Ini Isi Cerpen yang Bikin Gempar Kampus USU, Rektor Murka Angkat Tema LGBT

Rektor USU Prof Runtung Sitepu berhentikan semua Pengurus SUARA USU 2019. Pimum Suara USU yang dipecat rektor Yael Stefani Sinaga angkat bicara

TRIBUN MEDAN/M ANDIMAZ KAHFI
Yael Stefani Sinaga penulis cerpen di Suara USU yang menjadi perbincangan hangat di masyarakat. 

Rekrutmen nantinya langsung ditangani Koordinator UKM bidang Jurnalistik.

Menanggapi hal tersebut, Widiya Hastuti Pemimpin Redaksi SUARA USU mengatakan sudah mengkaji seluruh cerpen yang dimaksud dari segi sastra, jurnalistik, dan kelayakan dimuat di media 

“Kami menolak menurunkan ceren ‘Ketika Semua Menolak Kehadiran Diriku di Dekatnya’ karena tidak menyalahi aturan,” tukasnya.

Berikut isi cerpen yang jadi kontroversi:

Oleh : Yael Stefani Sinaga

Harus bagaimana aku baru disebut manusia? Melentang, merayap, atau merunduk?

“Kau penyakit bagi kami. Kau tak layak hidup. Bahkan di neraka saja orang-orang akan enggan dekat denganmu. Terkutuk lah kau wanita laknat,”

Aku tertunduk di tengah-tengah mereka. Bahkan sudah tak tahu berapa banyak ludah dari mulut mereka mendarat di badanku. Kurasakan alirannya lambat. Menetes dari atas ke bawah. Terpikirkan saat itu bahwa akan ada malaikat pelindung baik bersayap dan tidak bersayap menolongku.

“Kau dengar? Tidak akan ada laki-laki yang mau memasukkan barangnya ke tempatmu itu. Kau sungguh menjijikkan. Rahimmu akan tertutup. Percayalah sperma laki-laki manapun tidak tahan singgah terhadapmu,”

Begitulah hujatan tanpa henti yang kurasakan saat itu. Semenjak aku ketahuan memiliki perasaan yang lebih kepada Laras. Apa yang salah? Bedanya aku tidak menyukai laki-laki tapi aku menyukai perempuan walau diriku sebenarnya juga perempuan.

Aku berasal dari keluarga yang sangat hancur.  Selanjutnya klik di sini.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved