TERUNGKAP Briptu Heidar Bongkar 11 Kasus Kriminal KKB dan Pernyataan Sikap KKB Lekagak Telenggen
Bahkan pada 2017, Heidar mendapat kenaikan pangkat luar biasa dalam aksi pembebasan sandera warga Papua dan non-Papua oleh KKB di Tembagapura.
#TERUNGKAP Briptu Heidar Bongkar 11 Kasus Kriminal KKB dan Pernyataan Sikap KKB Lekagak Telenggen
TRIBUN-MEDAN.COM - Kepolisian Republik Indonesia (Polri) kembali berduka setelah salah satu prajuritnya, Briptu Heidar ditemukan gugur di Kabupaten puncak, Papua, pada Senin (12/08/2019) sore.
Almarhum Heidar yang sebelumnya berpangkat Brigadir Satu (Briptu) telah diberikan kenaikan pangkat luar biasa menjadi Brigadir Polisi (Brigpol) Anumerta.
Brigpol Heidar yang merupakan anak tunggal dari pasangan Kaharuddin Nurhaeda lahir di Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan, pada 17 Juli 1995.
Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol AM. Kamal, di Jayapura, Selasa 913/08/2019), menceritakan Heidar mengikuti Pendidikan Bintara Tugas Umum Polri pada 2014 di SPN Jayapura Polda Papua.
Kemudian pada 2015 ia ditempatkan di Polres Lanny Jaya dengan jabatan Bintara Reskrim selama 2 tahun.
Berprestasi hingga dapat kenaikan pangkat luar biasa.
"Selanjutnya pada tahun 2017 bergabung di Dit Reskrimum Polda Papua," katanya.
Kamal menggambarkan sosok Brigpol anumerta Heidar sebagai seorang polisi yang berprestasi karena selama 5 tahun bertugas almarhum berhasil menuntaskan 11 kasus.
Bahkan pada 2017, Heidar mendapat kenaikan pangkat luar biasa dalam aksi pembebasan sandera warga Papua dan non-Papua oleh KKB di Tembagapura.
Pembebasan itu di Kampung Banti, Distrik Tembagapura pada tanggal 11 November 2017.
"Almarhum banyak mendapatkan bintang jasa karena berhasil mengungkap sebanyak 11 kasus kriminal yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal bersenjata (KKB) yang terjadi di wilayah pegunungan tengah Papua," kata Kamal.
Sedangkan akun facebook tnppb menggunggah informasi yang menyebut Kelompok Kriminal bersenjata (KKB) Lekagak Telenggen yang melakukan aksi penembakan terhadap almarhum Heidar.
Disebutkan penembakan almarhum sebagai balasan dari penangkapan dan penembakan rekan mereka Timenggur Telenggen.
Disebutkan juga KKB mengambil pistol almarhum.
Ini postingan lengkap di akun tnppb:
Hari senin 12.08.2019. Jam 10:25, terjadi penembakan dari pihak TPNPB terhadap anggota brimob, pada awalnya kami TPNPB mencurigai briptu heidar adalah anggota brimob sebelumnya tugas di, puncak jaya, mengejar kami dari guragi, sinak, yambi sampai sekarang di sini.
Kami balas atas penangkapan dan pembunuhan anggota TPNPB kami atas nama Timenggur Telenggen maka kami balas dan ambil satu buah pistol, dari kodim, dan polres ilaga telpon saya dan saya sampaikan kami sudah tembak silakan ambil mayat. Oleh admin TPNPBNews Crews.
Catatan: Laporan lengkapnya akan kami sampaikan kemudian. Terimakasih

Kapolda Papua Inspektur Jenderal Rudolf A Rodja melepas jenazah almarhum Brigadir Anumerta Hedar menuju Makassar, Sulawesi Selatan. Jenazah diberangkatkan dari Bandara Mozes Kilangin, Timika, Papua, Selasa (13/8/2019).
Panglima Kodam XVII/ Cendrawasih Mayjen TNI Yosua Pandit Sembiring dan Bupati Puncak Willem Wandik turut hadir dalam upacara pelepasan jenazah secara militer.
Upacara digelar sekitar pukul 12.30 WIT.
Selain itu, pelepasan jenazah juga dihadiri perwakilan Pemerintah Kabupaten Mimika, Kapolres Mimika AKBP Agung Marlianto, Komandam Kodim Mimika Letkol Pio L Nainggolan, serta perwira tinggi di lingkup Polda Papua.
"Almarhum dinaikan pangkatnya satu tingkat, karena gugur dalam tugas," kata Rudolf.
Jenazah almarhum Brigpol Heidar akan dimakamkan di tanah kelahirannya di Desa Siawung, Kecamatan Barru, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan.
Rumah duka almarhum tampak sudah dibanjiri karangan bunga, termasuki dari Kapolri serta beberapa pejabat Polri lainnya.
Kaharuddin, ayah Briptu Heidar, mengaku tidak memiliki firasat apa-apa jika anak sulungnya itu akan pergi begitu cepat.
“Tidak ada firasat apa-apa karena dia itu komunikasinya banyak sama mamanya di Serui.
Terakhir saya komunikasi dua hari sebelum Idul Fitri.
Dia minta didoakan karena akan naik lagi ke Ilaga,” kata Kaharudin, Selasa(13/8/2019).
Suasana Rumah Duka, Keluarga Persiapkan Pemakaman(SUDDIN SYAMSUDDIN)
Kaharuddin pun mengenang sosok anaknya sebagai pribadi yang pendiam, namun juga suka bersosialisasi.
Sementara kelemahannya adalah gampang percaya dengan orang lain.
“Katanya dia dipanggil untuk bertemu dengan salah satu pimpinan KKB di Ilaga.
Namun sepertinya dia dijebak. Ada seseorang yang dikenal memanggil dia dalam perjalanan, tidak tahunya seperti itu akhirnya,” kata dia.
Anggota Polda Papua ini rencananya akan dimakamkan hari ini di Taman Pemakaman Umum SIawung yang berjarak 200 meter dari rumah duka
KRONOLOGI KEJADIAN:
1. Pada tanggal 12 Agustus 2019 pukul 11.30 WIT, telah terjadi Penculikan dan Penyanderaan terhadap Briptu Haedar anggota Brimob dari Satgas Nemangkawi (wilayah Ilaga) BKO Satgas Gakkum Ditreskrim Polda Papua oleh kelompok Jambi Mayu Telenggen.
2. Adapun Kronologis Kejadian :
A). Pkl 11.00 WIT Briptu Haidar mendapat kan telepon dari Jambi Mayu Telenggen untuk meminta Gula dan Kopi, dan Briptu Haidar menyiapkannya.
B). Pada pukul 11.20 WIT Briptu Haidar di temani oleh seniornya Bripka Alfonso Wakum berangkat membawa gula dan kopi ke tempat pertemuan yang sudah di tentukan di ujung Kampung Jerembaga Ilaga.
C). Pada pukul 11.30 WIT Briptu Haidar dan Bripka Alfonso Wakum menggunakan kendaraan motor jenis Trail Kawasaki tiba di tempat pertemuan tersebut.
D). Pada saat tiba di tempat pertemuan Jambi Mayu Telenggen mengajak Briptu Haidar untuk turun lagi ke bawah jalan yang sudah dekat dengan PT Unggul.
E). Dengan Ajakan Jambi Mayu Telenggen, Briptu Haidar mengikuti nya karena alasan dari Jambi Mayu Telenggen kalau dia naik keatas merasa tidak enak kalau dia di lihat oleh orang suku Dani yang berada di atas.
F). Pada saat Briptu Haidar berjalan mendekati Jambi Mayu Telenggen, Bripka Alfonso Wakum sudah mencurigai dengan keadaan sekitarnya , sehingga Bripka Alfonso Wakum memutar motornya untuk kembali.
