Ferdinand Hutahaean Blak-blakan Gak Pernah Survei Prabowo Menang 62 %, Reaksi PKS Hidayat Nur Wahid

Ferdinand Hutahaean Blak-blakan Gak Pernah Survei Prabowo Menang 62 %, Reaksi PKS Hidayat Nur Wahid

Editor: Salomo Tarigan
Tribun Wow/ Kolase
Ferdinand Hutahaean Blak-blakan Gak Pernah Survei Prabowo Menang 62 %, Reaksi PKS Hidayat Nur Wahid 

TRIBUN-MEDAN.COM - Ferdinand Hutahaean Blak-blakan Gak Pernah Survei Prabowo Menang 62 %, Reaksi PKS Hidayat Nur Wahid.

Babak baru politik nasional memanas lagi gara-gara pernyataan Andi Arief. Bagaimana respons Ferdinan Hutahaean dan Hidayat Nur Wahid?

//

Pernyataan Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrat, Andi Arief melalui akun Twitternya soal 'setan gundul' jadi sorotan.

Baca: Sandiaga Uno Bereaksi Ucapan Setan Gundul dari Andi Arief, Ungkap Kelompok Klaim Prabowo Menang 62 %

Andi Arief menyinggung 'setan gundul' dalam kicauannya saat membahas soal suara pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Dalam kicauannya itu, Andi Arief tak menjelaskan secara detail soal 'setan gundul' yang dimaksudnya.

Pada awalnya, Andi Arief membahas tentang adanya kabar bahwa Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menang dengan perolehan 62 persen suara.

Namun, menurut Andi Arief, seiring berjalan waktu muncul suatu kelompok yang ia sebut dengan 'setan gundul'.

"Dalam koalisi adil makmur ada Gerindra, Demokrat, PKS, PAN, Berkarya, dan rakyat. Dalam perjalanannya muncul elemen setan gundul yang tidak rasional, mendominasi dan cilakanya Pak Prabowo mensubordinasikan dirinya. Setan Gundul ini yang memasok kesesatan menang 62 persen," tulis Andi Arief.

Namun, menurut Andi Arief, seiring berjalan waktu muncul suatu kelompok yang ia sebut dengan 'setan gundul'.

"Dalam koalisi adil makmur ada Gerindra, Demokrat, PKS, PAN, Berkarya, dan rakyat. Dalam perjalanannya muncul elemen setan gundul yang tidak rasional, mendominasi dan cilakanya Pak Prabowo mensubordinasikan dirinya. Setan Gundul ini yang memasok kesesatan menang 62 persen," tulis Andi Arief.

Andi Arief lantas menjelaskan bahwa koalisi adil makmur terdiri dari Partai Gerindra, PAN, PKS, Partai Berkarya, dan rakyat.

Namun, menurut Andi Arief, seiring berjalan waktu muncul suatu kelompok yang ia sebu dengan 'setan gundul'.

"Dalam koalisi adil makmur ada Gerindra, Demokrat, PKS, PAN, Berkarya, dan rakyat. Dalam perjalanannya muncul elemen setan gundul yang tidak rasional, mendominasi dan cilakanya Pak Prabowo mensubordinasikan dirinya. Setan Gundul ini yang memasok kesesatan menang 62 persen," tulis Andi Arief.

"Partai Demokrat hanya ingin melanjutkan koalisi dengan Gerindra, PAN, PKS, Berkarya dan Rakyat. jika Pak Prabowo lebih memilih mensubordinasikan koalisi dengan kelompok setan gundul, Partai Demokrat akan memilih jalan sendiri yg tidak hianati rakyat," tambahnya.

Baca: Najwa Shihab Terbaru - Babak Baru Kasus Novel Baswedan, Debat Panjang Sayangkan Sikap Pimpinan KPK

Baca: RATNA SARUMPAET TERKINI - Fahri Hamzah Jadi Saksi di Sidang Ratna Sarumpaet Hari Ini

Kicauan Andi Arief, Minggu (5/6/2019).
Kicauan Andi Arief, Minggu (5/6/2019). (Twitter Andi Arief)

Pernyataan Andi Arief itu lantas mendapat tanggapan dari kader Demokrat, Ferdinand Hutahaean.

Dikutip dari Kompas.com, Ferdinand Hutahaean menjelaskan bahwa partainya tidak pernah membuat survei yang menyatakan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menang 62 persen.

Ferdinand Hutahaean menyebut dalam survei internal memang muncul angka 62 persen.

Namun, kata dia, angka tersebut merupakan jumlah dukungan kader Partai Demokrat yang saat iut ingin berkoalisi dengan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

"Memang 62 persen kader kami menginginkan koalisi dengan Pak Prabowo dan sisanya menginginkan berkoalisi dengan Pak Jokowi," kata Ferdinand saat ditemui di Kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (6/5/2019) seperti dilansir TribunJakarta dari Kompas.com.

Baca: Najwa Shihab Terbaru - Babak Baru Kasus Novel Baswedan, Debat Panjang Sayangkan Sikap Pimpinan KPK

Baca: Sandiaga Uno Bereaksi Ucapan Setan Gundul dari Andi Arief, Ungkap Kelompok Klaim Prabowo Menang 62 %

Lebih lanjut ia mengatakan, survei tersebut dilakukan pada bulan Agustus 2018 lalu.  

Survei tersebut dilakukan guna menentukan sikap politik Partai Demokrat pada Pilpres 2019.

Hasilnya, 62 persen kader Partai Demokrat ingin merapat ke Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Kepala Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean saat ditemui awak media sebelum meninggalkan Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Sabtu (13/4/2019).
Kepala Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean saat ditemui awak media sebelum meninggalkan Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Sabtu (13/4/2019). (TRIBUNJAKARTA.COM/DIONSIUS ARYA BIMA SUCI)

Hal itu lah yang mendasari dukungan Partai Demokrat kepada pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

"Itu faktanya, bukan angka survei seolah-olah Pak Prabowo akan menang 62 persen. Itu harus diluruskan," ucap Ferdinand Hutahaean.

Mengenai adanya pernyataan 'setan gundul', Ferdinand Hutahaean mengaku telah berkomunikasi dengan Andi Arief.

Kepada Ferdinand Hutahaean, Andi Arief pun menyebut bahwa sangat tidak mungkin Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menang di angka 62 persen.

"Logikanya kalau Pak Prabowo kalah di beberapa provinsi di Jawa, Jogja, Jateng dan Jatim, saya belum tahu pastinya tapi infonya seperti itu, maka akan sangat tidak mungkin Pak Prabowo menang di angka 62 persen," terang Ferdinand Hutahaean.

"Karena 2009 SBY menang di Jawa saja hanya 60 persen. Menurut Andi Arief logikanya tidak masuk," sambungnya.

Baca: Najwa Shihab Terbaru - Babak Baru Kasus Novel Baswedan, Debat Panjang Sayangkan Sikap Pimpinan KPK

Baca: Unggahan Artis Cantik Manohara Usai Dikabarkan Gak Lolos Jadi Anggota DPR, Banjir Pujian Netizen

Sebelumnya, Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid meminta Andi Arief menjelaskan soal kelompok tertentu yang disebut memberikan informasi sesat ke calon presiden nomor urut 02.

"Nah yang jadi masalah koalisi setan gundul itu koalisi yang mana? Kita gak tahu, beliau (Andi Arief) yang harusnya menjelaskan," ujar Hidayat saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (6/5/2019).

Menurut Hidayat, survei internal Demokrat justru pernah menyebut perolehan suara pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mencapai 62 persen.

"Tentang 62 persen itu juga publik sudah membaca bahwa di internal Demokrat l, survei mereka menyebutkan bahwa Prabowo menang dengan 62 persen. Nah bagaimana itu?" ujar Hidayat saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (6/5/2019).

Hidayat Nur Wahid
Hidayat Nur Wahid (YouTube)

"Jadi justru publik mendapatkan bacaan berita beberapa hari lalu bahwa survei internal Demokrat, Prabowo menang 62 persen," ucapnya.

Hidayat Nur Wahid berharap Andi Arief menjelaskan secara spesifik mengenai kelompok tertentu yang disebutnya sebagai 'setan gundul'.

Di sisi lain, Hidayat menilai persoalan angka klaim kemenangan sebesar 62 persen itu dibicarakan di internal koalisi.

Dengan begitu, angka 62 persen dapat diklarifikasi penghitungannya.

"Menurut saya sekali lagi dalam konteks berkoalisi lebih arif kalau kemudian masalah-masalah yang kontroversial itu selesaikan di dalam," kata Hidayat.

"Klarifikasi ke dalam, pasti sesungguhnya permasalahannya dari mana angka 62 persen dan sebagainya. Supaya kemudian ketika tampil di publik itu yang dihadirkan adalah sesuatu yang solutif dan tidak menambah polemik," ucap politisi dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu.

(*)

 Baca: Najwa Shihab Terbaru - Babak Baru Kasus Novel Baswedan, Debat Panjang Sayangkan Sikap Pimpinan KPK

Baca: Unggahan Artis Cantik Manohara Usai Dikabarkan Gak Lolos Jadi Anggota DPR, Banjir Pujian Netizen

Baca: Sandiaga Uno Bereaksi Ucapan Setan Gundul dari Andi Arief, Ungkap Kelompok Klaim Prabowo Menang 62 %

Ferdinand Hutahaean Blak-blakan Gak Pernah Survei Prabowo Menang 62 %, Reaksi PKS Hidayat Nur Wahid

TAUTAN ASAL TRIBUN JAKARTA 

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved