Whatsapp Terkini, WA Diserang Virus Spyware lewat Missed Call, 1,5 Juta User Diminta Update Aplikasi

Perusahaan itu menyebut: "Teknologi NSO diberi lisensi oleh badan pemerintah yang berwenang untuk tujuan memerangi kejahatan dan teror.

Editor: Tariden Turnip
TribunWow.com/Rusintha Mahayu
Whatsapp Terkini, WA Diserang Virus Spyware lewat Missed Call, 1,5 Juta User Diminta Update Aplikasi 

Whatsapp Terkini, WA Diserang Virus Spyware lewat Missed Call, 1,5 Juta User Diminta Update Aplikasi

TRIBUN-MEDAN.COM - Panggilan tak terjawab (missed call) di WhatsApp saja sudah cukup untuk menginfeksi ponsel pengguna dengan virus pengintai (spyware).

Pengintai canggih itu diduga buatan Israel dapat memasang peranti mata-mata pada ponsel dan gawai lain dengan memanfaatkan kelemahan pada aplikasi WhatsApp.

WhatsApp, yang dimiliki oleh Facebook, mengatakan peretasan menyasar "sejumlah pengguna tertentu" dan dilancarkan oleh "seorang aktor siber yang canggih".

Pembenahan akan dirilis pada Jumat (17/5/2019) mendatang.

Penyerangan itu, menurut laporan Financial Times, dikembangkan sebuah perusahaan keamanan Israel bernama NSO Group.

Grup ini sudah terkenal dengan perangkat lunaknya "Pegasus" yang dapat meretas smartphone dan mengaktifkan mikrofon dan kamera serta mengumpulkan informasi lokasi dan mengirim email dan teks.

Pada Senin (13/5/2019), WhatsApp mendorong 1,5 juta penggunanya untuk memutakhirkan aplikasi sebagai langkah antisipasi.

Serangan peretasan itu sendiri baru ditemukan awal bulan ini.

Celah apa yang digunakan?

Peretas memanfaatkan panggilan suara WhatsApp untuk menjangkau perangkat ponsel seorang target.

Kalaupun panggilan itu tidak direspons, peranti mata-mata akan terpasang dan, sebagaimana dilaporkan FT, panggilan suara itu kerap menghilang dari daftar panggilan pada ponsel.

WhatsApp mengatakan kepada BBC bahwa tim keamanannya adalah pihak pertama yang mengidentifikasi celah tersebut dan berbagi informasi itu kepada sejumlah kelompok pelindung HAM, beberapa perusahaan keamanan tertentu, dan Departemen Kehakiman AS awal bulan ini.

"Serangan itu punya ciri khas sebuah perusahaan swasta yang dilaporkan bekerja sama dengan pemerintah untuk menyampaikan peranti mata-mata yang mengambil alih fungsi-fungsi sistem operasi telepon seluler," sebut WhatsApp dalam catatan untuk para wartawan.

WhatsApp logo

Halaman
12
Sumber: bbc
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved