Memilah Fakta dan Mitos Kematian saat Ramadan, Begini Penjelasan Ustazah Adilla

Adilla mengatakan meninggal dalam kondisi sedang beramal soleh, termasuk husnul khotimah.

TRIBUN MEDAN/HO
Ustadzah Adilla Putri Hafzi. Ardilla selain memenangkan beberapa kompetisi, seharinya sibuk berdakwah di dalam dan luar kota, serta mengajar. 

TRIBUN-MEDAN.com - Kematian seorang manusia di bulan suci Ramadan, menjadi perbincangan hangat belakangan ini.

Banyak mitos-mitos yang berkembang, apa bila seseorang meninggal di bulan ramadan ia akan Husnul Khatimah, ada juga yang berpendapat bahwa jika seorang muslim meninggal di bulan Ramadan maka ia akan terhindar dari siksa kubur.

Cindy F Lestari (28 tahun) seorang pekerja di Medan mengatakan sepengetahuannya, seorang muslim akan terhindar dari siksa kubur saat meninggal dibulan Ramadhan.

"Sepengetahuanku ya begitu, itu aku dapat dari membaca beberapa artikel, namun sebagian besar artikel menuliskan kalau yang bebas dari siksa kubur itu ya orang yang meninggal dalam keadaan berpuasa di bulan Ramadhan," katanya.

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa sebagian besar informasi yang ia ketahui, berasal dari lingkungan sekitar tempat ia berdomisili.

"Kalau sekedar mendengar cerita ya memang banyak yang membenarkan, namun saya pribadi belum mengetahui ada atau nggak hadis yang shahi," katanya.

Ustadzah Adilla Putri Hafzi menjelaskan, Ramadan adalah bulan yang spesial, karena banyak keberkahan didalamnya, di antaranya bulan turunnya Al-Quran, Bulan penuh ampunan dan bulan yg didalamnya ada Lailatul Qadar yaitu malam yg lebih baik dari seribu bulan.

Adilla mengatakan meninggal dalam kondisi sedang beramal soleh, termasuk husnul khotimah. Termasuk salah satunya meninggal ketika sedang menjalankan ibadah puasa.

Lebih lanjut ia menjelaskan dari Hudzaifah Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullahi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan tentang orang yang meninggal dalam kondisi beramal.

"Artinya, dan siapa yang berpuasa dengan ikhlas mengharap wajah Allah, dan dia akhiri hidupnya dengan puasa ini, maka dia masuk surga," tuturnya.

Meski demikian ia menegaskan belum tentu semua yang meninggal di bulan Ramadhan, pasti akan Husnul khatimah, Beda antara meninggal di bulan ramadhan dengan meninggal ketika sedang puasa.

"Kalau meninggal ketika puasa Insyaa Allah Husnul khatimah. Kalau meninggal di Ramadhan tapi tidak berpuasa dengan alasan yg tidak syar'i maka belum tentu untuknya Husnul khatimah. Melihat juga kepada ibadah terakhir yang ia kerjakan," tuturnya.

Ustazah peraih TOP 4 Akademi Sahur Asia (AKSI Asia) ini menceritakan bahwa dulu Mekah dihuni orang musyrikin. Ketika mereka tinggal di sana, bukan berarti mereka menjadi lebih suci. Dan ketika mati menjadi husnul khotimah.

"Yang meninggal di bulan ramadhan, tidak semuanya orang baik. Ada juga orang jahat yang meninggal di bulan berkah ini. Meskipun demikian, kita tidak menyebut, dia meninggal dengan baik," katanya.

Berbicara mengenai tanda seorang Muslim yang meninggal dalam keadaan husnul khatimah, Ustadzah peraih Juara 2 Akademi Sahur Indonesia (AKSI) Indosiar 2016 itu juga mengatakan ada beberapa tanda seorang Muslim meninggal dunia dalam keadaan husnul khatimah.

"Di antaranya wafat saat hari atau malam Jumat. Keutamaan mati di hari Jumat ditegaskan oleh beberapa hadits Nabi, di antaranya hadits riwayat Imam al-Tirmidzi yang bunyinya 'Tidaklah seorang Muslim mati di hari atau malam Jumat, kecuali Allah menjaganya dari fitnah kubur' (HR. al-Tirmidzi)," katanya.

"Namun bukan berarti setiap yang meninggal di hari jumat itu sudah pasti masuk surga ya. Kembali lagi bagaimana ibadahnya kepada Allah," tambahnya.

Tak Perlu Pusing soal Surga

Ustadzah Adilla Putri Hafzi SH, MH mengatakan hadis tentang kematian di bulan Ramadan tidak ada, namun hadis tentang meninggal ketika puasa ada yaitu HR. Ahmad 23324 dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth

"Siapa yang menyatakan Laa ilaaha illallah ikhlas mengharap wajah Allah, dan dia akhiri hidupnya dengan ikrar ini, maka dia masuk surga.

Ia juga mengatakan Mitos tentang kematian di Bulan Ramadan itu bisa jadi karena adanya harapan mereka terhadap keberkahan Ramadhan.

"Namun tetap saja itu tidak akan berlaku serta merta begitu saja tanpa melihat kepada amal. Lagi pula yang menyebabkan manusia masuk surga bukanlah karena amal sholih yang kita lakukan. Melainkan karena Rahmat Allah SWT, jadi tidak ada jaminan baku meninggal di Ramadhan akan masuk surga, dan sebagainya," katanya.

Ia menjelaskan bahwa meninggal saat Ramadan akan menjadi Husnul khatimah jika ia sedang berpuasa, dan tidak dalam keadaan maksiat kepada Allah, sesuai dengan hadis.

Sementara waktu meninggal tidak akan membuat seseorang menjadi mulia. Hanya amal yang bisa memuliakan seseorang.

"Bagi kita yang masih hidup, perbanyak lah amal sholih dan raih lah ridho Allah. Karena jika Allah ridho kepada kita, maka surga akan Allah beri sebagai hadiah (reward) untuk kita baik meninggal di Ramadan atau tidak. Yang pasti, kematian itu akan datang. Entak besok, lusa, atau jangan jangan 1 menit lagi.

Tidak perlu memusingkan apakah org yg meninggal di Ramadan akan masuk surga atau tidak. Yang pasti kalau amal sholih dijalani, ridho Allah yang di cari, maka Insyallah surga menanti," pungkasnya.

(cr21/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved