Whatsapp Terkini, WA Diserang Virus Spyware lewat Missed Call, 1,5 Juta User Diminta Update Aplikasi

Perusahaan itu menyebut: "Teknologi NSO diberi lisensi oleh badan pemerintah yang berwenang untuk tujuan memerangi kejahatan dan teror.

Editor: Tariden Turnip
TribunWow.com/Rusintha Mahayu
Whatsapp Terkini, WA Diserang Virus Spyware lewat Missed Call, 1,5 Juta User Diminta Update Aplikasi 

PA WIRE

Siapa di balik perangkat lunak ini?

NSO Group adalah sebuah perusahaan Israel yang di masa lalu dirujuk sebagai "penjual senjata siber".

Perangkat lunak buatan mereka, Pegasus, punya kemampuan mengumpulkan data sensitif dari gawai milik orang yang menjadi target, termasuk menangkap data melalui mikrofon dan kamera serta mengumpulkan data lokasi.

Perusahaan teknologi NSO Group di Israel
Perusahaan teknologi NSO Group di Israel (facebook)

Dalam pernyataan resmi, perusahaan itu menyebut: "Teknologi NSO diberi lisensi oleh badan pemerintah yang berwenang untuk tujuan memerangi kejahatan dan teror.

"Perusahaan tidak mengoperasikan sistem itu, dan setelah melalui proses lisensi dan seleksi ketat, aparat hukum dan intelijen menentukan bagaimana menggunakan teknologi ini guna mendukubg misi-misi keselamatan publik. Kami menyelidiki setiap tuduhan kredibel mengenai penyalahgunaan dan jika diperlukan, kami mengambil tindakan, termasuk mematikan sistem.

"NSO tidak boleh terlibat dalam pengoperasian atau identifikasi target yang dilakukan teknologinya, yang dioperasikan oleh badan penegakan hukum dan intelijen. NSO tidak bisa dan tidak ingin menggunakan teknologinya secara sepihak untuk menyasar orang atau organisasi manapun."

Siapa yang disasar?
WhatsApp mengatakan terlalu dini untuk mengetahui berapa banyak pengguna yang terdampak oleh celah dalam aplikasi tersebut.

Meski demikian, perusahaan itu menambahkan, pihak-pihak yang diduga terpapar serangan merupakan pihak yang sangat penting.

Amnesty International, yang menyatakan telah menjadi sasaran peranti ciptaan NSO Group pada masa lalu, mengatakan serangan itu adalah salah satu yang dikhawatirkan bakal terwujud.

"Mereka bisa menginfeksi telepon Anda tanpa Anda melakukan tindakan apapun," kata Danna Ingleton, wakil direktur program untuk Amnesty Tech.

Menurutnya, ada banyak bukti bahwa peranti itu dipakai rezim-rezim untuk mengawasi aktivis dan jurnalis ternama.

"Harus ada pertanggungjawaban untuk hal ini. Industri ini tidak bisa terus berlanjut dengan kerahasiaan dan seperti Wild West."

Pada Selasa (14/5/2019), pengadilan di Tel Aviv akan mendengarkan petisi Amnesty International yang menyeru kepada menteri pertahanan Israel untuk mencabut lisensi NSO Group untuk mengekspor produk-produknya.

Artikel ini sudah tayang di bbc news indonesia berjudul: Manfaatkan celah WhatsApp, peretas pasang peranti mata-mata pada ponsel

Sumber: bbc
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved