5 Fakta Kapolsek Dikeroyok di Tengah Jalan oleh Bandar Narkoba dan 20 Anak Buahnya Pakai Sajam
Bandar narkoba di Marindal, Kota Medan, bersama 20 orang anak buahnya nekat melakukan perlawanan terhadap aparat kepolisian.
Penulis: M.Andimaz Kahfi | Editor: Juang Naibaho
5 Fakta Kapolsek Dikeroyok di Tengah Jalan oleh Bandar Narkoba dan 20 Anak Buahnya Pakai Sajam
TRIBUN-MEDAN.com - Bandar narkoba di Marindal, Kota Medan, bersama 20 orang anak buahnya nekat melakukan perlawanan terhadap aparat kepolisian.
Bandar narkoba bernama Anggara itu, bersama 20 orang anak buahnya, mengeroyok Kapolsek Patumbak AKP Ginanjar beserta beberapa orang anak buahnya saat hendak melakukan penangkapan.
AKP Ginanjar dikeroyok di tengah jalan di Marindal. Sebagian dari pelaku pengeroyokn itu menggunakan senjata tajam.
Akibatnya, AKP Ginanjar mengalami luka-luka dan kini dirawat di rumah sakit sejak Kamis (8/8/2019) sore.
Sedangkan Anggara alias Anggi, sang bandar narkoba, akhirnya tewas terkena timah panas petugas.
Berikut fakta tentang bandar narkoba dan 20 anak buahnya keroyok Kapolsek:
1. Penggerebekan
Polisi melakukan kegiatan gerebek kampung narkoba (GKN) di beberapa titik yang menjadi target operasi. Polisi berhasil meringkus tiga orang pengedar sabu. Setelah diinterogasi, diketahui sabu itu bersumber dari orang yang sama, yakni Anggara alias Anggi.
Mendapat informasi itu, Ginanjar beserta anggota lantas melakukan pengembangan dengan mendatangi kediaman Anggi di Jalan Marindal I Pasar IV Gang Keluarga, Kecamatan Patumbak.
Polisi melihat tersangka Anggi sedang duduk di depan rumah. Namun, Anggi tahu petugas akan melakukan penyergapan. Ia bergegas kabur menuju jalan besar.
Ginanjar langsung mengejar dan coba menangkap. "Saya melihat dan menyuruh tersangka berhenti. Hei berhenti kamu," teriak AKP Ginanjar.
Teriakan Ginanjar tak dihiraukan. Anggara terus berusaha kabur. "Hingga akhirnya dia jatuh tersandung batu dan saya tahan dengan cara memiting lehernya, terus saya tarik ke jalan," ujarnya.
Saat keduanya bergelut, datang anak buah Anggara yang ternyata sudah bersiaga. "Kaki tangannya itu menyerang saya, sementara anggota waktu itu masih berada di belakang. Akhirnya saya dikeroyok sama mereka ramai-ramai. Anggota yang berdatangan juga ikut dikeroyok," tutur Ginanjar.
Velakangan diketahui, bahwa pengedar berinisial S yang ditangkap petugas, ternyata adik kandung dari Anggara alias Anggi.
Baca: Hasil Lengkap Liga Inggris-Manchester City Depak Posisi Liverpool, Tottenham Kalahkan Aston Villa
Baca: Jadwal & Link Live Streaming Manchester United vs Chelsea [Live Malam Ini], Prediksi Susunan Pemain
Baca: Reaksi Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Moeldoko soal Taruna Akmil Enzo Disebut Terpapar HTI
2. Sembunyi di Toilet Rumah Tetangga
Satresnarkoba dan Tim Pegasus Polrestabes Medan yang mendapat informasi Kapolsek Patumbak dianiaya bandar narkoba, langsung turun tangan. Tim Polrestabes menyeser tersangka di seputaran kediamannya.
Tak butuh waktu lama, Anggi akhirnya berhasil dibekuk saat berusaha bersembunyi di toilet atau kamar mandi milik seorang warga.
