Dugaan Dokter Cacar Monyet, Hampir Semua Bocah di Desa Cianjur Kena Wabah Virus Kulit
Wabah virus cacar monyet diduga menjangkiti sebagian besar bocah di Desa Negalsari, Kecamatan Cidaun, Cianjur Selatan, Jawa Barat.
“Hingga saat ini belum ada yang mengetahui bahwa di Desa Neglasari sedang dilanda wabah diduga Cacar Monyet,” jelasnya.
Marcel pun berharap ada tindak lanjut dari Dinas Kesehatan Cianjur untuk mengatasi wabah tersebut. “Wabah ini dikawatirkan bisa menyebar hingga ke seluruh Jawa Barat,” tandasnya.
Wartakotalive (Grup Tribun Network) sudah meminta keterangan dari pihak Kementerian Kesehatan.
Namun, baik pesan dan telepon belum mendapatkan balasan dari pihak Kementerian Kesehatan.
Baca: UEFA Rilis 20 Pemain Terbaik di Panggung Prestisius Liga Champions 2019, Liverpool Pasok 6 Pemain
Diketahui, virus cacar monyet mencuat belakangan ini setelah ditemukan terjadi di Singapura.
Cacar monyet adalah penyakit zoonosis virus langka yang terjadi terutama di bagian terpencil Afrika tengah dan barat.
Menurut Kemenkes, masa inkubasi atau interval dari infeksi sampai timbulnya gejala cacar monyet biasanya 6-16 hari, tetapi dapat berkisar dari 5-21 hari. Gejala yang timbul berupa demam, sakit kepala hebat, limfadenopati (pembesaran kelenjar getah bening), nyeri punggung, nyeri otot, dan lemas.
Ruam pada kulit muncul pada wajah kemudian menyebar ke bagian tubuh lainnya. Ruam ini berkembang mulai dari bintik merah seperti cacar (makulopapula), lepuh berisi cairan bening, lepuh berisi nanah, kemudian mengeras. Biasanya diperlukan waktu hingga 3 minggu sampai ruam tersebut menghilang.
Penyakit ini ditularkan dari hewan ke manusia. Bisa ditularkan melalui kontak dengan darah, cairan tubuh, atau lesi kulit atau mukosa hewan yang terinfeksi.
Baca: MAKNA SBY Megawati Berjabat Tangan, Politisi PDI-P: Bantah Isu Dendam Politik & Sakit Hati pada SBY
Infeksi pada manusia telah didokumentasikan melalui penanganan monyet yang terinfeksi, tikus dan tupai, dengan hewan pengerat yang kemungkinan besar merupakan reservoir virus.
Inang utama dari virus cacar monyet adalah tikus Gambia
Masyarakat tidak perlu panik dengan pemberitaan mengenai adanya penyakit Monkeypox yang kemungkinan dapat masuk ke Indonesia.
Meski demikian, masyarakat diimbau untuk senantiasa waspada dan menjaga kebersihan.
''Sampai saat ini belum ditemukan kasus Monkeypox di Indonesia,'' jelas Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dr. Anung Sugihantono, MKes.
Penularan pada manusia, menurut Anung, terjadi karena kontak dengan monyet, tikus gambia dan tupai, atau mengonsumsi daging binatang yang sudah terkontaminasi.