News Video
Driver Ojol Rebut Kursi DPRD Medan, Kisahnya Buat Haru karena Ibunda Wafat setelah Memberkati. .
Erwin Siahaan, seorang pengemudi ojek online ini berhasil meraih satu kursi DPRD Medan
Erwin mengatakan, awalnya keluarganya tak setuju dengan keputusannya memakai uang tersebut untuk biaya kampanye. Ia kerpa mendapatkan penolakan dan kata-kata sinis dari para saudaranya.
"Namun setelah kemenangan ini, saya kira para saudara saya mengerti tentang langkah yang saya lakukan," tuturnya.
Pria berdarah batak itu, mengaku tak memiliki pola khusus dalam berkampanye. Hanya ia acapkali berkampanye sambil menjalankan aktivitasnya, sehari-hari sebagai pengemudi ojol.
"Aku sengaja berkeliling di dapilku mencari sewa, mengobrol,menyalami mereka dan membagi brosur serta kartu nama;" katanya.
Sepulang narik, menurut Erwin ia juga kerap datang ke tempat-tempat keramaian seperti kedai kopi, partangiangan (acara doa) dan juga pertemuan marga-marga batak.
Erwin menuturkan tak selamanya ia mendapatkan sambutan yang baik dari orang- orang. Pernah suatu hari, Erwin memberikan kartu nama kepada rekannya sesama pengemudi ojol.
"Kartu nama saya dirobek-robek, dia mengatakan yang bukan-bukan tentang partai saya dan Calon Presiden pilihan kami. Saya hanya bisa tersenyum,tanpa meladeninya," katanya.
Mintai Warga Rp 5 Juta untuk Pengurusan SK Tanah, Kadus Desa Pematang Sei Baru di OTT, Kades Ditahan
Tips Beli Mobil Bekas buat Dipakai Mudik Lebaran, Jangan Hanya Melihat Odometer
Tak sampai di situ, Erwin mengatakan ia pernah nekad untuk masuk ke dalam sebuah acara adat, walaupun ia tidak diundang dari si empunya acara.
"Ada acara marga, namun bukan acara margaku namun aku memberanikan diri saja. Aku masuk, meminta waktu untuk bersosialisasi. Ternyata mereka menerima dan salut dengan keberanianku," katanya.
Erwin menuturkan, ia kerap berkampanye sembari memberikan pendidikan politik kepada masyarakat.
"Untuk generasi muda aku sering bertukar pikiran, sharing tentang hakikat politik, pembagian kekuasaan di dalam negara dan lainnya," tambahnya.
Ia berharap langkahnya menjadi anggota parlemen, dapat membantah anggapan bahwa kursi wakil rakyat itu tidak hanya untuk orang berduit.
"Bila kita teguh dan berkomitmen. Yakinlah bahwa kesungguhan itu akan membuahkan hasil," katanya.
Ke depan ia bertekad mengawal proyek infrastruktur pemerintah terutama di desanya. Ia menilai wilayah tempat tinggalnya sangat kontras dengan perumahan elit yang ada di sebelahnya.
"Jalanan kami sangat rusak saya banyak mendengar keluhan dari warga. Saya mau menggagas untuk perbaikan jalan ini," katanya.