Polisi Sudah Kantongi Identitas Begal yang Sering Terlihat di Underpass Titikuning/Katamso

"Mohon doanya. Sudah ada identitas yang kami kantongi. Mudah-mudahan kasus ini cepat terungkap," kata Kapolrestabes.

Tribun Medan / M Andimaz Kahfi
Ilustrasi begal. 

TRIBUN-MEDAN.com-Viralnya sebuah video yang diduga aksi kawanan begal di kawasan Underpass Titikuning/Katamso sempat membuat warga resah beberapa waktu lalu.

Dalam rekaman video itu seorang pria dipepet dua pesepeda motor yang berjumlah empat orang.

Ke empat pelaku tersebut diduga merupakan komplotan begal sadis di Kota Medan.

Informasi yang berhasil dihimpun, peristiwa nahas tersebut terjadi di Underpass Titikuning pada Jumat (12/7/2019) lalu.

Pantauan dari rekaman CCTV, komplotan perampok tersebut memepet korban yang sedang menunggangi sepeda motor metik.

Kemudian korban berhenti dan didatangi oleh salah seorang pelaku.

Baca: Begal Ancam Tikam Korban di Jalan Flamboyan Medan, Tertangkap Polisi Patroli

Baca: Begal dan Jambret Dikabarkan Kumpul di Simpang Titipapan, Polisi Tingkatkan Patroli

Baca: Kisah Pilu Pramugari Cantik Lion Air, Menghembuskan Nafas Terakhir saat Berlibur di Kampungnya

Korban sempat melakukan perlawanan, namun karena jumlah komplotan ini lebih banyak, ia pun menghindar menyelamatkan diri.

Korban pun meninggalkan motornya. Tak mau kehilangan momentum, pelaku langsung mengambil sepeda motor milik korban dan membawanya kabur bersama para pelaku lainnya.

Atas aksi tersebut, pihak kepolisian mengaku sudah mengantongi identitas pelaku dan hingga saat ini masih mendalami terkait kasus tersebut.

Demikian disampaikan Kapolrestabes Medan Kombes Dadang Hartanto.

"Untuk kasus begal di Underpass Titi Kuning kami terus melakukan penyelidikan. Dan mohon doanya. Sudah ada identitas yang kami kantongi. Mudah-mudahan kasus ini cepat terungkap,"jelasnya.

Kejahatan jalanan pada bulan Juli 2019 diakui Kapolrestabes Medan mengalami peningkatan.

Diakui Kapolrestabes, tren kejahatan jalanan pada bulan Juli 2019 mengalami peningkatan. Namun, secara keseluruhan pada tahun 2019 angka kejahatan jalanan menurun.

Tapi, beberapa kasus kejahatan yang belakanhan ini terjadi seperti 'becak hantu' dan kasus Curas di beberapa lokasi, dan kasus-kasus lainnya yang terekam CCTV berhasil diungkap.

"Ada beberapa kasus berhasil kami ungkap, seperti kasus-kasus kejahatan yang terekam kamera cctv, becak hantu, curat (pencurian dengan pemberatan), dan sebagainya," ungkapnya.

Untuk itu, sambung Kapolrestabes, pihaknya telah melakukan langkah-langkah sebelum tren kasus kejahatan jalanan ini meningkat.

Langkah yang sudah dilakukan yakni, melakukan razia pada waktu dan tempat-tempat rawan dengan melibatkan seluruh jajaran Polrestabes Medan dibantu personel Dit Sabhara dan Sat Brimob Polda Sumut.

"Hal tersebut terbukti, dari rekan-rekan di Dit Sabhara, melakukan penangkapan terhadap pelaku yang tertangkap tangan membongkar toko. Alhamdulillah pelaku yang telah tertangkap itu diserahkan kepada kami," jelasnya.

Selain kegiatan patroli yang dilakukan petugas, Kapolrestabes Medan Kombes Dadang Hartanto juga mengaku bahwa pihaknya memiliki patroli tertutup.

"Kami juga melakukan patroli tertutup dengan melakukan penyamaran-penyamaran. Kemudian kita melakukan pengungkapan jaringan-jaringan para pelaku kejahatan jalanan ini. Dan hasilnya setelah kita melakukan analisis dan evaluasi (Anev) secara tren angka kejahatan jalanan mulai menurun," pungkasnya. (mft/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved