500 Tahun Alami Kekeringan, Makhluk Hidup di Gurun Ini Alami Kepunahan Massal setelah Hujan Turun
500 Tahun Alami Kekeringan, Makhluk Hidup di Gurun Ini Alami Kepunahan Massal setelah Hujan Turun
Namun perubahan iklim di Pasifik menyebabkan hujan sehingga kepunahan massal tak bisa dihindarkan.
Dikutip dari Tree Hugger, peristiwa hujan tahun 2015 dan 2017 bermula karena sejumlah besar awan memasuki Atacama dari Samudera Pasifik setelah musim gugur terjadi.
Model iklim menunjukkan bahwa hujan seperti ini dapat terjadi sekali setiap abad.
Namun kejadian curah hujan dengan intensitas cukup tinggi yang terjadi selama 3 tahun terakhir belum pernah ada setidaknya selama 500 tahun.
Mikroba yang punah diketahui pernah hidup di wilayah itu selama 150 juta tahun terakhir.
Mereka mungkin tak semenarik penguin dan beruang kutub yang biasanya diperjuangkan dalam melawan perubahan iklim.
Namun ilmuwan yang meneliti tentang hal ini merasa bahwa mikroba merupakan tanda peringatan bahaya yang bisa ditangkap dari alam terkait dengan perubahan iklim.
Wilayah dengan kondisi super kering bisa berubah menjadi lahan yang sangat basah sehingga organisme di sana akan tak bisa beradaptasi.
Sebaliknya, perubahan iklim juga bisa membuat wilayah yang biasanya basah akan dilanda kekeringan sehingga migrasi besar-besaran tak bisa dihindari.
#500 Tahun Alami Kekeringan, Makhluk Hidup di Gurun Ini Alami Kepunahan Massal setelah Hujan Turun
Artikel ini telah dimuat di Nakita.id dengan judul Di Wilayah Ini 500 Tahun Kekeringan, Ketika Hujan Turun Malah Mematikan Mahluk Hidup Yang Ada.