Petugas menemukan barang bukti 5 plastik klip berukuran sedang berisi sabu, 5 plastik klip berukuran kecil berisi sabu, timbangan elektrik ratusan plastik dan uang Rp 300 ribu hasil penjualan narkoba.
3. Ditembak tapi Masih Coba Kabur
Anggi kemudian dibawa untuk dilakukan pengembangan mencari barang bukti lainnya. Setibanya di Jalan Marindal, belakang Pabrik Alumex, tersangka melakukan perlawanan dan berusaha melarikan diri.
"Kita sudah memberikan beberapa kali tembakan peringatan ke udara namun tidak diindahkan. Petugas akhirnya terpaksa melakukan tindakan tegas terukur dengan menembak tersangka," kata Kasat Narkoba Polrestabes Medan AKBP Raphael Sandy Cahya Priambodo.
Bukannya menyerahkan diri, tersangka yang sudah dalam posisi terluka justru melompat ke parit. Tersangka yang sudah tak berdaya kemudian dibawa polisi ke RS Bhayangkara Medan untuk mendapatkan perawatan.
Setelah beberapa jam dirawat tersangka akhirnya tewas
Baca: VIRAL VIDEO Oknum Guru Lecehkan Siswa, Diikat dan Dipaksa Hubungan Intim, Perbuatan tak Senonoh
Baca: Kronologi Pembunuhan di Sampali Percut, Dalianto Gorok Leher, Tusuk 15 Kali Abang Ipar hingga Tewas
4. Seminggu Jual 1 Kg Sabu
Kasat Narkoba Polrestabes Medan AKBP Raphael Sandy Cahya Priambodo mengatakan, Anggara alias Anggi termasuk bandar besar di Kota Medan.
Polisi sendiri sudah sejak lama memasukkan nama Anggara aalias Anggi dalam daftar target operasi (TO).
Sepak terjangnya mengedarkan barang haram pun telah meresahkan warga sekitar kediaman rumahnya, di kawasan Marindal.
Bahkan, Anggi bisa menjual sabu-sabu sebanyak 1 kilogram seminggu.
"Tersangka A sudah lama jadi target operasi. Dia ini lihai, karena dalam seminggu ia bisa menjual setengah sampai satu kilogram sabu," urainya.
5. Kaget Dijenguk Kapolrestabes
Kapolrestabes Medan Kombes Pol Dadang Hartanto meluangkan waktunya untuk melihat kondisi Kapolsek Patumbak AKP Ginanjar yang sedang terbaring di rumah sakit, Sabtu (10/8/2019).
Ginanjar yang sebelumnya dikabarkan dirawat di RS Columbia ternyata telah berpindah ke RS Mitra Medika di Jalan Sisingamangaraja, Kota Medan.
Sekitar pukul 15.25 WIB, Dadang hadir didampingi oleh Kapolsek Medan Kota Kompol Revi Nurvelani, Kapolsek Medan Barat Kompol Choky Sentosa Meliala, dan Kapolsek Medan Area Anjas A Siregar serta anggota jajaran.
Dadang langsung berjalan menuju kamar tempat Ginanjar terbaring untuk mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit tersebut.

Saat Dadang masuk ke dalam ruangan, AKP Ginanjar pun terkejut dan tak menyangka pimpinannya di Kota Medan rela meluangkan waktu untuk melihat kondisinya.
Tampak Ginanjar yang mengenakan kaus berwarna biru dongker dengan tulisan huruf kapital New York City Police Dept (NYPD) serta pergelangan tangan kiri yang menggunakan infus, tersenyum saat disapa oleh Kapolres.
"Jadi sudah berapa hari di sini," kata Kombes Dadang Hartanto bertanya kepada AKP Ginanjar, Sabtu (10/8/2019).
"Mulai dari hari Kamis (8/8/2019) sudah ada dua malam di sini pak," jawab AKP Ginanjar.
"Itu mata enggak apa-apa, tapi biru gitu bagian atas sebelah kiri," tanya balik Kombes Dadang Hartanto.
"Tidak apa-apa Ndan (Komandan, red)," jawab AKP Ginanjar balik.(mak/tribunmedan.com)