Mengulik Pasar Beruang Medan yang Terkenal dengan Makanan Tradisionalnya

TRIBUN-MEDAN.com - Pasar Beruang atau sering disebut masyarakat Medan pajak Beruang. Pajak Beruang terletak di Jalan HOS Cokroaminoto Nomor 109, Kelurahan Pandau Hulu I, Kecamatan Medan Perjuangan, Kota Medan, hari Selasa (30/7/2019).

Pajak Beruang merupakan pasar tradisional yang terkenal dengan kuliner tradisonal paginya.

Karena, dari pintu masuk Pasar Beruang para pengunjung sudah diperlihatkan pedagang-pedagang makanan tradisional.

Pedagang tersebut seperti, Pedagang Nasi Gurih, Bakmie, Nasi Sayur, aneka kue tradisional, serta makanan tradisional yang legendaris. Tak hanya makanannya saja Yasudah legendaris, tetapi sebagian para pedagang kuliner tersebut legendaris.

Sebab, Pedagang-pedagang tersebut yang ada di Pajak Beruang merupakan generasi kedua dan ketiga. Wajar saja seperti itu, karena Pajak Beruang Medan sudah ada semenjak kurang lebih 1950-an.

Pajak Beruang diberinama Beruang, karena dahulu nama Jalannya Beruang. Kemudian, hampir rata-rata di Pajak Beruang ini harga-harga seperti bahan pokok, makanan dan lainnya dinilai cukup mahal.

Hal ini dikarenakan Pajak Beruang menjual kualitas barang yang berkualitas, baik itu menjual sayur-mayur, ikan laut dan sungai, daging ayam, sapi dan babi, bahan-bahan pokok, serta keperluan sehari-hari, seprti ember, pakaian, celana dan kulinernya.

Walaupun mahal dijual seperti kuliner tetapi rasanya lezat dan nikmat serta tanpa penyedap. Kemudian, kuliner tradisional yang jarang ditemukan pajak lain, namun di Pajak Beruang bisa ditemukan.

Contohnya aneka kue tradisional seperti, kue lemet, kue keladi, kue bugis, bolu ceres, kue kemplang, kue lumpang, kue lapet, pukis, serta lainnya. Aneka kue ini dijual dari mulai harga Rp 3000 sampai harga Rp 7000. Para pedagang kue di Pajak Beruang biasanya menggunakan stand berbentuk tenda kayu dan meja sebagai tempat aneka kue yang digelar menggunakan tampa.

Tak hanya itu saja, pedagang nasi gurih dan pedagang nasi sayur juga begitu. Nasi sayur ini sungguh ramai peminatnya, begitu juga nasi gurih. Nasi sayur dan nasi gurih di Pajak Beruang ini ada yang halal dan non halal.

Untuk yang non halal nasi sayur dan gurih dibandrol dari harga Rp 15 ribuan sampai Rp 28 ribuan. Begitu juga dengan harga masih gurih dan nasi sayur yang halal. Tak hanya kuliner itu saja, ternyata masih ada kuliner yang unik dan khas Medan. Seperti Kue Apem Manis yang dimasak pakai alat kuali kecil dan tungku berisi arang (bara api).

Kue Apem Manis ini sangat banyak peminatnya dan laris. Harganya hanya dari Rp 2000 untuk original dan Rp 3500 untuk Apem cokelat perbiji. Apabila perbungkus untuk original harganya Rp 15 ribuan sementara kalau yang rasa cokelat Rp 20 ribuan.

Kemudian, kuliner seperti Karih Bebek Bihunnya juga tak kala legendaris dan terkenalnya di Pajak Beruang ini. Konon hampir sebagian kebanyakan yang berkunjung ke Pajak beruang hanya ingin mencicipi menu sarapan pagi. Seperti Nasi gurih, Bihun Karih Bebek, dan Aneka Kue Tradisonal.

Selanjutnya, Kebanyakan pengunjung di Pajak Beruang ini setiap harinya merupakan orang-orang Tionghoa Kota Medan. Kwmudian, Pajak Beruang ini setiap hari beroperasional pada pukul 05.30 WIB sampai pukul 12.00 WIB.

Nah, kalau sudah memasuki pukul 07.00 WIB sampai pukul 10.00 WIB arah memasuki Pajak Beruang sangat macet. Karena kebanyakan orang-orang belanja menggunakan kendaraan berupa mobil. Meskipun, luas pajaknya tak terlalu luas namun selalu ramai pengunjung.

Narasumber:

- Xiang-xiang sebagai pedagang aneka kue tradisional Pajak Beruang Medan

-Ipah sebagai penjual Apem Manis di Pajak Beruang Medan


(cr22/Tribun-medan.com)