Ini Daftar 12 Atlet Sepak Takraw Sumut Hasil Selekda yang Dipersiapkan Menuju PraPON dan PON 2020
Dari 18 orang atlet yang kembali mengikuti selekda lanjutan pada hari Minggu kemarin, 12 orang akhirnya terpilih untuk mengikuti pelatda KONI Sumut.
Penulis: Chandra Simarmata |
TRIBUN-MEDAN.com-Proses seleksi skuat atlet senior sepak takraw Sumut yang akan mengikuti pelatihan daerah (Pelatda) persiapan menuju PraPON 2019 di Bengkulu dan PON Papua tahun 2020 akhirnya rampung.
Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) Persatuan Sepak Takraw Indonesia (PSTI) Sumut M Hafiz Abda mengatakan, pada Selekda lanjutan tersebut pihaknya menerapkan tes fisik, teknik, hingga game untuk semakin melihat performa atlet.
Dari 18 orang atlet yang kembali mengikuti selekda lanjutan pada hari Minggu kemarin, 12 orang akhirnya terpilih untuk mengikuti pelatda KONI Sumut.
Mereka adalah M Kurnia Barus, Syahrial Sitorus, Muchsin Wira Damanik, Indra Syahputra Hasibuan berposisi sebagai Feeder (Apit kanan).
Kemudian Bagus Hasibuan, Gusti Nanda, Yon Wibowo yang berposisi sebagai tekong, serta Risky Ardian, M. Reza, Junaidi, Yudha Risky Pratama, dan Andrian Syahputra berposisi sebagai Smash (Apit kiri).
"Dari pesertanya yang hadir 17, menuju 100% jadi 12 orang yang kita cari, satu tidak hadir dari Sergai dikarenakan berhalangan kerja. Tes nya lari 2400 meter standarnya 12 menit, sit up 1 menit maksimal diharapkan hasilnya 40 kali. Kemudian dilanjutkan teknik game sampai akhirnya kita tutup dan 12 orang kita pilih," ujarnya kepada Tribun, Senin (25/2/2019).
Pria Ini Mutilasi dan Makan Daging Ibunya, Sebagian Dagingnya Dibagikan Kepada Tetangganya
Pemuda Batak Bersatu 01 Dukung Jokowi Dua Periode
NorthCliff Sport Resmi Ambil Alih Managemen PSMS Medan 3 Maret Mendatang, Tampung Usulan King Out
Selain Aiptu P Tarigan, Terdakwa Pengedar Narkoba Ini Ungkap Keterlibatan Oknum Polisi Lainnya
Hafiz menjelaskan pada saat sesi tes permainan (game), pihaknya memilih beberapa orang dan menempatkannya dalam satu regu. Kemudian mengadakan pertandingan sebagai simulasi secara berulang-ulang.
Dari tes game tersebut kata Hafiz pihaknya melihat bagaimana secara tim atlet-atlet dapat memperlihatkan kualitasnya sesuai dengan keahlian dan posisi masing-masing.
Daftar Lengkap Pemenang Piala Oscar 2019, Bohemian Rhapsody Borong 4 Piala
Mengintip Kereta Api Pribadi Kim Jong Un, Mewah dan Dilengkapi Wanita Penghibur
Gurning: Siapapun Manajamen PSMS yang Penting Bertanggung Jawab!
Pemprov Bayar Tagihan Rp 4 Triliun, Edy Rahmayadi: Kau Besok Mati, Sudah Tak Punya Utang
"Pertama yang kita lihat teknik, sistem bertahannya, dan menyerang. Contoh ada smash, ada service, ada kepala, ada teknik blok nya gimana, itu yang kita nilai," terangnya.
Nantinya selama pelatda, para atlet sepak takraw Sumut, akan rutin melakukan latihan di lapangan USTC kampus UNIMED.
Rencananya latihan akan dimulai dari tanggal 1 Maret hingga bulan September mendatang. Para atlet juga akan dibina oleh tiga pelatih yang berpengalaman yakni diantaranya Ibrahim Wiyaka dan Saiful Anwar.
5 Anak di Malaysia Positif Difteri, Isu Orangtua Tolak Vaksinasi Kembali Jadi Sorotan
DPRD Rekomendasikan Hasil Penjaringan Perangkat Desa di Dairi Dibatalkan, Ini Alasannya
"Pertama kita gembleng fisik. Jadi kan dari tiga pelatih yang ada sudah menyusun program. Baru tahap berikutnya teknik lanjutan, pemantapan tim, uji coba, baru kita bertanding di Bengkulu bulan September (PraPON)," jelasnya.
Masih kata Hafiz, dengan terbentuknya tim senior sepak takraw Sumut ini, pihaknya berharap agar para atlet dapat meningkatkan kualitasnya saat mengikuti pelatda. Dengan demikian target untuk lolos PON dan meraih medali emas dapat tercapai.
"Kalau kita berkeyakinan penuh bahwa kita akan lolos PON dari beberapa nomor yang dipertandingkan. Itu harapan pastinya. Harapan pada atlet yang pasti meningkatkan kualitas diri dan pertandingan untuk menuju Sumut emas 2020," tandasnya.
Lima Atlet Masih Berpeluang
Kabid Binpres Persatuan Sepak Takraw Indonesia (PSTI) Sumut M Hafiz Abda mengatakan, pihaknya akan tetap menerapkan sistem degradasi pada atlet-atletnya yang ikut pelatda PraPON.
Jika para atlet tidak memiliki disiplin latihan dan tidak ada perkembangan signifikan selama proses pelatihan selama 7 bulan pelatda, maka atlet tersebut berpeluang terdegradasi dan digantikan atlet lainnya.
"Kriteria pertama masalah disiplin latihan yang paling penting dan kehadiran. Kedua peningkatan kualitas individunya yang kita nilai sesuai tidak sama keinginan pelatih. Saya selaku Binpres bertanggungjawab penuh terhadap yang dipilih, namun saya meminta hasil apa yanh menjadi pilihan mereka," ujarnya.
Lebih lanjut, kata Hafiz, jika nantinya ada atlet pelatda senior yang harus terdegradasi karena performanya menurun, maka pihaknya akan memprioritaskan lima atlet yang sebelumnya gagal pada seleksi lanjutan. Karena itu dia mengatakan lima atlet tersebut masih berpeluang untuk mengikuti pelatda jika kualitasnya tetap baik.
"Kami paling komitmen mengambil penggantinya itu dari 17 atlet yang ikut seleksi lanjutan. Jadi kan ada yang terbuang 5, itu yang jadi prioritas kita untuk menggantikan teman-teman yang terpilih," katanya.
(Cr11/Tribun-medan.com)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/12-atlet-sepak-takraw-sumut.jpg)