Daya Juang Tinggi, Kevin Pasaribu Peroleh Skor 398 hingga Lulus di National University Of Singapore
Alfed Silalahi membenarkan nilai tertinggi itu dicapai oleh Samuel Kevin Pasaribu (17), Siswa SMA Unggul Dell Sitoluama
Penulis: Arjuna Bakkara |
TRIBUN-MEDAN.COM, BALIGE - Kabupaten Tobasa menjadi daerah yang mendapatkan peringkat teratas atau pertama untuk hasil UNBK tingkat SMA tahun pelajaran 2018/2019 dengan nilai rata-rata 53,94.
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara untuk Tobasa, Alfed Silalahi membenarkan nilai tertinggi itu dicapai oleh Samuel Kevin Pasaribu (17), Siswa SMA Unggul Dell Sitoluama, Laguboti Toba Samosir.
“Iya benar, siswa tersebut namanya Samuel Kevin Pasaribu dengan asal sekolah SMA Unggul Dell Sitoluama, Laguboti Toba Samosir,” ujarnya di Balige, Selasa (14/5/2019).
Selain Samuel Kevin Pasaribu, ada sembilan siswa dan siswi lainya yang turut memperoleh nilai tertinggi hasil UN tahun pelajaran 2018 dan 2019.
Kevin kelahiran Sidikalang 10 November 2001 ini memperoleh nilai 398.
Nilai UNBK yang dicapainya, untuk Matematika, Bahasa Inggris dan Kimia selurunya dapat nilai 100. Sedangkan nilai Bahasa Indonesianya 98.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Akademik SMA Unggul Dell Sitoluama, Laguboti Toba Samosir Paian Hot Sitanggan mengatakan, Kevin belajar tekun serta memiliki daya juang yang tinggi.
“Ya, kesehariannya Samuel kevin ini belajarnya tekun. Dia anak pendeta, terus dia sangat rajin serta punya daya juang,” ujarnya.
Menurut Paian Hot, siswanya Kevin bahkan sudah lulus di National University Of Singapore (NUS).
Kevin merupakan anak Pendeta Mangiring Pasaribu di Sidikkalang dan ibunya seorang perawat di RSUD Sidikalang.
Kata Paian Hot, adapun kiat yang mereka terapkan memang sejak awal masuk asrama, daya juang selalu ditanamkan dalam jiwa siswa-siswi sekolah tersebut. Anak-anak selalu dibekali sikap yang baik dan ketekunan belajar agar kelak mencapai kesuksesan di kemudian hari.
Selain itu, manajemen waktu untuk belajar juga menjadi hal yang utama diterapkan, agar siswa dan siswi dapat belajar seefisien mungkin. Guru-guru memang menerapkan belajar mandiri, sehingga peserta didik terbiasa menempah diri.
“Mereka hanya pagi hari memang kita ajaran kesadaran belajar,” tuturnya.
Adapun bidang studi yang paling diunggulkan Kevin kata Paian Hot yakni, Biologi. Bahkan, Samuel Kevin pernah memenangkan Olimpiade Biologi Indonesia yang berhasil meraih medali perak pada Internastional Biology Olympiad (IBO) ke-29 Oktober 2018 lalu di Tehran, Iran.
Sri Manalu, guru biologi yang mengajarkan Kevin hingga berhasil bersaing di Kancah Internasional juga mengatakan kiat-kiat yang dilakukan Kevin mencapai impiannya. Katanya, Siswanya memang memiliki niat belajar yang tinggi, meski tanpa dikomando.
“Sebenanrnya, Samuel Kevin ini tanpa disuruh belajar pun dia memiliki semangat belajar yang tinggi. Jadi, sebenanrya guru-gurunya hanya memberi dukungan dan memfasilitasi dia dengan pembimbingan makanya dia bisa sampai ke Internasional,” ucap Sri.
Menurut Sri, Samuel Kevin memang memiliki kesadaran yang tinggi, serta punya mimpi untuk kuliah di luar negeri. Karenanya, jalan satu-satunya yang ditempuh Samuel Kevin memulai dengan mencapai lulus olimpiade hingga tingkat internasional.
Sejak kelas X, kata Sri yang juga guru pembimbingnya itu Samual Kevin telah menentukan tujuannya sesuai impiannya. Hal tersebut dijadikan acuan untuk mempersiapkan diri oleh Kevin dalam mencapai tujuannya.
Samuel Kevin Pasaribu, kepada Tribun mengaku bersyukur mendapatkan nilai tertinggi hingga diterima di National University Of Singapore (NUS). Dia mengaku, tidak pernah mencoba hal yang baru meski harus gagal.
“Belajar tekun saja, terus memanfaatkan apa yang ada di sekitar kita. Misalnya, setiap peluang saya ikuti. Dan tidak malu mencoba hal yang baru,” ucapnya dengan nada ramah.
Dalam proses belajarnya, Samuel mengatakan belajar dari banyak referensi lokal mau pun dari luar negeri. Cara belajarnya, kata Samuel tidak terlalu memporsir setiap hari, namun menggunakan waktu seefektif mungkin.
Kiat lain agar berhasil mencapai tujuannya, disebutnya dirinya belajar melalui internet, artikel, dan tidak monoton pada buku. Alasannya, agar pembelajaran lebih aktif dan gampang diterimanya.
Bidang studi yang paling disukai dan digeluti dirinya menurutnya mata pelajaran biologi dan kimia. Kevin bertubuh gemuk ini bercita-cita menjadi peneliti atau dosen dan lebih menggeluti bidang sains.
Jika berhasil kelak nantinya, Kevin mengaku akan mengabdi untuk kampung halaman dan terkhusus untuk orang-orang terdekatnya.
“Tentu, apa yang bisa saya lakukan maka akan saya lakukan,” ujar siswa yang juga aktif mengajari adik-adik kelasnya di sekolahnya itu.
Semasa bersekolah di SMP N 1 Sidikkalang anak ke dua dari tiga bersadara ini juga sudah pernah mencapai prestasi lainnya.
Kevin pernah juara 2 pada olimpiade yang diselenggarakan Yayasan Sopo Surung Balige.
Cara orang tuanya mendidiknya, kata Kevin hanya dengan berbagai dukungan seperti menyemangati setiap apa yang dia lakukan dalam mencapai cita-citanya.
Kedua orang tuanya juga tidak mengekang, semisal ada kebutuhan yang diperlukan dalam mendukung proses belajarnya.
“Orang tua selalu men-support dan membantu dalam doa juga, terus kalau ada biaya keperlun pelatihan dan beli buku orang tua selalu memenuhi selagi masih bisa,” tuturnya.
(Jun/Tribun-Medan.com)