Kronologi Pan Tewas di Tempat Dipatuk Ular Kobra Sepanjang 3 Kaki, Warga Belah Ular Berbisa Jadi Dua
Ular itu memanfaatkan cela. Saat masih di genggaman Pan, ular itu melawan, lalu menggigitnya. Lama, ular itu menggigitnya.
Polisi dengan cepat datang, tak lama disusul oleh sebuah ambulans dari rumah sakit Rumah Sakit Rakyat Tunchang untuk membantu Pan.
Namun, ia meninggal karena racun ular sudah terlalu lama ada dalam dirinya, selama 40 menit perjalanan kru darurat.
Awak ambulans telah membawa anti-racun itu bersama mereka, tetapi tidak memberikannya karena Pan dinyatakan meninggal di tempat kejadian, tambah pihak berwenang.
Pihak berwajib masih akan melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait insiden ini.
Rizki Tewas Dipatuk King Kobra Piaraannya
Suasana duka tampak di Ruang Kamboja kamar jenazah RS Doris Sylvanus Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Senin (9/7/2018) pagi.
Keluarga pemilik ular King Cobra yakni, Rizki Ahmad (19) tampak sedih, karena korban gigitan ular yang telah di rawat selama satu hari satu malam, tersebut akhirnya menghembuskan nafas terakhir dalam perawatan di RS milik Pemerintah Kalteng tersebut.
Pihak rumah sakit sudah berupaya keras dalam membantu korban Rizki sejak awal masuk RS, Minggu (8/7/2018) pagi sesaat setelah korban di patuk ular piaraannya sendiri ketika berada di lokasi car free day (CFD) Bundaran Besar Palangkaraya.
Rizki mendapatkan ular tersebut dari hasil tangkapannya ketika membantu warga Jalan Danau Rangas Kelurahan Bukittunggal Kecamatan Jekanraya, Palangkaraya yang saat itu kebanjiran.

Ular King Cobra dengan panjang tiga meter dan masih berbisa dengan tiga taring di mulutnya, saat itu tersangkut di jaring ikan yang dipasang warga di bawa rumah yang terendam banjir, Rabu (2/5/2018) lalu.
Saat itu, pemilik rumah ketakutan, sehingga akhirnya Rizki Ahmad yang tinggal di bantaran Sungai Kahayan tak jauh dari lokasi penemuan ular dipanggil untuk membantu.
Putra dari Suwardi Duyen dan Arbainah ini, datang kemudian menangkap ular tersebut tanpa rasa takut, sehingga akhirnya ular King Cobra tersebut dipeliharanya dan dilatihnya hingga akhirnya jinak.
Namun apes yang terjadi, Minggu (8/7/2018) pagi saat dia membawa ular King Cobra di Bundaran Besar Palangkaraya, saking keasyikan ngomong lupa ular tersebut lepas dan mematuk lengan kanannya.
Kepada Tribun Kalteng.com, Suwardi Duyen, Bapak korban, mengatakan, ikhlas atas wafatnya Rizki.
"Meskipun berat , tapi ini adalah kehendak Allah taala, kami ikhlaskan,"ujarnya saat ditemui di kamar jenzah RS Doris Sylvanus Palangkaraya.