Wali Kota Siantar Tak Tahu Anak Buahnya Ajukan Anggaran untuk Timbun Jalan Amblas: Nanti Biar Kucek
Kata Hefriansyah sudah mengerahkan Camat Siantar Marimbun untuk menangani jalan ambles sedalam empat meter tersebut.
Penulis: Tommy Simatupang |
TRIBUN-MEDAN.com- Wali Kota Pematangsiantar Hefriansyah Nor tidak mengetahui adanya laporan Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) tentang jalan yang ambles di Jalan Manunggal Karya Kecamatan Siantar Marimbun.
Ditemui usai acara Hari Sampah Nasional di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Siantar mengaku masih akan memeriksa usulan BPBD untuk menimbun jalan ambles tersebut. Hefriansyah juga bingung saat disinggung usulan BPBD untuk pencairan Dana Tidak Terduga (DTT) telah diusulkan satu bulan yang lalu.
"Nanti biar kucek (usulan DTT)," katanya sembari berjalan cepat, kamis (28/2/2019).
Kata Hefriansyah sudah mengerahkan Camat Siantar Marimbun untuk menangani jalan ambles sedalam empat meter tersebut.
"Kita sudah kerahkan camat supaya mengapakan (penanganan) untuk itu. Yang penting kita bagusin itu," katanya.
Hefriansyah mengatakan sedih dengan kejadian terperosoknya seorang pengendara hingga meninggal dunia. Ia berharap wartawan mendoakan agar jalan itu cepat tertangani.
"Yang penting kita bagusin itu. Sedih juga hati awak. Kalian (wartawan) doakanlah (penanganan itu cepat selesai),"katanya.
Berencana Bikin Mobil Terbang, Pemerintah Malaysia Dianggap Konyol
PASI Sumut Geber Atlet Menuju Pra PON 2019 untuk Kembalikan Kejayaan Atletik Sumut
Bahar Bin Smith Didakwa Pasal Berlapis, Pendukung Tak Rela Bahar Dipenjara
Jusuf Kalla Promosikan Jokowi pada Pengusaha: Kalau yang Sebelah Saya Tidak Tahu
Diketahui, jalan ambles terjadi di Jalan Manunggal Karya, Kecamatan Siantar Marimbun, Kota Pematangsiantar. Jalan ambles yang dibiarkan dua bulan terjadi ini memiliki diameter lubang seluas 4 x 4 meter.
Lubang yang menganga ini memiliki kedalaman empat meter. Jalan ambles ini hanya menyisakan 100 sentimeter di pinggir jalan. Sisa jalan itu pun ditopang dengan batang-batang kayu.
Jalan dengan lubang yang menganga itu dibiarkan tanpa plang pemberitahuan. Hanya tali pembatas dari BPBD Siantar. Teranyar, satu orang pengendara sepeda motor Sugiono (55) tewas terperosok ke dalam lubang tersebut.
Mia Khalifa Terkena Bola Hoki Hingga Implannya Pecah, Operasi Perbaikan Dada Berlangsung Sukses
Mantap Jiwa Shohei Matsunaga Dikabarkan Ikuti Proses Naturalisasi dan Bermain untuk PSMS Medan
Camat Paal Merah Viral Lagi, Kali Ini Amankan Jambret dari Amukan Massa, TONTON VIDEONYA. .
Sebelumnya, Kepala Bidang Rekontruksi dan Rehabilitasi BPBD Siantar Irwansyah Saragih mengungkapkan sudab mengusulkan Dana Tidak Terduga ke Walikota sebulan yang lalu. Namun, hingga kini Walikota belum menandatangani usulan tersebut.
"Kita masih menunggu Pak Wali teken SK DTT. Sudah kita usulkan sebulan yang lalu," katanya.
Yudi dan Ari Ditangkap Polisi setelah Kepergok Buang Sabusabu yang Baru Dibeli
2 Matic Honda Produksi Indonesia Ini Jadi Primadona Ekspor di Filipina dan Bangladesh
KKB Kembali Tebar Teror di Nduga, Bakar Alat Berat PT Istaka Karya dan Dua Kali Tembak Aparat!
Pengamat Anggaran Sumatera Utara Elfanda Ananda menilai jalan amblas yang dibiarkan berbulan-bulan hingga menelan korban jiwa merupakan kelalaian Walikota. Elfanda menjaskan Walikota sebagai pemegang kuasa anggaran dana tidak terduga (DTT) harus cepat merealisasikan anggaran darurat.
"Ini kan sifatnya bencana alam, kan harus cepat. Ini kan situasi darurat. Tidak ada proses lama apalagi sudah memakan korban. Ini kelalaian, kenapa Pemko biarkan berlarut-larut," ujarnya.
Elfanda menjelaskan dalam mencairkan dana untuk bencana memang membutuhkan proses, tetapi harus tetap menjadi prioritas.
"Prosesnya tetap ada memang, tapi keputusannya gak boleh lama. dalam undang-undang harus dipercepat,"ujarnya.
Elfanda juga heran kenapa Walikota Siantar tidak memberikan respon cepat. Apalagi, ini merupakan sifatnya darurat.
"Kalau walikota tak merespon cepat menjadi pertanyaan. Dalam APBD sudah disediakan anggaran untuk bencana,"pungkasnya.
(tmy/tribun-medan.com).
