Unggah Video Adu Domba TNI dan Polri, Iwan AS Dibekuk, Sebut 22 Mei Pengumuman Pilpres Ultah PKI
Saat bangun, IAS sudah tidak ada. “Bapak sudah ke Polres. Saya tidak tahu jam berapa berangkatnya,” katanya kepada Kompas.com.
Unggah Video Adu Domba TNI dan Polri, Iwan AS Dibekuk, Sebut 22 Mei Pengumuman Pilpres Ultah PKI
TRIBUN-MEDAN.COM - Kepolisian Resor Cirebon bersama Tim Resmob Ditreskrimum Polda Jabar menangkap pria berinisial Iwan Adi Sucipto/IAS (49) di rumahnya di Kelurahan Watubelah, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon, Senin dini hari (13/5/2019).
Kapolres Cirebon AKBP Suhermanto mengatakan, tim gabungan langsung menangkap IAS yang sedang berada di rumah tanpa perlawanan.
“(Pukul) 01.30 WIB anggota kami bersama tim Resmob Ditreskrimum Polda Jabar telah menangkap seseorang yang telah membuat video dan memviralkan yang bermuatan ujaran kebencian dan provokatif.
Pelaku kami amankan di Kelurahan Watubelah, Kecamatan Sumber,” kata Suhermanto.
Pelaku kemudian bersama kerabat dan kuasa hukumnya dibawa ke Mapolres Cirebon.
Suhermanto mengatakan, pihaknya mendalami motivasi IAS membuat dan menyebarkan video yang cenderung mengadu domba TNI dan Polri.
"Tentu saja kami akan melakukan pemeriksan secara intensif, motivasi dan tujuan dari pembuatan video tersebut,” kata Suhermanto.
Video berdurasi 01.57 detik yang berisi rekaman IAS tersebar luas di media sosial.
Video tersebut diposting ulang sejumlah warganet dan menjadi viral.
Berdasarkan data yang didapat polisi, IAS mengunggah video provokatif itu pada Minggu (12/5/2019).
Lalu Senin malam, tim langsung bergerak dan menangkap pelaku.

Suhermanto menilai, konten video tersebut sangat berbahaya lantaran provokatif dan hendak mengadu domba TNI dan Polri.
Selain konten video provokatif, lanjut Suhermanto, pelaku juga diduga menyebarkan berita bohong bahwa pada 22 Mei mendatang adalah hari ulang tahun PKI.
22 Mei adalah pengumuman hasil Pilpres 2019 oleh KPU.
Informasi terbaru polisi telah menetapkan IAS (49) sebagai tersangka.
Kapolres Cirebon menyampaikan, usai ditangkap pada Senin (13/5/2019) dini hari, polisi langsung melakukan pemeriksaan.
Hingga sekitar pukul 12.00 WIB, tim penyidik sudah memeriksa IAS sekitar enam jam.
“Sejak setelah subuh tadi, hingga saat ini masih dalam pemeriksaan.
Kami akan terus dalami secara intensif, terkait motivasi dan tujuan yang bersangkutan,” kata Suhermanto.
Kepada Kompas.com, Suhermanto menjelaskan tim Mabes Polri serta Polda Jawa Barat sedang dalam perjalanan menuju Cirebon dan dijadwalkan tiba pada Senin malam.
Kata Suhermanto, rencananya kasus tersebut akan dilimpahkan ke Polda Jawa Barat.
“Kami masih menunggu. Nanti kami kabarkan,” pungkasnya.
Suhermanto mengakui video viral IAS (49) bermuatan provokasi adu dompa TNI-Polri memiliki kaitan dengan Pemilu 2019.
Dia melakukan ajakan kepada masyarakat untuk berangkat aksi 22 Mei mendatang.
“Tentu saja ada hubungannya dengan pemilu 2019. Dia (IAS) mengajak masyarakat untuk datang ke Jakarta pada tanggal 22 Mei mendatang,” katanya.
“Haqul yakin seluruh keluarga saya TNI siap, tatkala ada korban, maka TNI akan tempur dengan Polri.
Jangan main-main. Tidak semuanya mengikuti Panglima...” ujar Iwan di video berdurasi 1 menit 58 detik tersebut.
Pria yang pernah meraih penghargaan usai mengungkap 1,3 ton ganja di Jakarta Barat 2018 lalu, menghimbau agar warga tidak mudah terprovokasi dengan melakukan tindakan-tindakan inkonstitusional.
“Kami mengajak seluruh elemen masyarakat untuk saling menyejukan sampai dengan nanti pengumuman KPU tanggal 22 Mei. Jangan sampai ada berita-berita provokatif yang mengajak masyarakat melakukan aksi-aksi inkonstitusional,” katanya.
Tersangka IAS diancam Pasal 45 A ayat 2 Junto Pasal 28 Ayat 2 UU RI Nomor 19 Tahun 2016 tentang perubahan atas UU RI 11 tahun 2008 tentang ITE, dan atau pasal 14 dan atau asal 15 UU RI nomor 1 tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana dengan ancaman hukuman 6 tahun penjara dan denda 500 juta.
Kompas.com berusaha memverifikasi langsung ke lokasi penangkapan IAS Senin dini hari.
Y, putra pertama IAS mengaku tidak mengetahui jam berapa ayahnya ditangkap.
Dia terakhir melihat IAS sedang bersama beberapa orang lain pada pukul 01.00 WIB.
Saat bangun, IAS sudah tidak ada.
“Bapak sudah ke Polres. Saya tidak tahu jam berapa berangkatnya,” katanya kepada Kompas.com.
Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen Sisriadi menegaskan, TNI- Polri sangat solid.
Oleh sebab itu tidak akan mudah dibenturkan oleh pihak tak bertanggung jawab.
“TNI-Polri saat ini sangat solid. Jadi tidak akan mudah dibenturkan oleh orang atau kelompok yang tidak bertanggung jawab,” ujar Sisriadi kepada Kompas.com, Senin (13/5/2019).
Sisriadi melanjutkan, TNI tidak akan mengintervensi langsung pria di dalam video tersebut.
TNI menyerahkan perkara tersebut sepenuhnya ke aparat kepolisian.
“Orang di dalam klips (video) itu sudah ditangani aparat.
Kalau informasi itu benar, tindak lanjut penanganannya ditanyakan saja ke Mabes Polri,” ujar Sisriadi.
Artikel ini dikompilasi dari Kompas.com dengan judul "Polisi Cirebon Tangkap Pria Pembuat Video yang Adu Domba TNI-Polri", "Pria Pembuat Video yang Adu Domba TNI-Polri, Ditetapkan sebagai Tersangka"
Penulis : Kontributor Kompas TV Cirebon, Muhamad Syahri Romdhon