Jalan Rusak, Pengendara Harus Bermanuver agar tak Celaka
Warga Kota Pematang Siantar yang bertugas di Sidikalang ini heran, jalan itu tak kunjung diperbaiki, walau sudah lama.
TRIBUN-MEDAN.COM, DAIRI - Kondisi ruas jalan mulai dari perbatasan Kecamatan Merek, Kabupaten Karo - Kecamatan Sumbul, Kabupaten Dairi hingga Sidikalang kupak-kapik dan bergelombang.
Kerusakan, berupa lubang besar, ambles, dan patah, ini nyaris terjadi sepanjang jalan raya tersebut. Pengguna jalan sungguh mengeluhkan kondisi ini.
Apabila terpaksa melintasi lubang atau patahan, pengendara mobil atau sepeda motor terpaksa memperlambat laju dan bermanuver ekstra hati-hati untuk menghindar.
Jika keteteran alias tak sadar, yang biasanya terjadi saat malam hari atau saat pengendara akan menyalip kendaraan besar di depannya, pengendara mau tak mau merelakan roda kendaraanya masuk lubang atau menghantam patahan/lekukan jalan.
Satu di antara pengguna jalan, Eko mengaku kesal dengan kondisi itu. Warga Kota Pematang Siantar yang bertugas di Sidikalang ini heran, jalan itu tak kunjung diperbaiki, walau sudah lama.
"Itu sudah lama terjadi. Aku setiap akhir pekan lewat jalan ini, makanya tahu. Sudah bertahun-tahun. Ini kan jalinsum (jalan lintas sumatera), dilintasi sama kendaraan besar," ujar Eko yang ditemui Tribun Medan di salah satu rest area di dekat perbatasan tersebut, Kamis (9/5/2019).
Seorang pengendara lain, Putri, juga mengatakan hal hampir senada. Ia menambahkan, jalan yang berlubang sangat membahayakan apabila hujan.
Apalagi saat malam, kondisi jalan raya minim penerangan.
"Bahaya kalau hujan. Bisa tergelincir, lalu masuk lubang," katanya.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Dairi, Lasma Duma L br Tobing mengatakan, ruas jalan dimaksud berstatus jalan nasional, sehingga kewajiban memperbaiki ada di instansi Kementerian Pekerjaan Umum.
Dikatakannya, pihaknya awal Mei 2019 kemarin sudah kembali mengusulkan preservasi dan pelebaran ruas jalan nasional di Dairi.
Usulan pertama, yakni ruas jalan mulai dari Panji, Sidikalang sampai perbatasan Kabupaten Dairi - Kabupaten Toba Samosir sepanjang 29,7 km.
Kedua, ruas jalan mulai dari Simpang Tiga Sitinjo sampai perbatasan Kabupaten Dairi - Kabupaten Karo (meliputi Lae Pondom) sepanjang 20 km.
"Usulan dua ruas jalan ini nilainya kurang lebih Rp198,8 M. Sebetulnya, tiap tahun kita mengusulkan. Tahun 2018 kemarin kita juga mengusulkan dua jalan ini bersamaan dengan pembangunan Jembatan Lau Renun, Sitinjo. Namun, hanya Jembatan Lau Renun yang disetujui," ujar Lasma mengakhiri.
(cr16/tribun-medan.com)
Pengendara Harus Bermanuver agar tak Celaka
jalan rusak
tribunmedan
Tribunmedan.com
Kabupaten Dairi
KONDISI Artis Nia Ramadhani di Amerika Alami Penyakit Serius pada Mata, Tangan pun Sakit Digerakkan |
![]() |
---|
Siantar Geger, Istri Mantan Sekda Tewas di Gudang Rumah, Diduga Korban Perampokan |
![]() |
---|
Momen Mengejutkan Wanita Pengunjung Supermarket Lepas Celana Dalam depan Umum Lalu Dijadikan Masker |
![]() |
---|
Dua Besanan Duel Pakai Parang Gara-gara Cucu Pertama Lahir, Satu Terkapar, Ternyata Ini Penyebabnya |
![]() |
---|
Negara Ini Diambang Kepunahan karena Rakyatnya Enggan Menikah dan Malah Lebih Pilih Mengakhiri Hidup |
![]() |
---|