Kisah Pilu Danjen Kopassus Pertama Idjon Djanbi, Dilengserkan dan Dikubur Tanpa Tembakan Salvo

Korps Baret Merah atau Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI Angkatan Darat menyisakan cerita pilu bagi komandan pertama satuan elite tersebut.

Editor: Juang Naibaho
Kolase Kopassus.mil.id dan Tribunnews
Komandan Kopassus pertama Idjon Djanbi 

Tidak lama, Idjon dipromosikan menjadi kapten dengan jabatan Pelatih Kepala. Dalam kurun 1947-1949, sekolah yang dipimpinnya terus mencetak penerjun militer.

Tahun 1949, Idjon memutuskan keluar dari dunia militer dan memilih menetap di Indonesia sebagai warga sipil.

Ia menetap di sebuah lahan pertanian di daerah Lembang, Bandung. Sejak itu, Visser dikenal dengan Mochammad Idjon Djanbi.

Suatu hari di tahun 1951, rumah Idjon Djanbi kedatangan seorang perwira muda. Si tamu memperkenalkan diri sebagai Letnan Dua Aloysius Sugianto dari Markas Besar Angkatan Darat (MBAD).

Dalam pertemuan itu, Idjon Djanbi diminta sebagai pelatih tunggal untuk melatih komando di pendidikan CIC II (Combat Inteligen Course) Cilendek, Bogor.

Tidak mudah membujuknya, sebab ia sudah hidup tenang di pedesaan sebagai petani bunga. Letda Sugianto tak kurang akal, dirinya sampai harus bermalam dua hari di situ.

Usaha yang tak sia-sia karena akhirnya Idjon Djanbi bersedia sebagai pengajar sipil selama masa pendidikan tiga bulan. Usai pendidikan CIC II, Idjon Djanbi kembali menekuni profesi sebelumnya.

Baca: OBAT PALSU Disalurkan ke Apotek-apotek, Bareskrim Polri Gerebek Pabrik Obat Palsu, 7 Orang Diamankan

Tanggal 2 November 1951, Kolonel Kawilarang mendapat tugas baru menjadi Panglima Tentara & Teritorium III/Siliwangi, Jawa Barat. Kawilarang ingin mewujudkan cita-cita rekan seperjuangannya Letkol Slamet Rijadi untuk membentuk pasukan berkualifikasi komando.

Akhirnya Kawilarang memperoleh informasi soal Idjon Djanbi. Ia lalu memanggil mantan ajudannya, Letda Sugiyanto yang sudah pernah dididik Idjon Djanbi.

Terhitung 1 April 1952, atas keputusan Menteri Pertahanan Sri Sultan Hamengkubuwono IX, memutuskan bahwa Idjon Djanbi diangkat menjadi mayor infanteri TNI AD dengan NRP 17665.

Lalu ia lapor diri kepada Kolonel Kawilarang selaku Panglima Komando Tentara & Terirorium III/Siliwangi untuk menerima tugas. Mayor (Inf) Idjon Djanbi segera melatih kader perwira dan bintara untuk membentuk pasukan khusus.

Tanggal 16 April 1952 dibentuklah pasukan khusus dengan nama Kesatuan Komando Teritorium Tentara III/Siliwangi disingkat Kesko III di bawah komando Mayor Inf Idjon Djanbi. Inilah tanggal yang dijadikan hari jadi Kopassus hingga saat ini.(*)

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Nasib Miris Danjen Kopassus Ke-1 Idjon Djanbi, Jabatan Dilucuti & Dimakamkan Tanpa Upacara Militer

Sumber: Surya
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved