak saya Johannes terjadi pada 10 Mei 2017 di lahan garapan Pondok Rowo Dusun XXII Desa Sampali, Kecamatan Percut Sei Tuan. Saat itu jasad korban ditemukan nyaris membusuk dengan 37 luka tikaman di tubuh korban. HP dan uang korban juga raib," ujar Kristina saat ditemui Tribun Medan di kediamannya, Jumat (8/2/2019).
Kristina mengatakan, Johannes Logoswi Gultom merupakan anak laki-laki satu-satunya dari tiga bersaudara.
Lanjut Kristina, sejumlah saksi ungkapnya, sudah diperiksa termasuk saksi kunci yang melihat korban saat dianiaya.
Tonton videonya;
Ayo subscribe channel YouTube Tribun MedanTV
Innalillahi, Anggota DPRD Medan Bangkit Sitepu Meninggal Dunia di Penang Malaysia
Detik-detik Ibu Muda dan Anaknya 10 Tahun Terjun dari Jembatan Setinggi 100 Meter, Ini Videonya
BABAK BARU Adi Saputra, Bakar STNK setelah Rusak Kendaraan di Hadapan Polantas, VIDEONYA VIRAL. .
Perempuan berusia 48 tahun ini menangis menceritakan perjuangannya untuk bertemu Presiden Joko Widodo saat kunjungan kerja ke Sumatera Utara.
"Pak Jokowi Tolong saya pak, saya yang memberikan surat kepada bapak saat acara Natal di Gedung Serbaguna Provinsi Sumatera Utara. Saya memegang tangan bapak, dokumen saya bapak pegang, di situ berkas dokumen lengkap pembunuhan anak saya pak," katanya sembari meneteskan air mata.
"Saat Natalan berlangsung, saya berteriak kepada Pak Presiden, sehingga saya dipanggil. Kemudian saya bercerita tentang kasus pembunuhan anak saya yang pelakunya belum tertangkap. Kemudian saya memberikan surat kepada Presiden Jokowi, dan surat itu diterima lalu diserahkan ke Paspamres," sambungnya lagi.
Kristina Sembiring mengaku sudah mengirimkan surat kepada Kapolri, Kapoldasu, Kapolrestabes Medan dan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dengan harapan agar kasus pembunuhan tersebut ditindaklanjuti dan para pelaku pembunuhan segera ditangkap.
"Saya berharap agar para pelaku pembunuhan sadis ini segera ditangkap," katanya sembari menunjukkan surat tanda laporan pengaduan yang tertuang di Nomor: STTLP/1046/K/V/2017/SPKT Percut, Tanggal 10 Mei 2017.
Diwawancarai terpisah, Kapolsek Percutseituan Kompol Faidil Zikri, ketika dikonfirmasi terkait kasus pembunuhan ini mengaku akan segera mengeceknya.
"Ntar saya cek perkembangan kasus ini ya," ucapnya.
Sebelumnya, Johannes Logoswi Gultom (15) warga Jalan Perhubungan Desa Lau Dendang Percutseituan, Kabupaten Deliserdang tewas mengenaskan setelah dibantai perampok di lahan garapan Jalan Tambak Bayan Pondok Rowo Dusun XXII Desa Sampali, Percutseituan, Rabu (10/5/2017).
Korban merupakan siswa SMA Negeri 11 Medan kelas 1.
Jasadnya ditemukan seorang pemulung bermarga Gultom saat mencari barang bekas.
Awalnya pemulung itu mencium aroma busuk, tak lama ia menemukan sesosok mayat dengan posisi terlentang dengan bekas tikaman hingga mencapai puluhan liang.
Saat itu korban memakai celana pendek warna merah dan tidak mengenakan baju.
Pemulung itu melaporkan temuannya ke warga dan diteruskan ke Polsek Percutseituan serta Tim Identifikasi Polrestabes Medan.
Petugas kepolisian dan identifikasi tiba di lokasi kejadian.
(cr3/tribun-medan.com)