G). Pada saat Bripka Alfonso Wakum memutar motornya dan akan turun, dia melihat sekelompok KKSB berjumlah kurang lebih sepuluh orang lengkap dengan senjata keluar dari sebelah kiri dan kanan jalan dan langsung menahan Briptu Haidar dan menghajarnya.
H). Dan pada saat itu juga Bripka Alfonso Wakum di tembak oleh kelompok KKSB tersebut pada jarak kurang lebih 10 meter, akan tetapi tidak mengenainya, karena saat itu Bripka Alfonso Wakum langsung melompat ke semak - semak sebelah kirinya dan langsung meloloskan diri dan bersembunyi di salah satu honai warga, dan setelah itu langsung lari keatas dan meminta bantuan kepada rekan Tim Satgas Nemangkawi dengan menggunakan HT.
3. Giat Pengejaran terhadap KKSB yang di laksanakan oleh Aparat Gabungan TNI Polri:
1). Pukul 12.00 WIT aparat Gabungan TNI Polri berjumlah 105 Personel yang terdiri dari anggota Polsek, Satgas Maleo Kopassus, Yonif 751 Raider, Brimob dan Timsus Polda Papua melaksanakan pengejaran kepada KKSB yang sudah membawa satu personil Timsus Polda atas nama Haidar .
2). Pukul 12.30 WIT pada saat pasukan sedang melaksanakan pengejaran terjadi penembakan yang di laksanakan oleh KKSB kepada aparat yang sedang melaksanakan pengejaran.
3). Pada Pukul 13.00 WIT masih terdengar tembakan sebanyak 5 kali tetapi jaraknya sangat jauh berada di gunung sebelah kiri dari pada Kampung Mudigdog.
4). Pukul 13.40 WIT Bapak Sekda atas nama Abraham Bisai dan LO Polda Kab Puncak AKBP H. Hutabarat tiba di TKP dan Bapak Sekda sudah memerintahkan kepada Kadistrik Gome Bapak Nius Tabuni untuk bisa berkomunikasi dengan kelompok KKSB untuk bernegoisasi agar supaya satu orang anggota Timsus Polda atas nama Briptu Haidar dapat di bebaskan.
5) Pukul 17.30 WIT Briptu Heidar ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, lokasinya tidak jauh dari tempat penyanderaan.
6) Adapun penyebab Kematian Briptu Heidar disebabkan luka tembak pada kepala bagian atas dan bagian leher
7) Jenazah kini sudah berada di Puskemas Ilaga dan tim medis tengah membersihkannya untuk dapat segera diterbangkan esok hari ke Makassar, Sulawesi Selatan.
CATATAN
1. Aparat TNI dan Polri masih berjaga - jaga di TKP, dan sebagian anggota TNI dan Polri masih melaksanakan pengejaran.
2. Kerugian, 1 personil anggota Satgas Nemangkawi Polda Papua Briptu Haidar meninggal dunia
3. Langkah - langkah yang di ambil,
a. Dari pihak pemerintah Bapak Sekda sudah berusaha untuk berkoordinasi dengan kelompok KKSB agar kembali ke NKRI.
b. Dari pihak pemerintah sudah mengutus orang untuk masuk kedalam dan berkoordinasi agar supaya kelompok ini menyerahkan diri.
C. Dari pihak aparat baik TNI dan Polri sudah sepakat untuk lebih berhati - hati dan apabila ada pertemuan kembali dari anggota dengan kelompok KKSB harus berkoordinasi dengan semua aparat yang ada di Ilaga.
Bupati Kabupaten Puncak telah berkoordinasi dengan Pihak Pelaku serta meminta agar anggota tersebut tidak di Eksekusi.
#TERUNGKAP Briptu Heidar Bongkar 11 Kasus Kriminal KKB dan Pernyataan Sikap KKB Lekagak Telenggen
Artikel ini dikompilasi dari Kompas.com dengan judul "Sosok Briptu Heidar yang Gugur Dibunuh KKB: Anak Tunggal, Berprestasi, Mahir Bahasa Jerman", "Ayah Briptu Heidar Korban KKB Papua: Anak Saya Sepertinya Dijebak Orang yang Dikenal..."